Selasa, 17 November 2009

JANGAN DIPERBUDAK TEKNOLOGI YA


Kejadian : 2 : 15 – 23

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Refleksi :
1. Allah menyerahkan alam semesta kepada manusia untuk dikelola agar manusia menjadi sempurna
2. Namun, teman yang sepadan dengan manusia adalah sesama manusia. Posisi sesama manusia lebih tinggi daripada alam semesta, karena alam semesta bukanlah teman sepadan.
3. Dalam hidup sehari-hari kita perlu belajar menempatkan sesama dan keluarga di atas teknologi. Teknologi digunakan manusia untuk mengatur alam semesta dan bukan untuk menjadi teman sepadan.

Senin, 09 November 2009

PENTAS SENI DI TAMAN REMAJA SURABAYA


Pada hakekatnya setiap siswa perlu mendapat pendampingan dalam mengembangkan potensi diri, baik secara kognitif, afektif, psikomotorik, moral, maupun spiritual. Proses pendampingan dapat dilakukan dengan beberapa aktifitas secara optimal...Salah satu di antaranya mengikutsertakan siswa dalam berbagai event kegiatan, baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Menyadari itu semua kami selaku pendamping/ pendidik memberanikan diri untuk mengikuti pentas seni di Taman Remaja Surabaya, Sabtu 7 Nopember 2009...dan luar biasa sambutan yang diberikan oleh orang tua dan kerabat yang lain...dan puji Tuhan ..tim paduan suara SDK St Vincentius mendapat juara 3 dalam pentas seni tersebut...good luck...anak cerdas anak berbudi..itulah saya.

Minggu, 25 Oktober 2009

DOA PERINGATAN 350 TAHUN WAFATNYA SANTO VINCENTIUS DAN SANTA LOUISA


DOA PERAYAAN 350 TAHUN
WAFAT ST VINCENTIUS DAN ST LOUISA
( didoakan mulai tanggal 27 September 2009 – 27 September 2010 )


Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, Bapa kaum miskin, Engkau memberi kami Rahmat untuk merayakan 350 tahun Wafat Santo Vincentius dan Santa Louisa pada tahun ini. Kami bersyukur atas rahmat yang demikian besar.

Melalui doa-doa Santo Vincentius dan Santa Louisa, anugerahkanlah agar kami rela diubah sepenuhnya oleh Roh yang telah Kau anugerahkan kepada mereka. Semoga semangat kasih memenuhi hati dan budi kami, agar cinta kami bagi saudara-saudara yang terpinggirkan dan tersingkirkan oleh masyarakat, menjadi lembut, penuh perhatian, belas kasih, proaktif dan kreatif.

Bantulah kami agar iman kami semakin kuat dan rendah hati di dalam dunia yang semakin terasa menjauh dariMu tetapi tetap haus akan kehadiranMu. Jadikan kami sebagai tanda pengharapan bagi dunia, seperti yang telah dilakukan oleh St. Vinsensius dan St. Louisa dalam hidup mereka.

Berilah kami rahmatMu agar kami tidak lari dari kesulitan-kesulitan yang harus kami hadapi dalam membantu orang miskin, tuan-tuan kami dengan tangan dan lengan kami.

Bantulah kami untuk belajar dari St. Vinsensius dan St. Louisa menjadi putera-puteriMu yang sejati dan pantas melanjutkan kharisma yang telah kau percayakan kepada mereka demi kebaikan Gereja dan seluruh kehidupan manusia.

Semoga tahun perayaan ini menjadi bagi kami, keluarga vinsensian, suatu tahun rahmat dan pertobatan, serta menjadi tahun yang penuh berkat bagi mereka yang kami kasihi.

Santo Vinsensius, doakanlah kami
Santa Louisa, doakanlah kami
Para Kudus Keluarga Vinsensian, doakanlah kami

Senin, 12 Oktober 2009

MGMP GURU SE YAYASAN ST LOUISA


BUTIR-BUTIR EMAS MGMP , Pohsarang, Kediri 10 - 11 Oktober 2009

1.MGMP itu merupakan musyawarah bersama dengan maksud mencapai keputusan
Untuk menyelesaikan masalah.
2.Kegiatan MGMP dapat berupa :
a. Menimba pengetahuan dari orang yang mempunyai “ Hati “ misalnya : Romo ,
Suster atau Pemerhati Pendidikan yang lain.
b. Dialog / Sharing bersama antar sesame teman Guru , sehingga kita bisa saling
belajar.

I. Menyemai Spirit Kasih di Tengah dunia Pendidikan
1. Hidup yang diwarnai “ Roh Allah “ :
a. Meninggalkan keinginan – keinginan duniawi.
b. Bijaksana , adil dan beribadah.
2.” Cinta Kasih” menjadi menjadi inti Pendidikan Kristiani.
“ Cinta Kasih” terwujud dalam setiap bidang pelayanan.
3. Pelayanan yang kita lakukan merupakan perwujudan dari “ Iman dan Kasih “.
4. Tanpa “ Kasih “ spiritualitas mudah jatuh dalam :
a. Berhala diri = sibuk dengan diri sendiri dan kebutuhan pribadi / mementingkan
kepentingan pribadi , selalu perhitungan.
b. Tidak peduli pada sesame dan masyarakat ,
- Olah karena itu dengan “ Kasih “, kita perlu terus berjuang dan memiliki sikap
“ Loyalitas “ dalam tugas perutusan kita.

II. Tugas kita sebagai Pendidik adalah :
1. Menyemai dalam arti membentuk pribadi anak didik.
2. Menumbuhkan “ Benih – benih Ilahi “ dengan memberi pupuk / menanamkan
“ Kasih “.
3. Mengembangkan anak didik secara utuh hingga memiliki kecerdasan intelektual ,
Emosional , spiritual , dst.

4. Menjadi saksi “ Kristus “.
5. Membangun Jejaring dan membimbing anak. Untuk mampu bersosialisasi.

III. Peran Guru sebagai :
- Pemimpin - Motivator
- Pengajar - Pembimbing dan Pelatih
- Inspirator - Manajer
- Fasilitator - Pendidik

IV. Manajemen Konflik
1. Konflik di tempat kita tidak mungkin dihindari maka harus dikelola (manage) agar memberikan dampak positf dengan mengefektifkan saluran komunikasi
2. Tuntutan Masyarakat,pemerintah,yayasan menimbulkan “konflik”, perlu disikapi secara bijak dengan tidak meninggalkan ciri khas “katolik”
3. Tetap ber”iman” bekerja dengan “kasih” dan berpeng”harapan” Upah besar di dunia dan surga.

V. Hasil sharing Pleno I
1.Kelompok TK
a. Program Pembelajaran meliputi :
- Perkembangan Bahasa
- Perkembangan Kognitif
- Perkembangan Fisik Motorik
- Perkembangan Seni / Daya cipta
b. Progrqam Pelengkap meliputi :
- Kegiatan UKS
- Paguyuban Orang Tua / Wali Murid
Pembelajaran dan program beorientasi pada prinsip tumbuh kembang


2. Kelompok SD
a. Kesulitan yang dihadapi untuk mencapai SKL :
- Kemampuan siswa yang heterogin
- Pemahaman terhadap bahasa Indonesi yang masih kurang
- Kurang menggunakan metode yang bervariasi sehingga berdampak pada minat
Belajar siswa yang kurang
b. Langkah – langkah ke depan :
- Memahami SKL per mata pelajaran dan menterjemahkan menjadi kisi –kisi dan
Butir – butir soal

3.Kelompok SMP
a. Kesulitan yang dihadapi :
- Kurangnya dalam pemahaman konsep , terutama maple Eksak
- Kurangnya motivasi belajar pada siswa
- Materi terlalu luas khususnya Bhs. Inggris
b. Strategi yang akan dilakukan :
- Memberikan tambahan pelajaran bagi siswa yang kurang
- Memperbanyak latihan soal – soal secara kontinyu.
- Penggunaan Metode yang lebih bervariasi.

