Sabtu, 25 Desember 2010
POWER POINT IBU ANITA LIE
ANAK
Anak bukanlah milikmu.
Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri.
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.
Mereka ada padamu, tetapi bukan hakmu.
Berikan mereka kasih sayangmu, tetapi jangan sodorkan pikiranmu.
Sebab pada mereka, ada alam pikiran tersendiri.
Engkau patut memberikan untuk raganya, tetapi tidak untuk jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan yang tidak dapat kau
kunjungi sekalipun dalam mimpi.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka namun jangan membuat mereka
menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, juga tidak tenggelam di
masa lampau.
Engkaulah busur dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian.
Dia merentangmu dengan kekuasaanNya hingga anak panah itu melesat, jauh
serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan Sang Pemanah.
Sebab Ia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat, sebagaimana pula
dikasihiNya busur yang mantap.
Kahlil Gibran
“Keluarga adalah lingkungan belajar yang paling penting bagi anak dan orang tua adalah guru yang pertama dan paling berpengaruh bagi anak”.
(Felicia Law)
Psychosexual dev’t (Freud)
• Oral (0-1.5)
• Anal (1.5-3)
• Phallic (3-6)
• Latency (6-puberty)
• Genital (puberty up)
Cognitive (J. Piaget):
• Sensorimotor (0-2)
• Preoperasional (2-6)
• Operasional
– Concrete Operasional (6-12)
– Formal Operasional (12 up)
Tahapan Psikososial (Erikson)
• Kepercayaan vs ketidak-percayaan (0-1 tahun)
• Otonomi vs malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
• Initiatif vs rasa bersalah (3-5 tahun)
• Rajin vs minder (6 tahun – puber)
• Identitas vs kekacauan identitas (10-12 tahun)
• Keakraban vs isolasi (20-30 tahun)
• Pencapaian vs kemandegan (40-50 tahun)
• Integritas vs keputusasaan (60 tahun --)
Tantangan Hidup Anak:
• Kompetisi yang tidak manusiawi
• Keterasingan manusia
• Kemerosotan moral dan etika
• Perubahan nilai-nilai
Jebakan Kehidupan
• Narkoba
• Pornografi
• Seks bebas
Pola Pengasuhan Orang Tua:
• Lepas dan tidak peduli
• Bebas dan permisif
• Otoriter
• Otoritatif
Komunikasi Orang Tua-Anak:
• Mendengarkan
• Memahami
. Menerima
Prof. Dr. Anita Lie
Sentra Foreign Languages
Jl. Klampis Jaya 102-120, 2nd Floor
Surabaya
P: (031) 5927863/67
anitalie2003@gmail.com
Rabu, 22 Desember 2010
SEMINAR PENDIDIKAN DI SEKOLAHKU, Pada Hari Ibu 22 Des 2010
BENANG MERAH..SEMINAR PENDIDIKAN OLEH PROF.DR. ANITA LIE
“ Peran Serta Orangtua dalam Mendampingi Pendidikan Anak” 22/12/2010
Pengalaman masa lalu sangat berarti, apa yang menjadi pikiran anak, kita tidak terlalu memahami. Peran orang tua itu sangat penting, pendidikan pertama dan utama adalah keluarga, bukan di sekolah, sekolah membantu orang tua dalam proses akademik maupun non akademik, dengan demikian prilaku orang tua menjadi panutan anak, orang tua sebagai ” modeling “ sebagai contoh : orang tua mengharapkan anak jujur, kita sebagai orang tua juga harus jujur…baik buruknya prilaku anak juga proses ayah dan ibu, bukan saling menyalahkan ayah atau ibu. Manifest anak yang stress…bisa mencari perhatian yang macem macem…bagaimana perkembangan kejiwaan anak sesuai katagori umur….bagaimana kekurangan kita tidak diceritakan pada anak yang masih usia dini,,contoh pertengkaran dengan pasangan anak tidak harus tahu.
Kita hendaknya tidak terlalu sering mengatakan jangan/no..tapi kita juga harus memahami kebutuhan anak Biasanya anak yang usia SD seperti putra-putri kita sekarang…biasanya seorang ibu selalu over, dan jangan sampai mengambil alih tugas anak..mis: yang kerjakan KTK mamanya, PR mamanya, sehingga menjadi hasil kerja mama.. apalagi kalau anak dapat nilai jelek. Anak harus dilatih untuk menentukan pilihannya sejak kecil.. diberi tanggungjawab sejak dini , baik masalah uang jajan atau yang lainnya.
