Selasa, 01 Oktober 2013

5 KEUTAMAAN VINSENSIAN

1. Kerendahan hati (Humility) adalah keutamaan yang menggerakkan kita untuk mengakui sebagai ciptaan yang kecil dihadapan Allah yang  Mahabesar. Melalui kerendahan hati kita mengakui keterbatasanya, dan memandang Allah sebagai pencipta semua kebaikan sehingga menggerakkan kita untuk datang kepada Allah dan bersyukur atas pemberiannya dan menggunakannya untuk melayani sesama. Bersyukur atas anugerah-anugerah yang diterima dari Allah. Nilai Budaya dan Karakter Kristiani  Vinsensian dalam Kerendahan hati: Bergantung pada Allah, percaya pada Penyelenggaraan Ilahi, Mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain dan diri sendiri, mengakui kesalahan dan memperbaiki, kerjasama, melayani, dll.
2. Kesederhanaan /Simplisitas(Simplicity) berasal dari kata simplex (satu lapis) berarti bukan duplex atau triplex, tidak mendua hati, hanya tunggal yakni kehendak Tuhan. Dalam hidup sehari-hari keutamaan ini adalah tentang memilih cara Allah untuk melakukan segala sesuatu, melihat dan menilai segala hal dari sudut pandang Kristus bukan dari kebijaksanaan duniawi; dan bukan dari pemikiran kita sendiri 
Nilai budaya dan karakter Kristiani Kesederhanaan: Jujur dalam berkata dan bertindak, tulus dan bijaksana, hidup hemat, komunikasi dengan sederhana dan mudah dimengerti, solider, menghargai pendapat dan perbedaan, kerapian berbusana, dll.

3. Cinta Kasih (Charity). “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita ...” (1Yoh 4:10) Cinta kasih itu membawa konsekwensi bahwa tanda kita mengasihi Allah dengan  memberi waktu dan ruang dalam hati kita untuk merasakan kasih Allah. Marilah mengasihi Tuhan saudara-saudaraku, namun marilah mengasihiNya dengan menyingsingkan lengan baju kita, dan  mencucurkan keringat kita (SV) Kasih itu afektif dan efektif. Nilai Budaya dan Karakter Kristiani  Vinsensian dalam Cinta Kasih: Toleransi, saling menghargai, meneguhkan, cinta damai, kerja keras, disiplin, tanggungjawab,  bersahabat, pemaaf, ramah, sopan santu, tegas, adil dan berprinsip, peduli dengan sesama, dll.

4. Matiraga (Mortification) adalah tindakan penyangkalan mengenai apa-apa yang disukai oleh natura atau kodrat kita. Menolak segala macam kesenangan diri yang merugikan kehidupan saat ini maupun masa mendatang karena menjauhkan diri dari Kasih Yesus. Vinsensius menghubungkan matiraga dengan sikap lepas bebas dari segala yang mengikat kita.  Segala yang kita jalankan hanya untuk mencintai Allah, untuk menyesuaikan keputusan kita pada Allah dan menyerahkan kehendak kita pada Allah. Nilai Budaya dan Karakter Kristiani  Vinsensian dalam Matiraga: Mengendalikan diri, Berani berkorban, Memberi waktu untuk berdoa, Belajar dengan rajin dan tekun, Taat pada peraturan, Menghargai orang tua, guru dan sesama, Menggunakan alat komunikasi dengan benar, dll.

5. Menyelamatkan jiwa ( Zeal for Souls) artinya menyelamatkan umat manusia dan menariknya kembali ke dalam hubungan yang benar dengan Allah. Kasih dan kerahiman Allah menunjukkan kehendak-Nya untuk mendamaikan manusia dengan Allah. “Jika kasih Allah adalah api, maka semangat (hati yang berkobar) untuk menyelamatkan jiwa-jiwa adalah nyalanya (XII, 307-308) Semangat hati yang berkobar-kobar untuk mencintai Allah dengan bersedia diutus pergi ke mana saja untuk meluaskan Kerajaan Allah. Nilai Budaya dan Karakter Kristiani  Vinsensian dalam Menyelamatkan Jiwa: Rajin Berdoa, Mencintai Sabda Allah dan melaksanakannya, Meyakini bahwa Allah hadir dalam diri sesame, Cinta Damai – saling mengampuni, Penuh kasih, Setia dalam melayani, Bertobat – memperbaiki diri terus menerus, Saling menghormati, menghargai dll,

Profesional adalah kemamampuan menguasai  ilmu pengetahuannya secara mendalam, memiliki keahlian dan keterampilan , mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas bidang yang disenanginya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi; Budaya dan Karakter Kristiani Siswa :Kerja Keras. Jujur, Disiplin, Toleransi, Responsf ICT, Responsif IPTEKTeliti, Berfikir Kritis, Berani Berdebat, Kerja Keras, Produktif, dll.