4..Kelompok MKKS
Program MKKS dalam rangka menyongsong 350 Tahun Santo Vincentius ,
Mengadakan LDK bersama . dan Bakti sosial bersama
Pelaksanaan : Tgl 12 , 13 , 14 Juni 2010
Tempat : Puhsarang
Peserta : Siswa SD kelas 5 dan siswa SMP kelas VII
Jumlah Peserta : 5 Pa dan 5 Pi untuk masing – masing Unit ( sekitar 120 siswa )
Jumlah Pembina : 1 Pa dan 1 Pi untuk masing – masing unit



VI. Hasil Pleno II
1.Dengan pembuatan program secara bersama akan saling memperkaya satu dengan
Yang lain.
-. Kerja sama yang baik dapat saling menanggung beban
- Dapat mengembangkan mutu pelayanan pendidikan.
- Saling mendukung , menyemangati antar Unit Pendidikan.

GELAR TRESNO BUDOYO


Kebudayaan yang berakar dari budi daya manusia senantiasa harus dikembangkan seiring dengan kemajuan IPTEK dan modernisasi, karena dengan budi daya yang berasal dari dalam negeri kita sungguh mempunyai banyak hikmah dan amanah yang harus diperkenalkan dan dikembangkan melalui pendidikan dalam diri anak bangsa, menyadari itu semua Rm Prof.Dr. K.R.M.T. John Tondowidjojo Tondodiningrat, CM dalam ulang tahunnya ke 75 tahun, menggelar acara TRESNO BUDOYO...acara ini diikuti oleh semua SD Katolik se Surabaya mulai 12 September 2009 dan babak final tanggal 9 Okotober 2009 di Oriental Restaurant Surabaya,acara ini selain melestarikan budaya Indonesia juga sebagai ajang kebersamaan dan kekeluargaan siswa dan pendidik SD Katolik se Surabaya...dan puji Tuhan SDK St Vincentius dapat mementaskannya dengan baik...sehingga menyabet juara harapan...dari 10 besar yang ada...ayo melalui kegiatan ini kita galang terus nilai-nilai budaya dalam negeri....sudah saatnya kegiatan semacam ini diikuti oleh banyak pemerhati budaya....terima kasih Rm Todo..GBU

Sabtu, 26 September 2009

PROBLEM SOLVING


PROBLEM SOLVING
SUATU PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN MANAJEMEN ORGANISASI
Drs. Thomas da Silva, M.M

A. PENDAHULUAN
KEGIATAN kepemimpinan (manajemen) organisasi kependidikan, sedikit berbeda dengan kegiatan kepemimpinan dalam organisasi bisnis. Akan tetapi, dalam berbagai hal, terdapat persamaan-persamaan, terutama menyangkut norma-norma umum yang berlaku di hampir semua bentuk organisasi. ORGANISASI adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua, tiga atau lebih, yang mempunyai tujuan yang sama serta diatur dengan suatu aturan yang disepakati untuk ditaati bersama. Setiap anggota sebuah organisasi, biasanya memiliki ikatan batin dengan sesama mereka.
Sebagai seorang pimpinan yang bijaksana, kegiatan manajemen organisasi itu, biasanya diawali dengan langkah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan kegiatan (actuiting) dan pengawasan kegiatan (controlling). Ada juga orang yang melengkapinya dengan unsur evaluasi (evaluating).
Persoalan utama yang dihadapi oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan adalah bagaimana merumuskan sebuah perencanaan secara tepat dan benar. Perencanaan yang matang akan mampu meng-gambarkan secara detail tentang segala persoalan yang dihadapi organisasi serta rumus-rumus tepat untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, perencanaan (planning) adalah kunci utama.
Untuk bisa merumuskan sebuah perencanaan yang mantap, seorang pimpinan dituntut untuk menganalisa situasi organisasi yang dipimpinnya secara menyuluruh, baik dari aspek internal maupun eksternal. Dalam menganalisas situasi organisasi, pada umumnya pimpinan akan menemukan beragam permasalahan yang bisa mengganggu jalannya organisasi dalam mencapai tujuannya.
Di sinilah, keterampilan problem solving dituntut untuk berperan. Problem solving sebagai bagian penting di dalam manajemen, sesungguhnya adalah sebuah keterampilan berbentuk soft skill (keterampilan lunak) yang pada umumnya bisa didapat dari ‘jam terbang’ seseorang dalam memimpin, ditambah dengan kematangan pemahamannya tentang ilmu-ilmu manajemen yang terintegrasi dengan hard skill (keterampilan keras).
Kalau demikian keadaannya, tentu kita perlu bertanya dulu, apakah yang dimaksud dengan problem solving itu? Bagaimana cara melakukannya? Apa pula tindak lanjutnya?

B. PENGERTIAN
Secara bahasa, problem dan solving berasal dari bahasa Inggris. Problem artinya masalah, sementara solving (kata dasarnya to solve) bermakna pemecahan. Dengan demikian, problem solving dapat kita artikan dengan ‘pemecahan masalah.’ PROBLEM SOLVING adalah suatu ilmu dalam manajemen organisasi yang dipergunakan oleh para pemimpin dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya.
Yang jadi persoalan utama di sini bukanlah bagaimana teori memecahkan masalah itu sendiri. Akan tetapi, adalah memahami apa sih sesungguh-nya yang dinamakan dengan problem (masalah). What’s the problem? Secara sederhana dapat kita pahami, masalah adalah jarak yang membentang antara keadaan sekarang dengan tujuan yang hendak dicapai.
Semakin jauh jarak antara ‘keadaan sekarang’ dengan ‘tujuan yang hendak dicapai’, itu artinya semakin banyak pula permasalahan yang sedang dihadapi.
Dalam memecahkan masalah (to solve the problem), seorang pimpinan yang bijaksana, biasanya akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memahami masalah dan menentukan tujuan
2. Mengumpulkan informasi yang relevan
3. Mengidentifikasi alternatif-alternatif solusi yang layak dan membuat estimaasi yang realistis
4. Merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh dalam menyelesaikan masalah
5. Mengevaluasi setiap alternatif dengan menggunakan analisis sensitivitas untuk meningkatkan akurasi
6. Memilih alternatif terbaik
7. Mengimplementasikan solusi dan memonitor hasilnya.
Dalam mendefinisikan masalah, pimpinan suatu organisasi bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.

C. PEMECAHAN MASALAH
Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan Keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang oleh pimpinan diyakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi bagi suatu masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh sistem.
Selanjutnya seorang pimpinan harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan pimpinan tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus di-pecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untuk mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik internal maupun eksternal lingkungan.
1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen ling-kungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namur gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.

a. STRUKTUR MASALAH
Kalau dilihat dari sisi strukturnya, masalah terdiri dari masalah terstruktur, tak terstruktur dan semi-terstruktur.
1. Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antarelemen yang semuanya dipahami oleh pemecah
2. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya.
3. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.

b. PENDEKATAN SISTEM
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah status kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem. Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.

c. TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh pimpinan yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi/pemecahan.
1. Usaha persiapan, mempersiapkan pimpinan untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem. Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
a) Memandang organisasi sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem organisasi

2. Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya. Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu

3. Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, mene-rapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan. Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.

Para pemimpin suatu organisasi umumnya memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan meng-gunakan informasi.
1. ♦ Merasakan masalah
Pimpinan dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem solving styles), yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
2. Penghindar masalah (problem avoider)
Pemimpin kelompok ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang pe-rencanaan.
3. Pemecah masalah (problem solver)
Pemimpin jenis ini tidak mencari masalah, tetapi juga tidak menghin-darinya. Jika timbal statu masalah, maka masalahnya akan diselesaikan.
4. Pencari masalah (problem seeker)
Pemimpin jenis ini biasanya dapat menikmati pemecahan masalah dan selalu mencarinya.

Kamis, 10 September 2009

VINSENSIUS GURU DAN SAHABATKU


” Jangan mengira bahwa kalian luput dari kewajiban berkarya demi keselamatan orang-orang miskin, karena kalian juga dapat melakukannya sesuai dengan keadaan kalian ”.