Bicara masalah teknologi juga dapat mempengaruhi relasi keluarga..jadi bagaimana pengetrapannya harus selalu diingatkan pada anak Pola pengasuh orang tua yang baik bukan bebas sebebas-bebasnya atau otoriter..yang tepat otoritatif,,ada ketegasan yang diwarna dialog yang enak.
Kesulitan apa yang terjadi dalam diri kita sebagai orang tua ?
Kita kadang sulit memahami anak, bagaimana kemauan anak…kita harus ingat ketika kita masih jadi anak anak.,,
Ada pertanyaan dari kita..Mengapa anak ini kok sering marah dan kasar..oh ternyata kalau kita refleksi oh..ya karena kita juga melakukannya….orang tua jadi patrun..bagaimana sikap, perkataan kita akan ditiru oleh anak..jadi waspadalah…anak sekarang sangat kritis.
Keterampilan anak bukan dari ilmu tapi dari bagaimana prilaku orang tua
Tahapan anak tidak serta merta sukses tapi berproses sesuai dengan umurnya, mulai dari bayi, balita, anak sampai remaja maupun dewasa, harus punya model..dan model itu pada diri kita,
keluarga…”kacang nggak ninggal lanjaran “..Bila bersalah kita berani minta maaf..ini juga sebagai pembelajaran bagi anak.
Kebutuhan personal sangat diperlukan anak..bukan hanya diberi materi saja..beres…kebahagiaan anak bukan karena dibelikan hp baru, sepatu, baju baru…tapi bukan terlalu over sehingga segala pekerjaan anak dikerjakan orang tua/ibu…PR, KTK, atau pekerjaan sekolah lainnya.
Gaya hidup saat ini, harus benar-benar dimengertikan pada anak..sehingga anak bisa memilih dan memilah mana yang penting…Bagaimana mengatur uang saku anak….??
demikian juga dengan anak kita..jangan sampai dia bersaing yang tak selaras dengan kehidupan keluarga…besar pasak daripada paku bumi..
Semua itu harus diperjuangkan…dan diyakinkan sejak dini sehingga anak kita menjadi anak yang cerdas dan berbudi…jargon SDV
Teknologi itu bagus kalau digunakan sebagaimana mestinya, tapi kalau disalahgunakan dan tidak tepat maka akan mempengaruhi relasi keluarga..
Kita harus mau mendengarkan bukan hanya mendengar saja, memahami dan mau menerima…pribadi anak…..Selamat Berjuang demi masa depan anak bangsa…anak kita juga..GBU
Rabu, 24 November 2010
Kamis, 04 November 2010
HIDUP HEMAT
Mari kita sambut dunia dengan memperbaharui hidup kita dari kebiasaan yang tidak baik untuk menjadi baik, khususnya dalam pola hidup kita yang cenderung mengejar kenikmatan dunia tanpa atau kurang memperhitungkan penghasilan atau kepentingan yang lebih penting dan berguna baik itu untuk kepentingan diri sendiri, keluarga maupun sesama. Penyadaran manusia akan situasi jaman sekarang ini di mana ada kecenderungan untuk hidup boros , membelanjakan uang dengan tidak teliti , membeli sesuatu bukan demi kebutuhan tetapi karena kesenangan atau karena demi gengsi.Kita harus hati-hati dalam menyikapi situasi jaman sekarang ini agar dapat hidup hemat dan sederhana, dan dapat selektif dan cermat dalam membelanjakan uang.
- Menurut Kitab Amsal, hemat dilakukan berdasarkan rancangan atau rencana. Jadi ada perencanaan untuk pengeluaran. Bahasa kerennya adalah management.
- Boros adalah pengeluaran yang dilakukan dengan tergesa-gesa, tidak berdasarkan rencana atau management.
- Kehidupan jaman sekarang mendorong kita untuk boros. Artinya, pengeluaran dan belanja kita lakukan tanpa perencanaan matang, lebih banyak berdasarkan keinginan untuk mengikuti trend atau gaya masa kini, bukan berdasarkan kebutuhan nyata.
- Anjurannya adalah agar kita hidup cukup dengan apa yang ada mengajak kita untuk berani merencanakan belanja kita dan membatasi belanja pada hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan sekedar mengikuti apa yang disebut dengan gaya hidup modern.