Pribadi Utuh,  adalah menjaga keseseimbangan antara Iman, Ilmu dan Pribadi, Budaya dan Karakter Kristiani Siswa : Penuh Kasih, Beryukur, Rendah hati, Kreatif, Anlitis, Berfikir Kritis dan Logis, Pantang menyerah,  Kerja Keras dan Sopan-santun dll


Kamis, 01 Agustus 2013

Pembagian Tugas Guru dan Karyawan tahun 2013 - 2014



PEMBAGIAN TUGAS GURU DAN KARYAWAN
SDK ST VINCENTIUS SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2013 – 2014

GURU KELAS
1.V1 : LIDWINA RESI , S.Pd
1.V2 : SILVIA ERSALITA, S.Pd
1.V3 : ANNA ARI P, S.S

2.V1 : LUCIANA NOVITA, S.Pd
2.V2 : CH WIWIEN, S.Pd
2.V3 : PAULINA IRA, S,Pd

3.V1 : MARTINA EDDY, S.Pd
3.V2 : ELISABETH SRI H, S.Pd
3.V3 : LUIDINA WARTIYAH, S.Pd

4.V1 : Dra. MARTA JUJUT
4.V2 : FRANCISCA WIDYASTUTY, S.Pd
4.V3 : CHATARINA KARJINAH, S.Pd

5.V1 : IG. KRISMANTO, S.Pd
5.V2 : MARIA IMMACULATA, S.Pd
5.V3 : M.MONICA MARTI, S.Pd

6.V1 : PRIH SUGIARTI
6.V2 : Dra. M.B SUSMIASIH
6.V3 : FELICITAS PURWATI

GURU BIDANG STUDI

PENDIDIKAN OLAHRAGA
DAN KESEHATAN : AGUS SANTOSO, S.Pd , KELAS 4-6
GURU KELAS 1-3

SENI TARI : ANASTASIA RATNA

BAHASA INGGRIS : ANNA KRISTINA, S.Pd KELAS 1-3
BAYU INDRA SETHA,S.Pd KELAS 4-6

ARITMATIKA : TRIWARDANI
SITI ROHMA

PENDIDIKAN KARAKTER : GURU KELAS

PEMBIASAAN VINSENSIAN : Drs. THOMAS DA SILVA, M.M
FRANCISCUS PURDJIONO
Dra. BERNADETTA HARININGSIH
GURU KELAS

Jadwal Ekstrakurikuler SDV


Kalender Kegiatan SDV



Kamis, 09 Mei 2013

4 JANJI VINCENTIAN



4  janji vinsensian
Kestabilan ,kesederhanaan, hidup selibat,komitmen
·         Pembabtisan Yesus oleh Yohanes Pembabtis, merupakan pemenuhan janji Allah dan salah satu misi Yesus sebelum meninggal
Kata- kata Santo Vinsensius
·         Tidak ada jalan yang lebih baik untuk mencapai kebahagiaan yang abadi selain hidup dan mati untuk melayani orang miskin dengan tangan terbuka dan memberikan diri kita sepenuhnya dengan mengikuti ajaran Yesus Kristus
·         Konstan seperti aliran sungai, biarlah kita tetap stabil dalam melayani orang miskin
·         Kesederhanaan dalam nama Yesus Kristus
·         Bergerak kemana mana tanpa apapun selain cinta, Dia hidup dalam kemiskinan tapi kaya dalam memberi pengampunan
·         Kata-kata Santo Vinsensius, dalam nama Tuhan , mari kita lebih memikirkan tentang bagaimana memperluas Kerajaan Allah dari pada jabatan kita di dunia. Jika kita memperhatikan Dia secara adil, Dia akan memperhatikan kita juga
·         Seperti anak yang menggenggam tangan ayahnya, janji kesederhanaan akan menuntut kita kepada kebaikan kebaikan Tuhan
·         Hidup selibat dalam nama Yesus
·         Dalam wujudnya Allah menunjukkan kemurnian dalam diriNya
·         Hubungan dengan sesama sunggu sangat dalam dan juga sangat murni
·         Kata- kata Vinsensius, Allah telah membangkitkan dunia kecil ini, seperti yang lainnyadan cintanya sebuah pengalaman yang indah. Semua mencintai Allah tapi dengan cara yang berbeda-beda . Tetapi kita saudaraku, jika kita memiliki rasa cinta ini maka kita berani untuk menunjukkan dengan menuntun sesama untuk mencitai Allah dan sesama manusia, karena kita telah dipilih Allah sebagai perantara kasihNya
·         Seperti bunga yang indah yang mekar dan layu untuk mengahasilkan bibit kehidupan yang baru. Semoga janji hidup selibat bisa lebih menghidupkan rasa kemanusiaan
·         Komitmen dalam nama Yesus, Dia telah berkomitmen dalam hidupNya yang tersembunyi hanya untuk menghadapi rasa sakit dan derita untuk menyelamatkan manusia
·         Kata-kata Vinsensius, aku adalah anak dari sebuah komitmen
·         Seperti tangan yang terbentang, terbuka untuk menerima dan merangkul. Semoga janji untuk berkomitmen menuntun kita kebebasan yang mutlak
·         Janji- janji untuk membuat kita, selalu ada, benar benar hidup, manusia yang utuh, bebas mutlak.