Keprihatinan pokok Vinsensian ialah mewartakan injil keselamatan yang integral kepada orang miskin. Keprihatinan pokok inilah yang menjadi poros spiritualitas Vinsensian sebagaimana diyakini dan dilaksanakan oleh Santo Vinsensius dan para pendiri tarekat dan organisasi Vinsensian. Keprihatinan pokok ini juga yang seharusnya menjadi orientasi hidup dan karya kita sebagai para pengikutnya.
Sementara dunia yang kita injak mengalami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memudahkan prilaku manusia dalam segala bidang ; komunikasi, trasportasi, produksi, pendidikan, dll Akan tetapi permasalahan kemiskinann bukannya bertambah kecil, krisis finansial global terjadi berkali-kali, jutaan orang terkena PHK, bencana alam bertubi-tubi karena ulah manusia, dll. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai vinsensian ?
Sementara itu lembaga formal yang kita miliki kurang optimal dalam melihat permasalahan kemiskinan yang ada, mungkin kita sudah banyak terlibat terhadap permasalahan yang ada dan kita sudah memikirkan penananaman nilai Vinsensian namun kita masih bingung bagaimana merumuskannya dalam kurikulum dan modul yang praktis. Tidakkah kita melihat bahwa sekolah sebagai peluang untuk mendidik orang –orang dan anak-anak yang solider dengan sesama terlebih yang lemah dan miskin. Ataukah kita sudah puas ikut hanyut hanya memperhatikan mutu akademis/ intelektual , tanpa sadar ikut terseret dalam arus pasar global yang sangat menekankan kompetitif dengan meninggalkan solidaritas ?. Kita sudah menggerakkan sekolah kita dalam pengumpulan dana ataupun natura untuk membantu orang miskin atau kurban bencana alam. Cukupkah ini ?
Dari kenyataan ini maka muncullah Forum Pendidikan Vinsensian; yaitu diperuntukkan bagi anggota keluarga Vinsensian yang menjadi praktisi pendidikan persekolahan, baik yayasan atau langsung persekolahannya . FPV merupakan wadah bagi praktisi pendidikan Vinsensian untuk saling memperkaya dan memperdalam pemahaman nilai-nilai Vinsensian serta dapat sebagai penggerak solidaritas lewat bidang pendidikan.
Bagaimana pendidikan menurut tradisi Vinsensian ? Santo Vinsensius dan Santa Louisa menyakini bahwa pendidikan itu adalah pemanusiaan, menyadarkan manusia akan martabatnya yang luhur dihadapan Tuhan dan sesama, serta membekalinya untuk ambil bagian aktif dan bermartabat dalam masyarakat
Tampak dari sikap dan pemahaman SV dan SLM terhadap manusia terutama rekannya dalam karya belas kasih, SV membentuk organisasi Persaudaraan Kasih ( kini AIC ) di Chatillon les Dombes ( 23 Agustus 1617 ) untuk menanggapi kebutuhan orang miskin dan yang sakit terlantar. SLM juga banyak terlibat dalam kunjungan dan pembinaan AIC di berbagai tempat dengan mendidik gadis miskin. ( salah satu karya utama PK ). Beberapa visi dari Santo Vinsensius yang perlu kita refleksikan adalah percaya pada Penyelenggaraan Ilahi, sederhana dan tulus, rendah hati, percaya akan kehadiran Allah, lemah lembut, mati raga, dan terdorong untuk mengasihi sesama demi keselamatan jiwa.
Bagaimana pandangan Vinsensius tentang Allah ?
Allah adalah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, Pencipta dan bekerja giat untuk menyelenggarakan dunia ini dengan segala isinya dan mengajak manusia untuk ikut ambil bagian dalam hidup dan karya-Nya serta hidup dan bekerjasama dalam persekutuan, sebagaimana Allah Tritunggal .
Bagaimana kita dapat mulai menanamkan nilai-nilai Vinsensian ?
Santo Vinsensius bukanlah pekerja sosial, ia adalah orang Kudus sejati. dasar hidup dan tindakannya adalah Penyelenggaraan Allah yang berbelas kasih. Karena itu untuk menanamkan nilai Vinsensian kita perlu menyiapkan ”tanahnya” yakni hati yang religius. Dengan demikian kita perlu memupuk religiusitas pada murid-murid kita apapun agamanya, religiusitas yang didasari keyakinan akan Allah yang berbelas kasih dan senantiasa peduli pada manusia ( terutama KLM ) .
Kita juga perlu menanamkan bagaimana berdoa dan meditasi dengan langsung mengajak murid untuk berjumpa, mengenal, dan melayani orang miskin. Dari sini mereka akan merasakan secara langsung akan Allah Sang Penyelenggara Ilahai yang penuh belas kasih. Karena menurut SV orang miskin adalah tuan dan guru kita.
Di sekolah kita spiritualitas Vinsensian berada persis di jantung hatinya, karena berfungsi menghidupi, menggerakkan, memberi arah tujuan dan makna pada seluruh aktifitas pembinaan. Kunci spiritualitas Vinsensian ialah semangat dan perutusan Kristus sendiri : ” evangelizare pauperibus misit me ” ( Aku diutus untuk mewartakan Kabar Gembira bagi kaum miskin ).
Bagaimana Pembinaan terintegratif di sekolah kita ?
Pembinaan terintegratif berarti, Spiritual Vinsensian menjiwai, menggerakkan, mengarahkan, semua bentuk pembinaan yang ada di sekolah, dan menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi :
a. arah pembinaan rohani ( ibadat, retret, rekoleksi, karya karitatif dan misioner ),
b. arah pembinaan kepribadian
c. arah pembinaan intelektual ( Mata pelajaran intra dan ekstra kurikuler )
Tema-tema pembinaan dapat meliputi : solidaritas, hormat pada martabat manusia, mengasihi orang miskin, kasih yang afektif dan efektif, kejujuran, kerendahan hati, kelembutan, pengendalian diri, mawas diri, belas kasih, memerangi kemiskinan, berdamai dengan sesama, kebebasan, kesetaraan jender, dsj.
Tema setiap bulan dapat dikembangkan dalam bentuk program pembinaan sesuai dengan katagori murid-murid yang kita dampingi yang penting mangacu pada spiritualitas Vinsensian, antara lain dengan bentuk program :
• Penciptaan suasana lingkungan sekolah : pembuatan dan pemampangan tulisan tema, mading
• Ibadat, misa, doa-doa harian
• Live –in dan eksposur
• Rekoleksi, Retret
• Melalui mata pelajaran intra dan ekstra kurikuler
• Seminar, ceramah
• Aksi sosial, dll
Kepribadian pokok Vinsensian ialah mewartakan Injil keselamatan yang integral kepada orang miskin dan dalam segala aktifitas program sekolah. Kepribadian pokok inilah yang menjadi spiritualitas vinsensian sebagaimana yang diteladankan Santo Vinsensius dan para pendiri tarekat dan organisasi Vinsensian .Bagaimana anak didik dapat memiliki karakter yang membuatnya semakin manusia dan bagaimana kita satu sama lain dapat saling membantu agar menjadi manusia utuh. Tugas ini yang harus kita emban selaku pengikut Vinsensius dan Louisa , setuju...semoga terjadi. GBU

Terinspirasi dari :

1. Forum Pendidikan Vincentian oleh Rm Sad Budianto, CM
2. Katekismus Pendidikan Vinsensian oleh Rm Sad Budianto, CM
3. Pembinaan Spiritualitas Vinsensian di Sekolah kita oleh Rm Ev.E.Prasetyo, CM
4. Mencari Paradigma Pendidikan Vinsensian oleh Rm Ev.E.Prasetyo, CM
5. Hasil pertemuan Forum Pendidikan Vinsensian, Prigen 14 – 16 Agustus 2009
( *) Ketua Pembiasaan Vinsensian Yayasan St Louisa

Kamis, 03 September 2009

VINCENTIAN SPIRITUAL GUIDANCE


1.Developing the Vincentian virtues by story telling of the Vincentian’s Saints and their virtues.

2.Visiting the poor families around school’s area.

3.Visiting a sick friend.

4.Social activities by giving groceries for the poor family around Don Bosco complex.

5.Social activities in the disaster’s area.

6.Giving Nutrition for children under five years old in Tambak Mayor/Rubish collector area.

7.Giving Nutrition for the poor student at our school, 4 times a week.

8.Supporting school fee for the poor students.

9.Friday collection for social activities of our students.

10.Teachers activities : Visiting the students at home who are poor or in trouble.

