Senin, 20 Februari 2012

Renungan sebelum UTS, USEK, UNAS


Dalam Injil Tuhan kita yang diberitakan dalam Injil Lukas bab9:1-6, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan yaitu Tuhan yang luar biasa dalam segala hal ikut melibatkan manusia seperti kita yang biasa ini bahkan terpandang berdosa di hadapan-Nya untuk ikut dalam karya-karya-Nya . hal ini tampak terlihat jelas saat Yesus mengutus ke duabelas murid-Nya. Bahkan Ia member tenaga dan kuasa pada murid-murid-Nya untuk menguasai setan-setan dan menyembuhkan orang-orang sakit. Hal yang luar biasa bukan ? Dengan ini tampaklah bahwa Yesus menghargai martabat manusia . Ia membiarkan kita yang tidak sepadan dengan diri-Nya ikut turun tangan dalam menyelamatkan dunia.
Sementara dalam Injil Lukas 9: 7-9, menceritakan seorang raja yang ditakuti dan disegani rakyatnya. Raja itu tak lain adalah Herodes. Ia seorang raja yang besar tapi merasa kecil di hadapan Allah. Ia juga berkata akan berusaha untuk bertemu dengan Yesus. Tampaknya ia merasa martabatnya sebagai manusia tidak setara di hadapan Allah. Namun di sisi lain, Herodes juga bermaksud menghargai martabat orang lain. Hal ini terlihat saat ia berkata bahwa ia memenggal kepala Yohanes Pembabtis. Keluhuran martabat manusia memang seharusnya dijaga, apalagi di jaman sekarang banyak kasus pelanggaran martabat atau hak asasi manusia. Juka kita merasa bahwa diri kita beriman dan mau mengikuti jejak Yesus, kita harus mau bertindak seturut hukum Kasih, cintailah Tuhan Allah-Mu dan sesama manusia seperti mencintai diri sendiri. Kita harus mau memberikan pelayanan dan penghargaan diri terhadap sesama jika kita ingin kalau diri kita juga dihargai orang lain. Suatu contoh: kita jangan suka mengolok –olok teman jika diri kita tidak mau diolok, kita jangan suka menyakiti hati teman, jika hati kita tidak mau disakiti. Di jaman sekarang banyak orang bersikap ego artinya hanya mementingkan diri sendiri, yang penting dirinya senang walau banyak orang yang menderita akibat perbuatannya, bagaimana kalau kita membaca berita di koran atau mendengarkan berita di televise, banyak kasus pembunuhan, perampokan, pencopetan, kekerasan, korupsi dan kasus kasus lain yang tidak sesua dengan hak asasi manusia. Mereka yang berbuat jahat tidak memikirkan nasib orang lain, ia menghalalkan segala cara yang penting dia tercukupi dan senang. Untuk itu kita sebagai murid Yesus harus berani memberikan yang terbaik bagi banyak orang, sebagaimana perintah Yesus pada murid-murid-Nya untuk pergi keseluruh dunia mewartakan Injil keselamatan. Kalau kita sebagai pelajar kita bisa berdoa agar mereka-mereka yang jahat segera bertobat demi kesejahteraan bangsa dan Negara, terlebih saudara-saudara kita yang berkekurangan. Mari kita wartakan kabar gembira dengan belajar rajin agar esok kita berguna bagi banyak orang, kita bergaul yang sehat, kita hormat pada guru dan orang tua, menghargai pendapat teman, akhirnya kita saling menguatkan agar iman kita semakin kuat dan berani bersaksi demi Yesus Sang Penyelamat.