Sabtu, 25 Desember 2010

POWER POINT IBU ANITA LIE


ANAK

Anak bukanlah milikmu.
Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri.
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.
Mereka ada padamu, tetapi bukan hakmu.
Berikan mereka kasih sayangmu, tetapi jangan sodorkan pikiranmu.
Sebab pada mereka, ada alam pikiran tersendiri.
Engkau patut memberikan untuk raganya, tetapi tidak untuk jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan yang tidak dapat kau
kunjungi sekalipun dalam mimpi.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka namun jangan membuat mereka
menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, juga tidak tenggelam di
masa lampau.
Engkaulah busur dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian.
Dia merentangmu dengan kekuasaanNya hingga anak panah itu melesat, jauh
serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan Sang Pemanah.
Sebab Ia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat, sebagaimana pula
dikasihiNya busur yang mantap.

Kahlil Gibran
“Keluarga adalah lingkungan belajar yang paling penting bagi anak dan orang tua adalah guru yang pertama dan paling berpengaruh bagi anak”.

(Felicia Law)
Psychosexual dev’t (Freud)
• Oral (0-1.5)
• Anal (1.5-3)
• Phallic (3-6)
• Latency (6-puberty)
• Genital (puberty up)
Cognitive (J. Piaget):
• Sensorimotor (0-2)
• Preoperasional (2-6)
• Operasional
– Concrete Operasional (6-12)
– Formal Operasional (12 up)
Tahapan Psikososial (Erikson)
• Kepercayaan vs ketidak-percayaan (0-1 tahun)
• Otonomi vs malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
• Initiatif vs rasa bersalah (3-5 tahun)
• Rajin vs minder (6 tahun – puber)
• Identitas vs kekacauan identitas (10-12 tahun)
• Keakraban vs isolasi (20-30 tahun)
• Pencapaian vs kemandegan (40-50 tahun)
• Integritas vs keputusasaan (60 tahun --)
Tantangan Hidup Anak:
• Kompetisi yang tidak manusiawi
• Keterasingan manusia
• Kemerosotan moral dan etika
• Perubahan nilai-nilai
Jebakan Kehidupan
• Narkoba
• Pornografi
• Seks bebas
Pola Pengasuhan Orang Tua:
• Lepas dan tidak peduli
• Bebas dan permisif
• Otoriter
• Otoritatif
Komunikasi Orang Tua-Anak:
• Mendengarkan
• Memahami
. Menerima
Prof. Dr. Anita Lie
Sentra Foreign Languages
Jl. Klampis Jaya 102-120, 2nd Floor
Surabaya
P: (031) 5927863/67
anitalie2003@gmail.com

Rabu, 22 Desember 2010

SEMINAR PENDIDIKAN DI SEKOLAHKU, Pada Hari Ibu 22 Des 2010



BENANG MERAH..SEMINAR PENDIDIKAN OLEH PROF.DR. ANITA LIE
“ Peran Serta Orangtua dalam Mendampingi Pendidikan Anak” 22/12/2010

Pengalaman masa lalu sangat berarti, apa yang menjadi pikiran anak, kita tidak terlalu memahami. Peran orang tua itu sangat penting, pendidikan pertama dan utama adalah keluarga, bukan di sekolah, sekolah membantu orang tua dalam proses akademik maupun non akademik, dengan demikian prilaku orang tua menjadi panutan anak, orang tua sebagai ” modeling “ sebagai contoh : orang tua mengharapkan anak jujur, kita sebagai orang tua juga harus jujur…baik buruknya prilaku anak juga proses ayah dan ibu, bukan saling menyalahkan ayah atau ibu. Manifest anak yang stress…bisa mencari perhatian yang macem macem…bagaimana perkembangan kejiwaan anak sesuai katagori umur….bagaimana kekurangan kita tidak diceritakan pada anak yang masih usia dini,,contoh pertengkaran dengan pasangan anak tidak harus tahu.
Kita hendaknya tidak terlalu sering mengatakan jangan/no..tapi kita juga harus memahami kebutuhan anak Biasanya anak yang usia SD seperti putra-putri kita sekarang…biasanya seorang ibu selalu over, dan jangan sampai mengambil alih tugas anak..mis: yang kerjakan KTK mamanya, PR mamanya, sehingga menjadi hasil kerja mama.. apalagi kalau anak dapat nilai jelek. Anak harus dilatih untuk menentukan pilihannya sejak kecil.. diberi tanggungjawab sejak dini , baik masalah uang jajan atau yang lainnya.
Bicara masalah teknologi juga dapat mempengaruhi relasi keluarga..jadi bagaimana pengetrapannya harus selalu diingatkan pada anak Pola pengasuh orang tua yang baik bukan bebas sebebas-bebasnya atau otoriter..yang tepat otoritatif,,ada ketegasan yang diwarna dialog yang enak.

Kesulitan apa yang terjadi dalam diri kita sebagai orang tua ?
Kita kadang sulit memahami anak, bagaimana kemauan anak…kita harus ingat ketika kita masih jadi anak anak.,,
Ada pertanyaan dari kita..Mengapa anak ini kok sering marah dan kasar..oh ternyata kalau kita refleksi oh..ya karena kita juga melakukannya….orang tua jadi patrun..bagaimana sikap, perkataan kita akan ditiru oleh anak..jadi waspadalah…anak sekarang sangat kritis.
Keterampilan anak bukan dari ilmu tapi dari bagaimana prilaku orang tua
Tahapan anak tidak serta merta sukses tapi berproses sesuai dengan umurnya, mulai dari bayi, balita, anak sampai remaja maupun dewasa, harus punya model..dan model itu pada diri kita,
keluarga…”kacang nggak ninggal lanjaran “..Bila bersalah kita berani minta maaf..ini juga sebagai pembelajaran bagi anak.
Kebutuhan personal sangat diperlukan anak..bukan hanya diberi materi saja..beres…kebahagiaan anak bukan karena dibelikan hp baru, sepatu, baju baru…tapi bukan terlalu over sehingga segala pekerjaan anak dikerjakan orang tua/ibu…PR, KTK, atau pekerjaan sekolah lainnya.
Gaya hidup saat ini, harus benar-benar dimengertikan pada anak..sehingga anak bisa memilih dan memilah mana yang penting…Bagaimana mengatur uang saku anak….??
demikian juga dengan anak kita..jangan sampai dia bersaing yang tak selaras dengan kehidupan keluarga…besar pasak daripada paku bumi..
Semua itu harus diperjuangkan…dan diyakinkan sejak dini sehingga anak kita menjadi anak yang cerdas dan berbudi…jargon SDV
Teknologi itu bagus kalau digunakan sebagaimana mestinya, tapi kalau disalahgunakan dan tidak tepat maka akan mempengaruhi relasi keluarga..
Kita harus mau mendengarkan bukan hanya mendengar saja, memahami dan mau menerima…pribadi anak…..Selamat Berjuang demi masa depan anak bangsa…anak kita juga..GBU