Minggu, 23 Agustus 2009

Pembiasaan di SDK St Vincentius


Outline
Pembiasaan Vincentian

KELAS 1
Mengenal Pribadi dan Keutamaan Santo Vincentius

Semester I

Pelajaran 1 Santo Vincentius dan Keluarganya
Pelajaran 2 Cita-cita Santo Vincentius

Semester II

Pelajaran 1 Mencari Kehendak Tuhan
Pelajaran 2 Menjawab Panggilan Tuhan
Pelajaran 3 Berkarya bagi Tuhan

KELAS 2
Mengenal Pribadi dan Keutamaan Santa Louisa

Semester I

Pelajaran 1 Santa Louisa dan Keluarganya
Pelajaran 2 Masa Kecil Santa Louisa
Pelajaran 3 Cita-cita Santa Louisa

Semester II

Pelajaran 1 Menjawab Panggilan Tuhan
Pelajaran 2 Serikat Putri Kasih
Pelajaran 3 Santa Louisa dan Anak-anak
Pelajaran 4 Pengorbanan Suster Louisa

KELAS 3
Mengenal Pribadi dan Keutamaan Santa Chatarina Laboure

Semester I

Pelajaran 1 Santa Chatarina Laboure dan Keluarganya
Pelajaran 2 Masa Muda Santa Chatarina Laboure
Pelajaran 3 Perjuangan Hidup Santa Chatarina Laboure
Pelajaran 4 Cita-cita Santa Chatarina Laboure

Semester II

Pelajaran 1 Pengalaman Iman Santa Chatarina Laboure
Pelajaran 2 Penampakan Bunda Maria kepada Santa Chatarina Laboure
Pelajaran 3 Pesan Bunda Maria kepada Santa Chatarina Laboure
Pelajaran 4 Sikap Hidup dan Pelayanan Santa Chatarina Laboure

KELAS 4
Mengenal Pribadi dan Keutamaan Yohanes Gabriel Porboyre

Semester I

Pelajaran 1 Yohanes Gabriel Porboyre dan Keluarganya
Pelajaran 2 Masa Muda Yohanes Gabriel Porboyre
Pelajaran 3 Perjuangan Yohanes Gabriel Porboyre
Pelajaran 4 Cita-cita Yohanes Gabriel Porboyre

Semester II

Pelajaran 1 Keutamaan-keutamaan Yohanes Gabriel Porboyre
Pelajaran 2 Sikap hidup Yohanes Gabriel Porboyre
Pelajaran 3 Berani Berkorban seperti Yohanes Gabriel Porboyre
Pelajaran 4 Berani Mengungkapkan Kebenaran seperti Yohanes Gabriel Porboyre

KELAS 5
Mengenal Pribadi dan Keutamaan Beata Rosalie Rendu

Semester I

Pelajaran 1 Masa Kecil Beata Rosalie Rendu
Pelajaran 2 Cita-cita Beata Rosalie Rendu
Pelajaran 3 Mengenal Orang Miskin di Masa Kini
Pelajaran 4 Karya Nyata bagi Orang Miskin di Masa Kini

Semester II

Pelajaran 1 Karya-karya Beata Rosalie Rendu
Pelajaran 2 Kegigihan Beata Rosalie Rendu
Pelajaran 3 Keberanian Beata Rosalie Rendu
Pelajaran 4 Buah-buah Perjuangan Beata Rosalie Rendu

KELAS 6
Mengenal Pribadi dan Keutamaan Beato Frederick Ozanam

Semester I

Pelajaran 1 Riwayat Singkat Beato Frederick Ozanam
Pelajaran 2 Cita-cita dan Perjuangan Beato Frederick Ozanam
Pelajaran 3 Karya Nyata Beato Frederick Ozanam
Pelajaran 4 Kharisma Beato Frederick Ozanam

Semester II

Pelajaran 1 Keutamaan-Keutamaan Beato Frederick Ozanam
Pelajaran 2 Mengenali Kondisi Masyarakat Dewasa Ini
Pelajaran 3 Mengenali Tindakan yang Selaras dengan Keutamaan
Beato Frederick Ozanam
Pelajaran 4 Melakukan Aksi Nyata Sesuai Teladan Beato Frederick Ozanam


Pola Tiap Pelajaran:

A. Doa Pembuka
Berisi doa singkat 2-3 kalimat seputar topik yang hendak dipelajari. Bisa juga disajikan sebuah lagu pendek yang sederhana sesuai topik yang dipelajari.
B. Kisah Teladanku
Berisi masukan tentang kisah hidup tokoh/situasi/nilai/keutamaan yang hendak dipelajari, baik berupa bacaan, pengamatan gambar, mendengarkan cerita, maupun yang lain seputar topik yang hendak dipelajari. Boleh juga diambil dari bacaan Kitab Suci yang disarankan (lihat silabus). Khusus Bacaan Kitab Suci, bahasa disedehanakan dan dikemas sebagai cerita (tidak ditampilkan perikopa standar).
C. Aku Sudah Tahu
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat berdasarkan point B.
D. Aku Mau Berusaha
Berisi aneka kegiatan (disajikan salah satu saja yang relevan) untuk membantu anak-anak mendalami dan menginternalisasi nilai-nilai atau keutamaan-keutamaan yang memancar dari tokoh idolanya (B-C). Macamnya: permainan, diskusi, mewarnai gambar, main drama, pengamatan, TTS, dan lain sebagainya.
E. Aku Mau Berubah
Berisi pembiasaan-pembiasaan yang membantu siswa mengubah pola-pikir, sikap, perilaku, bahkan cita-cita hidupnya sehingga lebih sesuai dengan nilai-nilai atau keutamaan-keutamaan yang hendak diperjuangkan Si Tokoh Idola. Kegiatan-kegiatan di bagian ini lebih bersifat refleksif: bisa membaca, mencermati gambar, mendengarkan guru, wawancara, diskusi, dan sebagainya seputar upaya mengkaitkan topik yang dipelajari (nilai-nilai dan keutamaan-keutamaan Si Tokoh Idola) dengan realitas hidup sehari-hari.
F. Doa Penutup
Berisi ucapan syukur atas kesempatan yang diberikan untuk meneladan Si Tokoh Idola, mohon kekuatan agar mampu menjadi anak yang lebih baik. Bisa juga dituangkan dalam lagu, puisi doa, atau yang lain.

Catatan:
Outline ini disiapkan berdasarkan kurikulum dan silabus yang sudah dipersiapkan oleh Tim Penyusun yang terdiri atas tokoh-tokoh pendidikan Sekolah-Sekolah Vincentius. Sajian materi dalam setiap pelajaran diusahakan semaksimal mungkin mengacu/mendasarkan pada silabus yang sudah disusun.