Kamis, 21 Maret 2013

AYO ANAK ANAKKU DATANG PADA YESUS


YESUS MEMANGGIL ANAK- ANAK DAN MENCARI SAHABAT- SAHABATNYA

Teladan Tuhan Yesus di dalam manghadapi anak-anak
1.      Mat 18:2 Tuhan Yesus memanggil seorang anak kecil, Tuhan Yesus bersikap pro aktif dan mengenal nama anak secara pribadi
2.      Mat 19:13 Tuhan Yesus menumpangkan tangan dan memberkati anak-anak
3.      Mat 19:13 Tuhan Yesus mendoakan anak-anak
4.      Mrk 10:16 Tuhan Yesus memeluk anak-anak itu, Ia memperlakukan anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kelembutan
5.      Maz 27:10 Tuhan Yesus menggantikan posisi ayah dan ibu bagi anak-anak yang ditinggalkan ayah dan ibunya
Meneladani Yesus dalam mangajar anak-anak yaitu dengan menggembalakan anak pribadi lepas pribadi, menumpangkan tangan dan memberkati, memeluk, dan menempatkan diri sebagai orang tua bagi anak-anak
TUJUAN UMUM : Anak dapat menyadari bahwa Yesus senang berteman dengan anak-anak yang mendengarkan Dia.
TUJUAN KHUSUS : Setelah kegiatan ini anak dapat :
1.      Menjelaskan arti berteman dengan mendengarkan.
2.      Menyebutkan cara-cara mengenal Yesus.
3.      Memberi contoh sikap-sikap mendengarkan Yesus.
ALAT PERAGA :
1.      Gambar Yesus memanggil anak-anak.
2.      Gambar Yesus sedang menyembuhkan ibu mertua Petrus (lilin kecil).
LANGKAH-LANGKAH :
1.  Perayaan :
a.       Lagu Pembukaan "BIAR ANAK-ANAK"
1      1     3     3   /   2   .     4     .   /    3      5    1     2     2    /    1     .     .     .   /
Bi -  ar     a  - nak     a   -    nak           da -   tang      pa - da   -    ku
I  -    tu    sab-da      Ye  -   sus            Di  -   a   me - manggil -   ku
5      5     I      5   /    5    4  3    2    .   /   1    .    3       5      5   /   4    .    3    .   /
ki  -  ni    a   - ku      da   -         tang         si     -   ap  mengha -    dap -   Mu
1     1     3     3     /   2    .    4     .    /    3     5    1     2     2    /  1     .     .    .  //
Ku  da-tang  pa  -    da        Mu             Ye- sus  memanggil -  ku
b.      Doa Pembukaan : Allah Bapa kami yang maha Baik. Kami bersyukur karena Engkau memberi kami seorang teman yakni Yesus Kristus Putra-Mu. Kami mohon, semoga kami setia mendengarkan Yesus dalam hidup kami setiap hari. Demi Kristus Teman dan Juru selamat kami. Amin.
c.       Pembacaan lilin kecil.
2.  Penghayatan
a.       Cerita
Anak-anak, Yesus itu orangnya baik, ramah. suka membantu dan senang sekali berteman serta bermain dengan anak-anak kecil yang mau mendengarkan Dia.  Suatu ketika ada anak-anak datang kepada Yesus untuk minta diberkati dan juga untuk mendengarkan cerita dari Yesus. Tetapi murid-murid-Nya marah dan mengusir anak-anak itu, katanya : "Hei.... anak-anak , pergi kamu dari sini, jangan mengganggu Yesus ! Yesus itu masih capek. Dia masih istirahat ".
Yesus yang tadi sedang duduk di bawah pohon untuk beristirahat, mendengar  bahwa murid-murid-Nya itu melarang anak-anak yang mau datang kepada-Nya. lalu Ia berkata : "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Jangan menghalag-halangi mereka." Lalu Yesus memanggil anak-anak itu dan merekapun lari kepada Yesus. Ada yang dipangku, digendong, dipeluk dan ada yang duduk serta berdiri mendengarkan Yesus. Anak-anak setia mendengarkan Yesus dan Yesuspun sangat senang dengan anak-anak itu, karena mereka mau mendengarkan Dia. (Sambil menunjukkan gambar "Yesus memanggil anak-anak").