Senin, 23 Agustus 2010
BAGAIMANA SAYA DAPAT MENGETAHUI KEHENDAK TUHAN
Bagaimana saya dapat mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup saya?
(Melalui Sakramen Ekaristi sebagai puncak karya keselamatan Allah )
Apa kehendak Tuhan dalam hidup kita ? Banyak orang ingin melakukan kehendakNya tapi mereka bergumul karena mereka tak tahu apa kehendak-Nya.
Tuhan mempunyai rencana besar untuk hidup kita !
Kita adalah ciptaan Tuhan, sesuai dengan rupaNya, untuk suatu tujuan. Seperti Tuhan memanggil Nabi Yesaya (Yesaya 49:1), Yeremia (Yeremia 1:5) dan Paulus (Galatia 1:15) untuk suatu tujuan khusus, Ia pun mempunyai rencana khusus dalam hidupmu.
"Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)
Alkitab mengatakan bahwa kehendak Allah adalah "baik, berkenan dan sempurna." (Roma 12:2)
1. Kehendak Allah yang terutama adalah, bahwa kita mempunyai hubungan intim denganNya melalui putraNya, Yesus Kristus. ( melalui Komuni Kudus )
"Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." (1 Timotius 2:3-4)
2. Tuhan ingin kita menjadi murid Kristus.
Ini berarti orang Katolik harus berkomitmen untuk mengikutiNya tanpa kompromi.
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti aku." (Lukas 9:23)
3. Alkitab menolong kita untuk mengetahui kehendakNya
"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105)
4. Tuhan berjanji memberikan kita suatu kebijaksanaan jika kita meminta kepadaNya dalam doa, dan percaya bahwa Ia telah memberikannya. Terkadang kita harus meminta Tuhan suatu hikmat untuk mengerti kehendakNya.
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan padanya." (Yakobus 1:5)
Dalam Filipi 4:6, Tuhan menyatakan bahwa kita dapat berdoa untuk memohon apapun.
5. Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." (Yohanes 16:13a)
6. Kita seharusnya mendengarkan nasihat dari pria dan wanita yang bijaksana (Orang tua )yang ditempatkan Tuhan dalam hidup kita.
Seringkali nasehat dari orangtua, pendeta, pelayan kaun muda, guru sekolah minggu ataupun orang lain, membantu kita dalam menghadapi situasi kita sehingga kita dapat memutuskan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.
"Jalan orang bodoh lurus dalam pandangannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15)
"Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak." (Amsal 15:22)
7. Alkitab menyatakan bahwa damai sejahtera akan datang dalam hidup kita jika kita menyenangkan Tuhan.
Sewaktu menentukan antara dua alternatif dalam doa kita, terkadang akan ada pilihan yang memberikan suatu damai sejahtera. Pilihan itu kemungkinan merupakan kehendak Tuhan.
"Di mana ada kebenaran di situ tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17)
8. Kita harus meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan bahwa apapun yang dilakukanNya adalah untuk kebaikan kita.
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri . Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6)
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya, pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)
9. Tuhan telah memberikan pada setiap kita suatu talenta dan kemampuan untuk dipakai dalam pelayanan kepadaNya.
Tuhan selalu memperlengkapi kita untuk melakukan apa yang diinginkanNya. Jika anda tak diberikan suatu kemampuan dalam suatu bidang, Tuhan mungkin tak memanggil Anda untuk melayani di bidang tersebut. (lihat Roma 12:6-8, I Korintus 12:1-11, dan Efesus 4:11-13 sebagai daftar karunia Roh)
Ingatlah bahwa tujuan utama Tuhan dalam hidup kita adalah untuk kemuliaan namaNya (I Korintus 10:31) sehingga kabar Injil dan kerajaan Allah dapat disebarluaskan (Kejadian 50:20 dan Filipi 1:12).
10. Persatuan kita dengan Tuhan melalui K O M U N I K U D U S
Menjadikan kita sebagai orang-orang yang dipilih Allah....dengan segala kewajiban kita sebagai Anak Allah....setuju....Amin....God Bless You
Selasa, 03 Agustus 2010
SOSIALISASI PROGRAM 2010-2011
SOSIALISASI PROGRAM AWAL TAHUN
APA DAN BAGAIMANA DI KELAS AWAL ?