Selasa, 11 Agustus 2009

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru



Hallo teman-teman..
Aku merasa bersyukur dapat mengikuti PLPG di Tuban 3-11 Agustus 2009, aku mempunyai banyak pengalaman yang berarti melalui pelajaran yang kudapat, persaudaran yang kudapat dan segalanya...teman-temanku sangat mendukung aku dalam mengembangkan profesionalitasku, kita bergandengtangan dalam mengembangkan karir melalui tutor yang baik...semoga hasil PLPG ini dapat aku berikan kepada sekolahku sebagai warna baru dalam memberi pelayanan dan pendampingan peserta didik....ini teman-teman 1 kelasku :
DAFTAR PESERTA PLPG GELOMBANG 3 KELAS 312D ( Nama sekolah..dan Alamat Rumah loh )
1A.Supringatin SDN Cancung 1 Kec. Bubulan Bojonegoro Ds. Cancung RT08 RW03 Bubulan Bj.Negoro
2Minanur Rochim SD Integral Likman hakim Bojonegoro Telp. 0353 7705344 / 885344 Jl. Mongoinsidi kampung baru 1 no. 6 Bojonegoro Telp. 0353 882568
3Rumiati SDN Klotok 2 Gresik Desa Klotok Kec. Balungbanggang-Gresik Telp031 7922116
4MuliasihSDN Kayen 2 JombangJl. Lengkong Gg.Pudok no. 3Banaran Kec. Kertosono Nganjuk
5Heni MardiningsihSD IT Al Anwar MojokertoJl. Raya Sidomulyo 34 Banggsal Mojokerto
6SupiyahSDN Radegan Sidoarjo Kepatihan RT02 RW01 Sidoarjo Ttelp 031 8850739
7Nanik ayatiSDN Sambibulu 1 Taman Sidoarjo Desa Sambibulu RT 23 RW 04 Taman Sidoarjo
8PartiniSDN Sendang harjo 1 Jl. Lidah Sucipto Perbon Tuban
9Sri Hartutik SDN Sumber Rejo TubanJl. Basuki Rahmat Gg. Serut no 99-B 0356 326024
10 Srinah Al Sriyati SDN t Tergayang 03 Tuban Desa Kuntoro RT 06 RW 01 Kec. Soko
11Brenda ThomasowaSDKr Masa depan cerah SurabayaJl. Brigjen Katamso 5F no. 6 Sidoarjo
12Dian Aslikah SDN Greges n0. 129SurabayaJl. Marabahan Gg. 2 no. 10 GKB Gresik Telp. 031 3959459
13SriyatiSDN Dukuh Pakis2 / 487 SurabayaJl. Bogangin Baru G / 18 Kedurus SBY
14Nuris Suciati Sekolah Kreatif SD Muh 16 SurabayaJl. Medoan semampir Blok K no. 18 Telp. 031 83247168
15Fransiska Widiastuti SDK Santo Vincentius SurabayaJl. Kali butuh Barat Gg 3 no 68 Surabaya
16Nanik SDN Bekti harjo 3 Tuban Semandingtimur Jl.Hayam wuruk RT 02 RW 05 Telp. 0356 326335
17Safwatun Nisa SDI Al FalahSemampir Kelurahan No. 37 Sukolilo SBY Telp. 031 80484376
18Atni Nurliani SDS Kemala Bayangkari 1 Jl. Nangka no 329 Sruni Gedangan Sidoarjo Telp. 031 891 3639
19Ida Nur HayatiSDI ASH Shiddiqi Surabaya Jl. Setro Baru Utara 1B no. 66 Surabaya Telp. 031 72519565
20RodiyahSDN Klampis Ngasem 3 Surabaya Jl. Keputih 3B no. 62 Sukolilo Surabaya Telp. 031 5924150
21Lina Sri Puji Astuti SDS Margie Banyu urip Kidul 2C no. 1 Telp. 031 72402467
22Sumidjan SDN Cancung 2 Bubulan Bojonegoro Ds. Cancung RT 01 RW 03 no. Kec. Bubulan Telp. 0353 7709770
23Kasiadi SDN Wringin Anom Gresik Telp. 031 8988262 Desa Prening Mojokerto
24Miswanto SDN Sambilawang 2 Mojokerto Jl. Kebon Agung Puri Mojokerto Telp. 0321 511193
25Dwi SadonoSDN Prada Kali Kendal Jl. Setro Baru Gg. 7 no. 61 Surabaya Telp 031 3822143
26Thomas da SilvaSDK St Vincencius SurabayaJl. Demak Selatan Gg. 5 no. 48 Telp. 031-5459089
HP081 7313560
27DaluriSD Laburatorium UNESA Jl. Karah 5 no. 48 Surabaya Telp. 031 70476135
28Kholil Anam SDS Siti Aminah SurabayaJl. Kebraon 2 Durian no. 1 Surabaya Telp. 031 7671971/ 087851029000


SELAMAT BERJUANG SOBAT

Selasa, 28 Juli 2009

SOSIALISASI PROGRAM KELAS

SOSIALISASI PROGRAM KELAS TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010

• Arti Penting Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
• Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
2. Kegiatan – kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa, sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
• Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
2. Kegiatan – kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa, sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
. Rambu rambu tematik
1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
2 Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan.
Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
4. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis
dan berhitung serta penanaman nilai – nilai moral.
6. Tema – tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat,
lingkungan dan daerah setempat.
Standart Ketuntasan Minimal
a. Agama : 7,5
b. Pkn : 7,0
c. B. Indonesia : 7,0
d. Matematika : 6,5
e. I P A : 7,0
f. I P S : 7,0
g. Olah raga : 7,0
h. K T K : 7,0
i. Mulok : 6,5

 Nilai Sikap :
Nilai sikap juga menentukan kenaikan siswa, dengan standard minimal B ( BAIK )

Penilaian / Evaluasi dalam bentuk tes tertulis, lisan, praktek, unjuk kerja , dll dilaksanakan setiap hari pada akhir pertemuan
1. Ulangan Harian dilaksanakan setiap akhir KD (Kompetensi Dasar) / akhir tema
2. Ulangan perbaikan / Remidial tes hanya diberikan kesempatan 1 X
3. Ulangan Tengah Semester I. tgl. 15 – 20 Sep 2009 II. tgl. 16 – 21 Mar 2010
4. Ulangan Akhir Semester I. tgl. 1 – 6 Des 2009 II. tgl. 25 – 30 Mei 2010


Kriteria Kenaikan Kelas

Siswa dinyatakan naik kelas apabila :

1.Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing – masing.

2 Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian.

3 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang diikuti.


Catatan :
Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan kelas dengan jumlah mata pelajaran yang belum tuntas lebih dari 25% atau kurang dari 25%, atas pertimbangan komite sekolah.
Remidi / Pengayaan
Diikuti seluruh siswa pada hari Selasa dan Rabu.
Jadi untuk hari Selasa dan Rabu pulang pkl. 12.45 WIB


RUMUS PENGOLAAN NILAI RAPORT
Rt2 Ul H+Rt2 tugas/PR+UTS+UAS
4
MATERI UAS
Semua materi yang diajarkan di semester itu.
NILAI BAHASA INDONESIA
Meliputi 4 aspek (Mendengar, membaca, menulis, berbicara) Dinilai dengan rumus seperti diatas untuk setiap aspek~>Dirata-rata menjadi 1 nilai

Penerimaan raport

Penerimaa raport tengah semester
I. tgl. 27 Sep 2008 II. tgl. 4 Apr 2009

Penerimaan raport semester
I. 23 Des 2008 II. 13 Jun 2009

UNTUK DIPERHATIKAN
 PR/tugas :
* Wajib dikumpulkan tepat waktu * Dikerjakan sendiri oleh siswa, bukan orang tua atau guru les * Harus ditanda tangani oleh orang tua, buku Tugas
 Buku Tugas dan Ulangan wajib ditandatangani org tua
 Ulangan susulan diberikan jika siswa sakit, dan harus ada surat dari orang tua
 Tulisan siswa, hendaknya diperhatikan karena mempengaruhi nilai.
 Absensi : * Tidak masuk lebih dari 3 hari harus ada srt dokter
* Ijin lebih dari 3 hari harus sepengetahuan Kep. Sek.
* Absensi siswa juga mempengaruhi kenaikan kelas
 Tidak membawa Hp ke sekolah, karena di sekolah sudah disediakan telepon umum.


SALAM HANGAT DAN TERIMA KASIH

Jumat, 22 Mei 2009

DISCOVERING GOD


Menemukan Tuhan dalam Kepramukaan Sejati
Latar Belakang :
Periode abab ke 21 dunia ini membawa peradaban yang menuntut manusia berpola pikir kritis, sehingga dapat membedakan tawaran positif ataupun negatif demi berkembangnya peradaban itu sendiri. Nilai –nilai sosial mulai dikaburkan oleh makluk Tuhan yang luhur ini, relasi lebih bersifat fungsional dan habitat manusia yang dimanusiakan mulai ditinggal demi keegoan diri. Manusia mulai kehilangan jati diri, arah perjalanan hidup hanya karir dan perjuangan – perjuangan semu. Padahal dalam pesan terakhir tokoh kepanduan dunia Robert Stevenson Smith Baden Powell mengatakan :
”Saya yakin, Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan , ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih kanak-kanak. Sehingga kamu berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa, jalan nyata untuk menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain, dan bila giliranmu untuk meninggal maka kamu akan meninggal dengan puas...( Pesan terakhir B.P. 8 /01/ 1941 ) Hal ini juga tersurat dalam Ucapan Bahagia Yesus saat kotbah di Bukit bersama para murid-Nya ( Mat 5 : 1- 12 ). Bagaimana Yesus sebagai Gembala Agung mengajak para murid-Nya agar para murid mau mewartakan ajaran-Nya demi kebahagian mereka dan sesama. Kita sebagai pembina Pramuka yang juga notabene murid Yesus , so guys…what you have done for Him?
Kalau aku menabur pikiran, aku akan menuai perbuatan.
Kalau aku menabur perbuatan, aku akan menuai kebiasaan.
Kalau aku menabur kebiasaan,aku akan menuai karakter.
Ketika aku menabur karakter,aku sedang mengukir takdir.
Samuel Smiles

Permasalahan :
Dalam arus pola pelatihan dan pendampingan bagi peridukan/ regu dalam wadah kepramukaan hendaknya semakin memerdekakan dan membawa ke arah positif yang bermuara pada keselamatan jiwa anak didik serta menjunjung tinggi harkat dan martabatnya sebagai manusia yang berbudi luhur
Tugas seorang pembina pramuka adalah :
Sebagai pelayan yang bertanggung jawab atas proses kedewasaan dan kemandirian anak didiknya yang harus kita pertanggungjawabkan di mata Allah Sang Pencipta.
Dalam pendampingan di era persaingan global dan kemajuan Iptek ini, seorang pembina pramuka harus benar-benar menyelami jiwa anak didik, dan apa yang harus kita perbuat sehingga mengarah pada proses pendewasaan yang bertanggungjawab.
Program pendampingan disesuaikan dengan visi, misi yang telah ditetapkan oleh lembaga masing-masing, dan tingkat perkembangan anak didik, ( siaga/penggalang) maka perlu adanya pendekatan hati dalam setiap kegiatan dan bagaimana agar kita dapat membawa anak didik untuk dapat menemukan Tuhan . ( Discovering God )

INCARNATIONAL EVANGELIZATION
Sebuah kabar gembira tentang kepribadian Tuhan Yesus, dalam kata-kata dan perbuatan mendorong pembentukan sebuah kepercayaan yang mengarah pada anak didik untuk bertemu dengan Allah dalam konteks kehidupan dan dalam kehidupan orang lain, yang ada di masyarakat realistis.

