Selasa, 22 Mei 2012

BAGAIMANA MENJADI GURU YANG EFEKTIF Aku teringat pelajaran SPG 29 tahun yang lalu, ibu guru yang mengajar psikologi pendidikan pernah mengatakan bahwa peran seorang guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilisator, organisator, dan model bagi siswa. Dalam situasi apa pun, pilihan metode pembelajaran banyak tergantung pada apakah guru yang bersangkutan cakap melaksanakannya. Pelaksanaan metode tertentu yang membawa sukses di tangan guru tertentu belum tentu banyak membawa hasil jika metode tertentu itu dipergunakan oleh guru lain. Dari sini aku merenung bahwa metode dan pembawaan seorang guru sangat menentukan keberhasilan dalam mengajarnya, ini juga berarti bahwa metode itu bukan hanya ceramah belaka, bagaimana guru dapat memvariasi metode sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang kita dampingi. Kecakapan metodologis seorang guru tergantung penguasaan pengetahuan yang mendasarinya, kematangan latihan unjuk kerja (performance) yang relevan, kesediaan mengembangkannya berdasarkan tuntutan situasi konkret yang dihadapinya, dan kecakapan guru yang bersangkutan dalam menggunakan sarana-sarana penunjangnya. Memang fasilitas bukanlah ukuran utama tetapi bagaimanapun juga dalam praktek keseharian kita juga membutuhkannya, bukan …? Dalam mengembangkan kecakapan metodologis tersebut, kerjasama guru-guru sebidang studi ataupun pararel kelas dan adanya administrator, supervisor yang jitu sangat diperlukan oleh para guru. Guru yang ingin mengahlikan diri dibidang metodologis tidak cukup hanya mengandalkan latihan unjuk kerja yang terarah dan sungguh-sungguh, tetapi memerlukan dukungan kompetensi-kompetensi keguruan lainnya , di jaman sekarang munculnya yang disebut eksplorasi , elaborasi dan konfirmasi ; menfasilitasi peserta didik agar dapat berinteraksi dengan enjoi dengan demikian mereka memperoleh tugas yang bermakna bagi perkembangan pribadinya serta perlu adanya umpan balik atau reward sebagai refleksi dari yang sudah dipelajari. Bagaimana pendampingan guru- guru di sekolahku ? Dengan berdasar carakter, latar belakang, social, ekonomi peserta didik yang kami hadapi maka kami memberikan pelayanan prima sesuai visi dan misi dari sekolah kami. Panggilan hidup sebagai guru selalu bersemayam di hati kami, sehingga kami memahami benar bahwa semua peserta didik adalah anak anak yang pandai, walau secara akedemis mereka masih ada yang dibawa SKM yang ditentukan sekolah , namun di sisi lain mereka memilki potensi yang melebihi teman sebayanya. Misal: Andre anak yang kurang bidang akedemis namun ia anak yang pandai dalam bermain futsal, maka pusat pendampingan kami dari segi olahraganya, dsb. Bagaimana pendampingan yang efisien agar peserta didik yang dipercayakan kepada kami dapat mulai memahami tujuan hidupnya dan memahami kecerdasan apa yang mereka miliki dan yang harus mereka kembangkan. Selamat melayani agar mereka menjadi manusia manusia yang cerdas dan berbudi….pro ecclesia et patria ………..
Doa Penyerahan Kepada Maria ( bersama-sama ) Santa Maria, Bunda Tuhan kami Yesus Kristus, engkaulah Ratu dunia termulia. sudilah engkau menjadi ratu kami semua. Tunjukanlah kepada kami jalan menuju kesucian dan bimbinglah kami supaya jangan tersesat. Kuasailah budi kami, supaya kami hanya mencari yang benar. Kuasailah kehendak kami, supaya kami hanya menginginkan yang baik. Kuasailah hati kami, supaya kami saling mengasihi sebagi saudara. Kuasailah diri kami masing-masing dan segenap anggota keluarga. Kuasailah segenap warga masyarakat, segala bangsa dan pembesar-pembesar dunia. Sudilah engkau menjadi tali pengikat mereka semua dalam persatuan yang teguh. Kuasailah seluruh umat manusia. Bukakanlah jalan iman bagi mereka yang belum mengenal Putramu, Yesus. Bantulah agar segala bangsa bersatu padu, hidup rukun dan damai. Naungilah seluruh umat manusia, lebih-lebih yang dianiaya dan dikejar-kejar. Tabahkanlah mereka di dalam penindasan dan terangilah mereka di dalam kegelapan, agar tetap setia kepada Yesus, Puteramu. Hantarlah semua permohonan kami kepada Putramu, sang Maharaja kerajaan damai, tempat setiap doa permohonan dikabulkan, setiap beban hati diringankan dan segala kelemahan disembuhkan. semoga orang yang mengenal kekuasaan-Nya dan menaruh harapan pada-Nya. sekali waktu melihat kemegahan kerajaan Putramu, yang bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin

Senin, 20 Februari 2012

Renungan sebelum UTS, USEK, UNAS


Dalam Injil Tuhan kita yang diberitakan dalam Injil Lukas bab9:1-6, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan yaitu Tuhan yang luar biasa dalam segala hal ikut melibatkan manusia seperti kita yang biasa ini bahkan terpandang berdosa di hadapan-Nya untuk ikut dalam karya-karya-Nya . hal ini tampak terlihat jelas saat Yesus mengutus ke duabelas murid-Nya. Bahkan Ia member tenaga dan kuasa pada murid-murid-Nya untuk menguasai setan-setan dan menyembuhkan orang-orang sakit. Hal yang luar biasa bukan ? Dengan ini tampaklah bahwa Yesus menghargai martabat manusia . Ia membiarkan kita yang tidak sepadan dengan diri-Nya ikut turun tangan dalam menyelamatkan dunia.
Sementara dalam Injil Lukas 9: 7-9, menceritakan seorang raja yang ditakuti dan disegani rakyatnya. Raja itu tak lain adalah Herodes. Ia seorang raja yang besar tapi merasa kecil di hadapan Allah. Ia juga berkata akan berusaha untuk bertemu dengan Yesus. Tampaknya ia merasa martabatnya sebagai manusia tidak setara di hadapan Allah. Namun di sisi lain, Herodes juga bermaksud menghargai martabat orang lain. Hal ini terlihat saat ia berkata bahwa ia memenggal kepala Yohanes Pembabtis. Keluhuran martabat manusia memang seharusnya dijaga, apalagi di jaman sekarang banyak kasus pelanggaran martabat atau hak asasi manusia. Juka kita merasa bahwa diri kita beriman dan mau mengikuti jejak Yesus, kita harus mau bertindak seturut hukum Kasih, cintailah Tuhan Allah-Mu dan sesama manusia seperti mencintai diri sendiri. Kita harus mau memberikan pelayanan dan penghargaan diri terhadap sesama jika kita ingin kalau diri kita juga dihargai orang lain. Suatu contoh: kita jangan suka mengolok –olok teman jika diri kita tidak mau diolok, kita jangan suka menyakiti hati teman, jika hati kita tidak mau disakiti. Di jaman sekarang banyak orang bersikap ego artinya hanya mementingkan diri sendiri, yang penting dirinya senang walau banyak orang yang menderita akibat perbuatannya, bagaimana kalau kita membaca berita di koran atau mendengarkan berita di televise, banyak kasus pembunuhan, perampokan, pencopetan, kekerasan, korupsi dan kasus kasus lain yang tidak sesua dengan hak asasi manusia. Mereka yang berbuat jahat tidak memikirkan nasib orang lain, ia menghalalkan segala cara yang penting dia tercukupi dan senang. Untuk itu kita sebagai murid Yesus harus berani memberikan yang terbaik bagi banyak orang, sebagaimana perintah Yesus pada murid-murid-Nya untuk pergi keseluruh dunia mewartakan Injil keselamatan. Kalau kita sebagai pelajar kita bisa berdoa agar mereka-mereka yang jahat segera bertobat demi kesejahteraan bangsa dan Negara, terlebih saudara-saudara kita yang berkekurangan. Mari kita wartakan kabar gembira dengan belajar rajin agar esok kita berguna bagi banyak orang, kita bergaul yang sehat, kita hormat pada guru dan orang tua, menghargai pendapat teman, akhirnya kita saling menguatkan agar iman kita semakin kuat dan berani bersaksi demi Yesus Sang Penyelamat.