• Kelas 1, 2, 3 teknik pembelajaran melalui pendekatan tematik
• Pembelajaran disampaikan dalam tiap-tiap tema
• Di akhir tema ada ulangan harian
• Ulangan harian akan disosialisasikan 1 minggu sebelum ulangan
• Bagi anak yang remidi diberikan kesempatan 1 kali
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK
• Berpusat pada siswa
• Memberikan pengalaman langsung
• Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
• Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
• Bersifat fleksibel
• Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
• Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
RAMBU - RAMBU
• Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
• Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
• Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.
. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
• Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
• Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta penanaman nilai – nilai moral.
• Tema – tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan dan daerah setempat.
• STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( SKBM )
1 Agama 7,5
2 PKn 7,0
3 Bahasa Indonesia 7,0
4 Matematika 6,5
5 lmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 7,0
6 Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) 7,0
7 Seni Budaya dan Keterampilan ( SBK ) 7,0
8 Pendidikan Jasmani ( Penjas ) 7,0
9 Mulok :
a. Bahasa Jawa 6,5
b. Bahasa Inggris 6,5
c. Komputer 6,5
d. Aritmatika 6,5
•
Diikuti seluruh siswa yang memerlukan :
1. Pengayaan : siswa yang nilainya di atas SKM
2. Remidi : siswa yang nilainya di bawah SKM
3. Remidi diberikan apabila anak mendapat nilai di bawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM )
4. Remidi bukan hanya berupa tes tulis, bisa berupa tugas
5.Contoh : Chandra Ul harian Agama : 7,3
Maka Chandra harus remidi. Karena SKM agama 7,5.
Nilai remidi Chandra : 9,0
Nilai Chandra yang dimasukkan dalam daftar nilai : 7,5(sesuai SKM agama )
Penilaian / Evaluasi dalam bentuk tes tertulis, lisan, praktek, unjuk kerja , dll dilaksanakan setiap hari pada akhir pertemuan
Ulangan Harian dilaksanakan setiap akhir KD (Kompetensi Dasar) / akhir tema
Ulangan perbaikan / Remidial hanya diberikan kesempatan 1 X
Ulangan Tengah Semester
I. Oktober 2010 II. Maret 2011
Ulangan Akhir Semester Desember 2010
Ulangan Kenaikan Kelas Mei 2011
RUMUS :
Rt2 Ul H+Rt2 tugas/PR+UTS+UAS
4
MATERI UAS
Semua materi yang diajarkan di semester itu.
NILAI BAHASA INDONESIA
Meliputi 4 aspek (Mendengar, membaca, menulis, berbicara)
Dinilai dengan rumus seperti diatas untuk setiap aspek~>Dirata-rata menjadi 1 nilai
BIMBINGAN BELAJAR
Di rumah; Orang tua Mendampingi, memeriksa dan menanda- tangani tugas putra-putrinya.
Di sekolah;
1. Klasikal
2. Hari Senin dan Kamis pukul 12.30 – 14.00 WIB
2. Privat Hari Selasa, Rabu, dan Jumat ( waktu konfirmasi guru pendamping )
Kegiatan yang lain dapat dilihat sendiri dari kalender Pendidikan Sekolah yang telah dibagikan....ayo kita dampingi putra-putri kita. GBU
Senin, 21 Juni 2010
BE A TRUE LEADER
Bagaimana menjadi pemimpin sejati ?
1. Bekerja dengan semangat Yesus sendiri
“Hendaklah anda mulai mengerjakan tugas dengan semangat Yesus Kristus sendiri. Untuk maksud ini hendaklah anda menghormati kebijaksanaan, kewaspadaan, kelembutan, dan kecermatan Yesus sendiri.”
(SV I, 175 – 28 Nopember1632)
Inilah yang menyemangati kita dalam tugas perutusan menjadi pemimpin yang sejati. Pemimpin sejati berarti pemimpin yang berani berkorban dan berjuang demi kelayakan orang lain, peduli pada sesama dan lingkungan serta berani menanggung resiko terhadap segala keputusan yang diambil. Berjiwa demokratis tanpa meninggalkan nilai nilai kasih
2. Yesus Kristus sebagai Pedoman
“Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memanggil kita untuk meneladani cara hidupNya, akan memberi kita bagian pada semangatNya dan akhirnya pada kemuliaanNya juga.”