LIBERATIVE DIMENSION
Panggilan iman anak didik ke arah solidaritas dan ungkapan kasih bagi orang miskin. Berharap membawa anak didik untuk bekerja berdampingan dengan masyarakat miskin dalam perjuangannya untuk membebaskan dari situasi yang menyesakkan.

INCLUSIVE DIMENSION
Berpusat pada iman kristiani yang bertujuan untuk pengembangan pribadi anak didik dalam pengertian dan tingkah laku menuju manusia baru, agar dapat hidup secara seimbang dalam komunitasnya.

INCULTURATED DIMENSION
Keimanan anak didik yang dapat menyebarkan kabar gembira dengan “ perilaku, tutur kata, metode dan ekspresi”. Dalam hal ini dibutuhkan panggilan iman anak didik dalam konteks dan keadaan kehidupannya dalam lingkup sosial.

REIGN / KINGDOM FOCUSED DIMENSION
Penghayatan iman dengan mengembangkan kesadaran yang teguh dari anak didik dalam memusatkan kekuasaan Tuhan pada kehidupan Kristiani.

Dalam pendampingan kepada anak didiknya ( siaga/penggalang ) Para pembina
( yanda, bunda, pakcik, bucik, ataupun kakak Pembina dengan segala materi yang ada dapat menggunakan 3 metode Discovering God, yaitu :
1. SEE : melihat
2. JUDGE : menilai
3. ACT : bertindak

Melihat : Menganalisa pengalaman sosial yang ada di masyarakat dengan mencoba mengerti artinya dan menemukan struktur permasalahan untuk mengidentifikasi masalah.

Menilai : Analisa yang direfleksikan secara hati-hati dan bersumber pada cahaya Injil dan tradisi Kristiani.
Langkah ini menunjukkan kerja Tuhan dalam kehidupan dan perjuangan kaum miskin bagaimana Yesus merespon tangisan kaum miskin dan peluang bagi pengikut Yesus.

Bertindak: Refleksi yang terkonsentrasi dalam tindakan yang sesuai dengan pesan Yesus dalam kehidupan Kristiani . ( merefleksikan apa yang sudah dikerjakan dan mengerjakan apa yang sudah direfleksikan )

Bagaimana kita sebagai Pembina Pramuka yang berpangkalan di Sekolah Katolik yang berkarakter Vincentian ?

Kepribadian pokok Vincentian ialah mewartakan Injil keselamatan yang integral kepada orang miskin dan dalam segala aktifitas program gugus depan. Kepribadian pokok inilah yang menjadi spiritualitas vincentian sebagaimana yang diteladankan Santo Vincentius dan para pendiri tarekat dan organisasi vincentian .Bagaimana anak didik dapat memiliki karakter yang membuatnya semakin manusia dan bagaimana kita satu sama lain dapat saling membantu agar menjadi manusia utuh. Tugas ini yang harus kita emban selaku pembina pramuka, sehingga program apa yang harus kita lakukan yang pada era terdahulu lebih dikenal sebagai pramuka peduli.

Mungkin kadang-kadang kita menggerakkan anak didik kita mengumpulkan dana untuk membantu orang miskin atau kurban bencana. Cukupkah ini ? Sudahkan kita menanamkan nilai karakter vincentian kepada anak didik sejak dini, melalui pesta siaga, temu galang, persami, atau sejenisnya ? Pembina pramuka yang mengedepankan nilai vincentian hendaknya berfikir lebih jauh akan pananaman nilai.( caracter building ) Atau mungkin kita beranggapan sudah ada yang berusaha memikirkan penanaman nilai-nilai vincentian ini, sehingga kita EGP.
Gugus Depan yang berpangkalan di Sekolah Katolik dengan karakter vincentian haruslah memiliki nilai beda, janganlah orang beranggapan kita sebagai pembina hanya mengajar tepuk suka cita, ataupun tali temali yang membuat anak didik berimajinasi negatif...Akhirnya Roh Vincentius dan Louisa harus ada dalam setiap kegiatan kepramukaan kita , sebagai keseimbangan intelektual yang kompetitif dan ayo kita bawa anak didik kita menuju peradaban yang membuat Guru Agung kita senyum dan tertawa lebar. ( epilog : kita akan berbahagia bila di Surga kita berjumpa dengan orang-orang yang kita selamatkan. It was well, it is well, it will be well )

God Luck


Terinspirasi dari :

1. DC Christian Living Series
Kindergarten “ Discovering God :
2. DC Christian Living Series
Grade Six “ Sharing In Jesus Mission”
3. Forum Pendidikan Vincentian oleh Rm Sad Budi, CM
4. Pesan Baden Powell yang terakhir
5. Penuntun doa dan meditasi oleh Th .Aq.M. Rachadi Widagdo, Pr
( *) Ketua pembiasaan vincentian yayasan St Louisa

Senin, 11 Mei 2009

Selamat Berjuang Anakku ..Ucap "Kak Seto "



Pada hari Senin tanggal 11 Mei 2009, seluruh Sekolah Dasar di Negeri ini melaksanakan UASBN, termasuk sekolah kami ..SDK St Vincentius Surabaya..di tengah-tengah kegiatan UASBN pada hari pertama ini sekolah kami mendapat motivasi dari pemerhati anak ...mendapat kunjungan dari Kak Seto, Bpk Zainal Arifin, Bpk Nuryanto dan stafnya dari pihak Dinas Pendidikan Prop Jatim (Ka Bidang TK-SD )...sungguh suatu kehormatan bagi kami...dan memberi dorongan semangat bagi siswa-siswi kami yang menjalankan UASBN...Semoga dengan motivasi ini siswa-siswi kami dapat mengerjakan soal- soal dengan baik..dan lulus semua dengan nilai yang baik...Tuhan Beserta Kita...anak- anakku..

Peningkatan SDM bagi KS, Guru, dan Karyawan



Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2009 yang lalu Pemerintah mencanangkan sebuah jargon Peningkatan dan pemberdayaan di bidang SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI, untuk pemberdayaan itu semua dibutuhkan SDM yang unggul, trampil, dan trengginas. Menyadari itu semua kami dari pihak manajemen sekolah menyadari demi peningkatan SDM dan pelayanan kepada peserta didik di SDK St Vincentius Surabaya, dilakukan tes kinerja bagi KS, Guru, dan Karyawan, tepatnya pada hari Sabtu, 9 Mei 2009 yang lalu. Pihak Yayasan St Louisa melalui Sr pengurus sekolah sangat peduli akan peningkatan SDM "anak asuhnya " dan sangat peka terhadap perkembangan jaman sehingga perlu diadakan kegiatan tersebut di atas. Semoga memalui tes kinerja baik secara interview maupun tulis ini memberikan warna yang positif bagi peningkatan mutu di sekolah kami. Semoga terjadilah .