b.      Pendalaman Cerita
o    Gambar apa yang anak-anak perhatikan ? (Gambar Yesus sedang mengajar dan anak-anak mendengarkan Yesus).
o    Apakah sekarang Yesus masih mengajar kita ?
o    Kapan anak-anak mendengarkan Yesus/sabda Tuhan ? (saat liturgi sabda di gereja, kita membaca dari Kitab Suci, mendengarkan cerita Kitab suci dari orangtua, teman, guru dll).
3.  Pengungkapan : menyanyikan lagu "KUMAU CINTA YESUS”
4.  Kesaksian : Anak diminta menyebutkan nama teman-temannya di sekolah.
5.  Perwujudan : Anak diminta membuat surat kepada Yesus,dikumpulkan minggu depan dan mewarnai gambar.
6.  Penutup
a.       Doa penutup. Tuhan Yesus terima kasih karena Engkau sungguh mencintai dan memilih kami menjadi teman-Mu. Bukalah telinga dan hati kami, agar kami mampu mendengarkan sabda-Mu lewat siapa saja yang mengajarkan kepada kami. Amin.
b.      Lagu Penutup "DENGAR DIA PANGGIL NAMA SAYA"
Dengar Dia panggil nama saya. Dengar Dia panggil namamu.
Dengar Dia panggil nama saya. Juga Dia panggil namamu.
Oh Giranglah, oh giranglah. Yesus amat cinta pada saya. Oh giranglah.
Ku jawab ya ya ya. Ku jawab ya ya ya. Ku jawab ya Tuhan, Ku jawab ya Tuhan. Ku jawab ya ya ya
Yesus sangat mencintai anak-anak. Kecintaan Yesus dengan anak-anak itu ditandai dengan berkat-Nya yang ditumpangkan di atas anak-anak. Bahkan Yesus  melarang murid-murid-Nya anak-anak itu datang kepada-Nya. Untuk hal ini Yesus mengatakan: “Biarkan anak-anak itu, jangan menghalang-halangi mereka  datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti inilah yang empunya Kerajaan Surga”.

Yesus mencintai anak-anak
Mengapa Yesus mencintai anak-anak? Anak-anak  itu masih polos. Belum terkontaminasi dengan perkara-perkara dunia.  Dosa-dosanya masih ringan. Mereka belum terjebak dengan ratio yang terkadang membelenggu hidup dan iman seseorang. Kepolosan itu pula yang membuat Yesus sangat mencinai anak-anak.Kerendahan hati anak-anak membuat Dia sangat terpengaruh agar anak-anak dibiarkan datang kepada-Nya.  Jika anak-anak datang kepada Yesus dan memberkati-Nya, hal ini juga tercermin sekarang ini anak-anak sering datang kepada pastor atau romo untuk mohon berkat-Nya. Jadi  apa yang dijalankan para petugas Gereja seperti uskup, para pastor, memberikan berkat untuk anak-anak  sebagai tradisi Yesus yang diturunkan kepada para penggembala Gereja.
Namun demikian sekiranya  kita  juga berjiwa seperti anak-anak yang polos, rendah hati, Yesus pun juga akan memberikan berkat yang sama seperti anak-anak. Apa yang diperbuat anak-anak, dapat juga dilakukan untuk orang dewasa. Karena kepolosan menerima Yesus, dan kerendahan hati anak-anak akan sangat membantu kita menerima Yesus dalam hidup ini. Demikian renungan singkat yang diinspirasikan dari Injil Mateus 19:13-15, Tuhan berkati
Doa,
Ya, Bapa, jadikan hatiku seperti anak-anak yang polos dan rendah hati, amin.