(SV III, 203 – 15 Juni 1647)
Pemimpin sejati berpedoman pada ajaran Kristus sebagai konsekuensi sakaramen babtis yang telah kita terima. Dengan meneladan cara hidup Kristus dan para muridnya kita dapat memimpin / melayani anggota demi cita-cita bersama.
3. Rahasia hidup rohani
“Sungguh inilah rahasia hidup rohani yaitu meninggalkan segala sesuatu yang kita cintai dan menyerahkan diri kita sendiri kepada kehendakNya dengan keyakinan mutlak bahwa dalam segala hal akan terjadi yang terbaik.”
(DBSV III, 145-SV VIII, 225-3 maret 1660)
Pemimpin sejati tekun dalam doa dan memiliki spiritualitas yang tinggi, sebagai benteng diri dari segala ancaman, godaan yang terjadi baik dalam diri maupun dari luar diri, terus berjuang dan menyerahkannya pada Sang Pencipta
4. Siap siaga menghadapi segala kemungkinan
“Kita harus menyesuaikan diri dengan kehendak Allah baik dalam situasi yang merepotkan maupun situasi yang menyenangkan yang terus saling berganti. Karena itu dari kita dibutuhkan sikap siap siaga untuk segalanya dan sikap tidak terikat sama sekali pada diri kita sendiri.”
(DBSV III, 39 – SV IV, 280 – 29 Nopember 1651)
Pemimpin sejati selalu siap dalam segala tugas dan wewenangnya, tanpa ada unsur memaksa, bekerja dengan pikiran dan hati yang bersih, memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam diri organisasi dan para anggotanya.
5. Janganlah tergesa untuk memutuskan dan bertindak
“pertimbangkan segalanya dihadapan Tuhan… manfaatkan waktu untuk menimbang-nimbang dengan matang… dan ikuti langkah demi langkah Penyelenggaraan Ilahi.”
(SV II, 206-208 – 7 Desember)
Pemimpin sejati senantiasa berfikir secara arif dan diperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi, dengan demikian keputusan yang diambil tidak bersifat spontan dan gegabah, karena apa yang diputuskan menyangkut kepentingan banyak orang. ( Sabdo pandeto ratu )
1. Bekerja dengan semangat Yesus sendiri
“Hendaklah anda mulai mengerjakan tugas dengan semangat Yesus Kristus sendiri. Untuk maksud ini hendaklah anda menghormati kebijaksanaan, kewaspadaan, kelembutan, dan kecermatan Yesus sendiri.”
(SV I, 175 – 28 Nopember1632)
Inilah yang menyemangati kita dalam tugas perutusan menjadi pemimpin yang sejati. Pemimpin sejati berarti pemimpin yang berani berkorban dan berjuang demi kelayakan orang lain, peduli pada sesama dan lingkungan serta berani menanggung resiko terhadap segala keputusan yang diambil. Berjiwa demokratis tanpa meninggalkan nilai nilai kasih
2. Yesus Kristus sebagai Pedoman
“Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memanggil kita untuk meneladani cara hidupNya, akan memberi kita bagian pada semangatNya dan akhirnya pada kemuliaanNya juga.”
(SV III, 203 – 15 Juni 1647)
Pemimpin sejati berpedoman pada ajaran Kristus sebagai konsekuensi sakaramen babtis yang telah kita terima. Dengan meneladan cara hidup Kristus dan para muridnya kita dapat memimpin / melayani anggota demi cita-cita bersama.
3. Rahasia hidup rohani
“Sungguh inilah rahasia hidup rohani yaitu meninggalkan segala sesuatu yang kita cintai dan menyerahkan diri kita sendiri kepada kehendakNya dengan keyakinan mutlak bahwa dalam segala hal akan terjadi yang terbaik.”
(DBSV III, 145-SV VIII, 225-3 maret 1660)
Pemimpin sejati tekun dalam doa dan memiliki spiritualitas yang tinggi, sebagai benteng diri dari segala ancaman, godaan yang terjadi baik dalam diri maupun dari luar diri, terus berjuang dan menyerahkannya pada Sang Pencipta
4. Siap siaga menghadapi segala kemungkinan
“Kita harus menyesuaikan diri dengan kehendak Allah baik dalam situasi yang merepotkan maupun situasi yang menyenangkan yang terus saling berganti. Karena itu dari kita dibutuhkan sikap siap siaga untuk segalanya dan sikap tidak terikat sama sekali pada diri kita sendiri.”