Senin, 27 April 2009

TERIMA KASIH TUHAN ATAS BERKAT-MU



Hari Sabtu tanggal 25 April 2009 yang lalu, CARREFOUR Bubutan Surabaya, mengadakan lomba Fashion Show anak- anak dalam rangka Hari Kartini 2009. yang diikuti anak-anak TK dan SD se Surabaya. ( usia 04 - 12 Tahun )...Berkat Tuhan senantiasa ada pada anak-anak kami SDK St Vincentius Surabaya, dari kegiatan tersebut kami menyabet 3 juara al: juara ke-2, dan 2 juara favorit...Luar biasa, Brenda, Cikita,dan Adelin calon-calon Miss Indonesia, ataupun Miss Universe..Proficiat anakku..
JIKA SESEORANG INGIN MENCAPAI PRESTASI BESAR DAN BERGUNA BAGI BANYAK ORANG SERTA DIKENANG MELEBIHI USIA HIDUPNYA DI DUNIA, IA HARUS BEKERJASAMA DENGAN ORANG LAIN.
AYO KITA SEBAGAI ORANG TUA YANG BIJAK " MENGGIRING " ANAK KITA AGAR DAPAT MENUJU KEDEWASAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB...SETUJU KAN.

Kamis, 23 April 2009

AYO KUMPUL-KUMPUL



Foto tempoe doeloe dan sekarang, aku ada di tengah dengan sobatku
ANDA INGIN BERNOSTALGIA....
ANDA ALUMNUS SDK ST VINCENTIUS SURABAYA ....TAHUN BERAPA AJA DEH...
AYO KITA KUMPUL -KUMPUL, BERBAGI PENGALAMAN...SUKA DUKA DALAM PERJUANGAN HIDUP...
KARENA TAHUN DEPAN 60 TAHUN SUDAH SEKOLAH KITA ADA.
ANDA TERTARIK...AYO ..HUBUNGI AKU..THOMAS DA SILVA ANGKATAN 1975 DENGAN NO INDUK 2883, DI BLOG INI ATAU SMS 0817313560. Email : thoms_dasilva@yahoo.com...KUTUNGGU CHOII

Minggu, 19 April 2009

SOSIALISASI UASBN

( foto; Ujian Praktek membuat batik celup..asik je..)
Pada hari Sabtu, tanggal 18 April 2009 kemarin kami dari pihak SDK St Vincentius menghadirkan orang tua siswa kelas 6, untuk mensosialisasikan UASBN, dengan tujuan agar orang tua juga ikut mendampingi putra-putrinya yang duduk di kelas 6. Isi dari pertemuan itu a.l

Dasar Penyelenggaraan UASBN
.> UU RI No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS
.> Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
.> Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 82 Tahun 2008 tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN ) untuk SD /MI / SDLB tahun Pelajaran 2008 / 2009

Tujuan UASBN
.> Menilai Pencapaian Kompetensi lulusan secara Nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam

.> Mendorong tercapainya wajib belajar pendidikan dasar yang bermutu

Hasil UASBN
• Pemetaan mutu satuan Pendidikan
• Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
• Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
• Dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
• Sekolah / Madrasah yang dapat menyelenggarakan UASBN adalah sekolah/madrasah yang memiliki fasilitas ruang yang layak dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Penyelenggara UASBN tingkat Kabupaten/ Kota

 Sekolah / Madrasah yang dapat menyelenggarakan UASBN adalah sekolah/madrasah yang memiliki fasilitas ruang yang layak dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Penyelenggara UASBN tingkat Kabupaten/ Kota


Jadwal UASBN

N0 HARI /
TANGGAL WAKTU MATA PELAJARAN
1. Senin, 11 Mei 2009 08.00 – 10.00 Bahasa Indonesia
2. Selasa, 12 Mei 2009 08.00 – 10.00 Matematika
3. Rabu, 13 Mei 2009 08.00 – 10.00 I P A
4. Kamis, 14 Mei 2009 07.30 – 09.30 1.Pend Agama
10.00 – 12.00 2.PKN

5. Jumat, 15 Mei 2009 07.30 – 09.30 I PS

6. Sabtu, 16 Mei 2009 07.30 – 09.30 1. Bahasa Jawa
10.00 – 12.00 2. Bahasa Inggris


SELAMAT BERJUANG PAHLAWAN MUDA.....DOAKU MENYERTAIMU

Senin, 06 April 2009

Ber PTK ria di Sekolahku je


Pada hari Senin tanggal 6 April 2009, Para Kepala Sekolah dan para Guru SDK St Vincentius Surabaya mengadakan Workshop PTK yang dipandu oleh Prof. Dr. Kisyani Laksono Guru Besar dalam Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya....luar biasa, beginilah sinopsis materinya...semoga keluarga besar SDK St Vincentius dapat ber PTK...Good Luck

PTK merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam lingkup “kelas’ dan memuat ciri-ciri:
(a) bentuk kajian yang sistematis reflektif,
(b) dilakukan oleh pelaku tindakan (guru), dan
(c) dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran

Dengan PTK, guru dapat mengetahui secara jelas masalah-masalah yang ada di kelasnya dan bagaimana mengatasi masalah itu.

Guru bertanggung jawab dan berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui penelitian tindakan dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.
Pembelajaran di kelas diperbaiki oleh guru itu sendiri secara sadar dan terencana dengan baik.
Dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif untuk menyelenggarakan pembelajaran yang inovatif
Motivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tumbuh dari dalam diri pendidik
Didasarkan pada identifikasi masalah nyata dan faktor-faktor penyebab masalah aktual yang dihadapi pendidik dalam pembelajarannya
Prosedur penelitian dengan siklus-siklus:
1. (reflection)>plan, action, observation, reflection >
2. plan, action, observation, reflection > …
Subjek penelitian dikenai tindakan(action) tertentu
Kerangka teori harus kuat untuk menunjang pemecahan masalah dan pelaksanaan tindakan

• Masalah pembelajaran, misalnya masalah belajar dan miskonsepsi.
• Desain dan strategi pembelajaran, misalnya masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi metode pembelajaran, interaksi belajar-mengajar .
• Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas.
• Sistem asesmen proses dan hasil pembelajaran, misalnya masalah evaluasi awal dan akhir pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi.
• Pengembangan pribadi peserta didik dan pendidik, misalnya peningkatan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan dalam pembelajaran, peningkatan konsep diri peserta didik

Kelengkapan dan Sistematika Usulan (salah satu alternatif)
• Sampul Usulan Penelitian
• Halaman Pengesahan Usulan Penelitian
• Judul Penelitian
• Mata Pelajaran
• Latar Belakang Penelitian
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
• Kajian Pustaka
• Metodologi/Prosedur Penelitian
• Jadwal Penelitian
• Personalia Penelitian
• Biaya Penelitian
• Daftar Pustaka
• LAMPIRAN

Jumat, 03 April 2009

TEST KEMAMPUAN DASAR KELAS 3


Hari/ Tanggal : Sabtu, 4 April 2009, kami dari pihak sekolah mengundang para orang tua murid kelas 3 untuk bersosialisasi tentang TKD dengan materi sbb:
TES KEMAMPUAN DASAR (TKD
CALISTUNG
KELAS III TAHUN 2009
* Ketika murid sudah melampaui materi kelas III
semester 2, murid harus tuntas dalam penguasaan
Tiga Kemampuan Dasar (TKD) membaca,
menulis dan berhitung.
* Peran Guru kelas I,II,III sangat penting dalam
mengantarkan murid menguasai TKD yang masih dalam
tahap berfikir konkrit, sehingga manakala naik ke tingkat
di atasnya kelas IV yang sudah menginjak tingkat berfikir
abstrak akan mengalamai hambatan apabila TKD belum
dikuasai, sehingga prestasi murid tidak bisa maksimal.
* TKD Calistung kelas III SD ini tidak
menentukan naik tidaknya murid.