Selasa, 05 Maret 2013

KEUTAMAAN VINSENSIUS


KEUTAMAAN VINSENSIAN
Nilai-nilai baik yang dihayati sebagai cara hidup. Seringkali juga disebut sebagai sebuah kebijaksanaan hidup yang menjadi arah dan pedoman hidup seseorang.
Keutamaan juga merupakan jalan hidup yang memiliki nilai luhur karena didasarkan pada kebaikan
  Ada beberapa arti:
  1. Para pengikut St. Vinsensius a Paulo
  2. Berdasarkan keutamaan St. Vinsensius
  3. Bercirikan semangat St. Vinsensius
Bagi kita sendiri;
Didasarkan atau dilandaskan pada keutamaan St. Vinsensius dan dihayati sebuah pedoman hidup  dan di lain pihak sebagai identitas kita sebagai putra-putri Vinsensian
  Vinsensius meninggalkan aneka macam kekayaan rohani dan suri teladan yang sangat berguna bagi umat beriman. Tidak hanya itu cita-cita rohaninya dalam karya pelayanan kepada orang miskin telah mengubah wajah Gereja.
  Salah satu kekayaan rohani yang ia tinggalkan ialah 5 jalan hidup atau identitas hidup Kristus yang ia hayati  sebagai arah, pedoman dan petunjuk dalam sepanjang karya hidupnya. 5 keutamaan itulah yang kita kenal sebagai 5 keutamaan Vinsensian.
  Seringkali disebut simplisitas: kesederhanaan, kepolosan, kelurusan hati atau kejujuran.
  Kesederhanaan bukan berarti mengenakan pakaian atau barang yang biasa atau murah. Keserhanaan itu lebih pada sikap hidup.
  Misalnya: jika mau menolong sesama haruslah tulus dan iklas bukan demi mencari pujian. Orang yang demikian adalah orang yang simpleks, bukan dupleks atau tripleks.
  St. Vinsensius ,Kerendahan hati berarti sadar bahwa kita ini hanya alat yang dipakai oleh Allah untuk meneruskan karya keselamatan-Nya
  Ciri orang yang rendah hati ialah tidak bermegah diri, tidak sombong, iri hati, ambisius, keras kepala.
  St. Vinsensius mengatakan: “Bila Allah melakukan karya yang besar melalui kita, janganlah menyombongkan diri maupun merasa berpuas hati malah sebaliknya kita harus semakin merendahkan diri dan memandang bahwa kita adalah alat yang hina yang dipakai oleh Allah.
  mengatakan Simplisitas  pertama-tama berarti mengatakan kebenaran.
  Bukan hanya dalam sikap tapi juga menyangkut seluruh apa yang kita lakukan, ucapkan dan pikirkan.
  Kelembutan hati berarti juga sikap ramah, saling menghargai perbedaan, tidak gampang tersulut emosi. Seringkali orang yang lembut hati adalah orang yang mempersatukan, dia dicintai oleh siapa saja…
  St. Vinsensius mengatakan: “Tidak ada orang yang lebih tekun dan kuat dalam kebaikan selain mereka yang Bukan pertama-tama berpuasa atau pantang. Bermati raga secara umum berarti menekan segala nafsu badani.
  Oleh Vinsensius bermatiraga berarti melepaskan semua hasrat yang mengutamakan diri sendiri dan mengenakan semangat Kristus. Dalam matiraga kita masuk pada peristiwa Salib. Kadang manusia harus menderita demi mengikuti Yesus dalam kesehariannya. Semakin orang mampu bermatiraga semakin kuat dia melawan cobaan setan atau dosa.
  lembut dan ramah”
  Seperti Kristus sendiri yang pergi dari satu kota ke kota lain untuk mewartakan Kerajaan Allah, maka kita pun dipanggil untuk merasul.
  Artinya kita diutus untuk menyampaikan  KABAR BAIK  bagi siapa saja,  sukacita, damai dan persatuan.
  Secara khusus St. Vinsensius memaknai semangat merasul demi keselamatan jiwa-jiwa dan secara istimewa kepada orang kecil/miskin.
APA YANG HARUS KITA PERBUAT  SEBAGAI PUTERA PUTERI VINSENSIAN....