(DBSV III, 39 – SV IV, 280 – 29 Nopember 1651)
Pemimpin sejati selalu siap dalam segala tugas dan wewenangnya, tanpa ada unsur memaksa, bekerja dengan pikiran dan hati yang bersih, memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam diri organisasi dan para anggotanya.
5. Janganlah tergesa untuk memutuskan dan bertindak
“pertimbangkan segalanya dihadapan Tuhan… manfaatkan waktu untuk menimbang-nimbang dengan matang… dan ikuti langkah demi langkah Penyelenggaraan Ilahi.”
(SV II, 206-208 – 7 Desember)
Pemimpin sejati senantiasa berfikir secara arif dan diperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi, dengan demikian keputusan yang diambil tidak bersifat spontan dan gegabah, karena apa yang diputuskan menyangkut kepentingan banyak orang. ( Sabdo pandeto ratu )
Senin, 31 Mei 2010
4 ASPEK KEBAHAGIAAN
1. KEBAHAGIAN DALAM RELASI DENGAN ORANG LAIN
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. (Roma 12:5)
Salah satu kebutuhan manusia ialah berkomunikasi dengan orang lain secara langsung, kontak lansung. Komunikasi antar pribadi tidak dapat diandaikan cukup dengan berjumpa di “facebook”, YM, atau sms-an. Komunikasi melibatkan keseluruhan diri kita, melibatkan hati, kontak langsung. Beberapa hal penting dalam komunikasi antar pribadi
Joe Luft dan Harry memformulasikan empat bilik atau kita kenal jendela Johari. Ada sisi yang terbuka, sisi buta, tersembunyi dan tak sadar. Menjalin relasi berarti memperluas daerah terbuka serta mengurangi daerah buta dan tersembunyi. Semakin membuka diri, kita mengurangi daerah tersembunyi.
Daerah buta kita kurangi dengan cara meminta orang lain mau semakin terbuka terhadap diri sendiri. Kita mengurangi daerah tersembunyi dengan mmemberikan informasi kepada orang lain agar mereka bereaksi atau menanggapi
Dalam komunikasi juga diperlukan suatu komunikasi yang efektif artinya mengkomunikasi secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, rasakan dan harapkan. Komunikasi mengandaikan suatu dialog antar pribadi. Komunikasi itu juga membutuhkan kepercayaan.
Lima taraf komunikasi
Taraf basa-basi: merupakan taraf komunikasi yang dangkal. Setiap pihak tidak membuka diri satu sama lain.
Taraf membicarakan orang lain: di sini orang sudah mulai menanggapi, namun tetap masih ada taraf dangkal, masih belum mau berbicara tentang diri masing-masing. Mereka saling mengemukakan pendapat, bertukar informasi.
Taraf menyatakan gagasan atau pendapat. Kita sudah mau saling membuka diri tetapi masih terbatas pada taraf pikiran.
Taraf hati atau perasaan. Keberanian untuk bersikap jujur, terbuka terhadap diri sendiri maupun dengan lawan bicara kita.
Taraf puncak. Komunikasi yang ditandai dengan kejujuran, keterbukaan dan saling percaya yang mutlak di antara kedua belah pihak
2. KEBAHAGIAAN ROHANI
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (Rm 8:26)
MAKNA KEBAHAGIAAN ROHANI
Kebahagiaan secara rohani tentu bukan mengenai latihan doa, meditasi dan kesalehan-kesalehan dalam kehidupan beragama
Kebahagiaa rohani yang sesungguhnya mencakupi kemampuan untuk menemukan dan mengahayati arti hidup dan tujuan hidup manusia. Kebahagiaan rohani juga termasuk didalamnya mengapresiasi kekuatan dan keberadaan alam semesta
Pertanyaan dalam cakupan kebahagiaan rohani antara lain: Siapakah diri saya? Apa yang berarti dalam hidup saya? Apa yang menjadi tujuan hidup saya? Siapa Allah bagi saya? Dan Siapa Yesus bagiku?
Untuk menggapai kebahagiaan rohani kita perlu memahami terlebih dahulu, kisah perjalanan hidup imanku. Kapan aku untuk pertama kalinya dikenalkan dengan Allah. Siapa yang memperkenalkan Allah kedapa saya?