TUJUAN

1. Memberi umpan balik bagi guru kelas I,II,III
dalam mempersiapkan murid dan motivasi prestasi
di jenjang berikutnya.
2. Sebagai deteksi dini sekolah sejak tingkat berapa
sebenarnya kelemahan murid diketahui, sehingga
dapat memperbaiki dan memotivasi keseluruhan
program pembelajaran, agar prestasi dapat
ditingkatkan.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

* Waktu :
Tes Kemampuan Dasar (TKD) Calistung di
laksanakan minggu ke IV bulan Mei 2009, secara
bersama, tanggal 26 dan 27 Mei 2009
* Tempat Pelaksanaan :
Sekolah Dasar masing-masing di wilayah kota
Surabaya
NO Hari / Tanggal Waktu Materi
1. Selasa, 26 Mei 2009 07.00 - 08.10 Membaca
08.30 – 09.40 Menulis
2. Rabu, 27 Mei 2009 07.00 – 08.10 Berhitung

Jumlah Soal
Membaca = 40 soal = 70 menit
Menulis = 40 soal = 70 menit
Berhitung = 30 soal = 70 menit

Bentuk Soal

1. Pilihan Ganda
2. Isian
3. Uraian Singkat

Selasa, 24 Maret 2009

BGJ EDUFAIR 09



Pengetahuan merupakan sumber cahaya yang mampu menerangi kehidupan setiap insan,sumber dari segala sumber pengetahuan ketika kita mampu menghadirkan dan memaknainya secara mendalam dalam sebuah proses pendidikan. Maka untuk mendidik agar peserta didik mampu memaknainya secara nyata perlu keterlibatan dalam sebuah even-even pendidikan. Berkaitan dengan itu SDK St Vincentius mengikuti Pameran Pendidikan yang diselenggarakan oleh TVRI di atrium BG Junction Shopping Mall di Jl Bubutan Surabaya mulai 7 - 22 Maret 2009. Dalam Pameran ini SDK St Vincentius memberi warna lain dengan mengangkat sebuah tema "Sekolahku peduli Lingkungan" Dengan kreasi dan apresiasi yang tertata rapi stand SDK St Vincentius sangat mendapat perhatian banyak pengunjung, termasuk ibu Bambang DH, istri dari Wali Kota Surabaya yang membuka pameran tersebut.Selain itu team paduan suara, drumband, tari, robot, karawitan SDK St Vincentius juga memeriahkan pameran pendidikan yang digelar selama 2 minggu tersebut. Dalam acara ini juga dilombakan cerdas, hebat, gemilang..Sungguh Luar biasa team dari SDK St Vincentius yang terdiri dari 8 siswa, dari seluruh peserta tingkat SD se Surabaya dibabat habis oleh team SDK St Vincentius,,,akhirnya menang sebagai juara ke 2 Tingkat Kota Surabaya. L U A R B I A S A sekolahku..ayo kita galang prestasi dan dedikasi dengan hati. Tuhan memberkati.

Studi Lapangan Guru dan Karyawan


Dalam era teknologi informasi seperti dewasa ini sangat mengharapkan para profesional dunia pendidikan untuk memiliki pengetahuan yang lebih , maka para pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk membekali diri dengan wawasan – wawasan global agar tidak stagnasi dalam tugas pengabdiannya. Demikian juga Kepala Sekolah selaku administrator dan motivator yang bertanggungjawab dalam pengembangan sekolah, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk dapat memberikan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan baru kepada person yang dilayani . Mengingat tuntutan dunia pendidikan yang semakin kompleks dewasa ini perlu adanya upaya – upaya untuk memenuhi hal tersebut, upaya ini dapat melalui media – media yang ada, dengan mengikuti seminar, work shop, studi banding atau studi lapangan seperti yang kami ikuti ini.
Yayasan Santa Louisa yang notabene Perwakilan Surabaya jo Pamong Unit SDK St Vincentius Surabaya tanggap dan peduli dengan kebutuhan dan situasi seperti ini, sehingga kegiatan dapat berjalan sebagaimana harapan bersama.Tentunya kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja, tetapi hendaknya terus ditindaklanjuti dan dikembangkan dalam proses pelayanan selanjutnya.
Kegiatan Studi Lapangan Jakarta- Bandung yang kami selenggarakan 7 - 11 Maret tersebut mengacu pada :
1. Kalender Program Kegiatan Unit SDK St Vincentius Tahun 2009.
2. Keputusan Rapat kerja Dewan Guru dan Karyawan SDK St Vincentius
3. Kesepakatan –kesepakatan bersama demi membuka cakrawala pengetahuan luar.
4. Usulan – usulan berbagai pihak yang terkait.
Tujuan dari Kegiatan Studi Lapangan Jakarta- Bandung , adalah :
1. Menambah persaudaraan keluarga besar SDK St Vincentius Surabaya..
2. Menimba pengetahuan dari sumber luar.
3. Mencari hal – hal yang baru yang dapat dijadikan modal dalam pelayanan agar lebih baik.
4. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan profesionalisme

Jumat, 23 Januari 2009

BINA KEPRIBADIAN 2009

: PANGGILAN MANUSIA UNTUK TUMBUH BERSAMA ORANG LAIN

Materi 1 : Penyadaran bahwa Allah menciptakan manusia sempurna adanya.
Nilai : Tanggung jawab atas ;
1) Anugerah yang sudah diberikan Allah
2) Sarana yang sudah dinikmati selama ini
3) Bagaimana kita menggunakan anugerah dan sarana hidup yang sudah diberikan Allah

Proses Aktivitas: A. Pemberian Materi )
1. Bercermin kesempurnaan diri .
( masing-masing anak diberi cermin secara bergilir )
2. Menilai sifat-sifat baik teman yang ada di depannya .
( melingkar dengan menempelkan kertas di punggung
3. Perenungan : Taman Firdaus ( Kejadian 1 : 1-31 )

B Indahnya aku : Merefleksi diri apa yang dimiliki

Materi 2 : Penyadaran bahwa Allah menciptakan manusia untuk saling melengkapi

Nilai : Menyadari pentingnya sesama dalam kehidupan

Proses Aktifitas: A. Pemberian Materi
1. Permainan BINGO KEHIDUPAN
( tiap anak mendapat lembar bingo yang harus diisi hobi teman yang ada dengan saling bertanya )
B. Dongeng “ Tujuh Orang Gila “

C. Perenungan : 1 Yoh. 4: 16 )

Materi 3: Penyadaran manusia akan aneka tantangan yang membuat manusia jauh dengan sesama.

Nilai : 1) Bukan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
2) Bertitik tolak pada hidup dan kebahagiaan orang lain
3)Hati – hati dalam menyikapi perubahan dan perkembangan
Jaman .
Proses Aktifitas: A. Permainan Pepatah
Tujuan :
1. Menciptakan suasana akrab
2. Pengembangan diri
3. Terlibat dalam kelompok

B. Perenungan : Lukas 14 : 12 -14 ; Mat 25 : 31-46

Materi 4: Penyadaran akan kualitas ( kebaikan ) dan kelemahan pada diri sendiri dan pada orang lain

Nilai: 1. Peka akan keadaan masyarakat
2. Kerukunan
3. Kebijaksanaan & Kerja sama

Proses Aktifitas: A. Permainan : Puzzle ( Bujur sangkar berantakan )
Tujuan : Nilai kerja sama dan kebijaksanaan dalam suasana persaudaraan

B. Penelusuran minat bakat

C. Pembuatan Niat

Kesimpulan Pembina: Dalam kebersamaan kita temukan bakat diri dan apa yang harus dikerjakan demi pencapaian cita- cita, membangun dunia yang beradab

Minggu, 11 Januari 2009

MEMBANGUN KOMUNIKASI KASIH



MEMBANGUN KOMUNIKASI KASIH
“….Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.”
(Fil. 2: 2-3)

KEBUTUHAN MANUSIA DICINTAI dan MENCINTAI
Karena itu Cinta Kasih dapat bertumbuh dengan baik kalau manusia membina PERSAHABATAN antar manusia. PERSAHABATAN dapat berjalan baik bila antara manusia dapat berKOMUNIKASI secara dewasa.
KOMUNIKASI merupakan SARANA yang tepat untuk menjalin persahabatan yang sejati. KOMUNIKASI adalah semua perilaku baik lewat kata-kata maupun tidak lewat kata-kata yang membawa PESAN dan diterima oleh orang lain . KOMUNIKASI adalah semua perilaku baik lewat kata-kata maupun tidak lewat kata-kata yang membawa PESAN dan diterima oleh orang lain
Tujuan KOMUNIKASI : membangun keakraban, persaudaraan. Keterbukaan, Kejujuran, kerendahan hati, saling mengampuni adalah faktor terpenting dalam berkomunikasi. Saling menghargai perbedaan-2 dan berani menerima perbedaan-2 dan bertanggung jawab atas perbedaan-perbedaan tersebut kunci sukses dalam berkomunikasi
Menyadari pentingnya membangun komunikasi kasih dalam prilaku kehidupan, maka sejak dini perlu kami tanamkan pada anak didik kami, di SDK St Vincentius Surabaya, dengan demikian mereka menyadari sebagai makluk sosial yang saling memberi KASIH. Dengan berbagai metode kami berikan, baik melalui kegiatan akademik maupun non akademik sebagai bekal mereka menuju kedewasaan yang bertanggung jawab. Semoga terjadilah.