Pertanyaan Yesus kepada Petrus, “Menurut kamu siapa Aku?” (Mat 16:15), juga menjadi pertanyaan kita semua yang mengimaninya. Kita bukan lagi berbicara tentang Yesus tetapi berbicara dengan Yesus, bersama Yesus
Kebahagiaan hidup rohani kita bangun melalui kesadaran akan kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Kita disadarkan akan cinta Allah, Allah yang mencintai kita. Allah mencintai menjadi semangat setiap orang dalam perjalanan hidupnya
CARA MENUMBUHKAN DAN MERAWAT KEBAHAGIAAN ROHANI
Terus bertanya kesejatian hidup kita, tujuan hidup kita di dunia, siapa diri kita?
Ketenangan, keheningan batin. Kita melatih kesdaran dan kehadiran Allah dalam meditasi, sehingga kita mampu menyadari diri kita dalam kontek tempat dan waktu (hic et nunc), di SINI dan SAAT ini.
Berani untuk menghadapi penderitaan dan penyangkalan diri.
Melakukan tindakan kasih kepada sesama
Berusaha menjadi teladan kebaikan bagi semua orang
Penerimaan diri dan kepasrahan.
Menghindari kelekatan terhadap sesuatu hal
Sukacita
Hidup penuh harapan.
3. KEBAHAGIAAN EMOSI
Kebahagiaan emosi menekankan suatu kesadaran dan penerimaan sebuah feeling atau perasaan. Keharmonisan emosi atau kejiwaan itu juga mencerminkan sikap antusiasme, positive thinking dan energy positive lainnya
Orang yang secara matang emosinya juga akan mampu mengendalikan letupan emosi atau perasaan. Dia akan mampu terbuka, menerima keterbatasan dan kelebihannya dan mampu menangani ketika mengalami tekanan atau stress. Kematangan emosi mampu menerima dan memahami perasaan orang lain juga
.BAGAIMANA CARA MELATIH EMOSI KITA ?
Mempraktekkan sikap optimis dan berpikir positive kepada orang lain.
Terbuka dalam dialog dengan orang lain.
Tersenyum paling tidak 20 kali sehari
Belajar memenajemen stress
Wolff membedakan adanya 3 lapis emosi atau perasaan hati
Perasaan lapis luar, yang mudah tergerak, mudah berubah. Inilah perasaan emotional seperti:afeksi, impresi, sentiment, marah, sedih, menangis, gembira yang diungkapkan secara spontan. Lapisan luar seringkali tidak menggambarkan yang sesungguhnya di dalam diri orang.
Lapisan terdalam adalah inti jiwa, kebahagiaan terdalam, kebenaran terdalam. Dalam hati ini tidak ada keraguan lagi. Inilah sentuhan Tuhan sendiri pada jiwa kita.
Lapisan tengah yang terkadang kontras dengan lapisan atas. Menurut Wolff, perasaan tengah ini merupakan kesadaran batin yang sulit didengar dalam keramaian, tetapi harus didengarkan dalam keheningan doa, diam dan refleksi.
Allah menyembuhkan luka emosi kita
Akuilah kebutuhan Anda untuk disembuhkan... Bagi banyak orang hal ini bukan masalah.Tetapi jika kita terluka dan tidak mengakui bahwa kita mempunya kebutuhan, maka jelas tidak ada tempat untuk kesembuhan atau pertolongan dalam hidup kita.Mengakui kebutuhan kita merupakan suatu tAnda kesehatan mental yang baik dan bukti dari sikap yang jujur.
Akuilah emosi yang negatif
Beberapa diantara kita mengarungi hidup ini dengan mengumpulkan emosi yang negatif. Kita tidak diajar bagaimana mengenali atau MENGKOMUNIKASIKAN perasaan kita, sehingga kita menimbun kemarahan , kekecewaaan, ketakutan, kepahitan, dan emosi negatif lain sejak kanak-kanak. Menindih emosi yang satu diatas yang lain sama seperti menumpuk sampah, lapis demi lapis di dalam kantong sampah. Sesuatu yang akhirnya harus dibuang.
Ampuni mereka yang TELAH menyakiti Anda. Mengampuni bukanlah sekedar melupakan kesalahan yang dilakukan seseorang terhadap kita. Mengampuni berarti memaafkan orang untuk kesalahan yang telah diperbuatnya. Mengampuni berarti menunjukkan kasih dan penerimaan meskipun disakiti
Terimalah Pengampunan. Jika Anda telah disakiti oleh orang lain dan telah berdosa dalam reaksi Anda terhadap mereka, maka penting sekali tidak hanya untuk mengampuni mereka yang menyakiti Anda, tetapi juga minta ampun kepada Allah atas tindakan Anda yang salah terhadap mereka. Jika Anda lakukan ini, mungkin Anda akan merasakan suatu kebutuhan untuk MENGAMPUNI DIRI SENDIRI
Terimalah kasih Bapa.Di dalam hidup kita ada kekosongan yang hanya dapat diisi oleh Allah sendiri. Ketika Anda berdosa dan minta ampun, atau bergumul dengan rasa tidak aman dan rendah diri, maka ada kemungkinan bahwa KEKOSONGAN ITU TIDAK PENUH. Mintalah kepadaNya pada saat-saat tersebut untuk memenuhi Anda dengan Roh-Nya
Pikirkanlah pikiran Allah.
Bertekun... Sembilan puluh persen dari keberhasilan ialah menyelesaikan! Alkitab berkata, "Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia"(2 Tim 2:12). Ketekunan mempunya dua aspek: di satu sisi ketekunan berarti komitmen di pihak kita untuk tidak menyerah, suatu tekad untuk mengerjakanya sampai tunt disisi lain ketekunan berhubungan dengan kesanggupan yang diberikan Allah
Ia sedang bekerja dalam diri Anda. Pergumulan adalah bagian dari proses kesembuhan yang berkemenangan. Anda sedang belajar sesuatu yang tak ternilai kerendahan hati; pengampunan; belas kasihan dan ketekunan. Majulah terus! Kita sedang berperang, tetapi kita ada di pihak yang menang! Yesus adalah Sang Pemenang!. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya yaitu Ia yang memulai pekerjaan yang baik diantara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus"(Flp 1-6)
4. KEBAHAGIAAN JASMANI
TABEL JAM PIKET ORGAN TUBUH
Jam Aktivitas
07.00 – 09.00 Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh
09.00 – 11.00 Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.
11.00 – 13.00 Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah
13.00 – 15.00 Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.
15.00 – 17.00 Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru
17.00 – 19.00 Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.
19.00 – 21.00 Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan
21.00 – 23.00 Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas
23.00 – 01.00 Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.
01.00 – 03.00 Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolism tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.
03.00 – 05.00 Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk,bersin- bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.
05.00 – 07.00 Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur
SELAMAT MENIKMATI
Senin, 19 April 2010
JALAN VINSENSIAN
SEBAGAI BAHAN REFLEKSI DALAM AKTIFITAS HIDUP..CHOOOY
Jalan yang menjamin kebahagiaan abadi
“Tak ada jalan yang lebih baik untuk menjamin kebahagiaan abadi kita daripada dengan hidup dan mati dalam pelayanan bagi orang miskin, dalam tangan Sang Penyelenggara Ilahi dan dalam penyangkalan diri yang nyata dengan mengikuti Yesus Kristus.”
(SV III, 392 – 4 Desember 1648)
Berpegang pada kebenaran-kebenaran abadi
“Hanyalah kebenaran-kebenaran abadi dapat memenuhi hati kita dan menuntun kita dengan aman”
(DBSV V,39)
Mengikuti cahaya iman
“Apakah tidak perlu, baik demi kesempurnaan kita sendiri maupun untuk mengusahakan keselamatan jiwa-jiwa, kita membiarkan diri mengikuti cahaya iman selalu dan dalam segala hal.”
(DBSV V,39)
Mengikuti Yesus Kristus
“Kita yakin bahwa norma injil dan teladan Yesus Kristus tidak pernah menyesatkan dan pada saatnya akan menghasilkan buah-buah yang diharapkan. Sebaliknya segala sesuatu yang berlawanan dengan norma itu akan sia-sia belaka.”
(SV II, 281 – 5 agustus 1642)
Yesus Kristus sebagai Pedoman
“Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memanggil kita untuk meneladani cara hidupNya, akan memberi kita bagian pada semangatNya dan akhirnya pada kemuliaanNy juga.”
(SV III, 203 – 15 Juni 1647)
Demi Kasih, Demi Allah, Demi orang Miskin
“Betap besar penghiburan yang akan anda alami saat kematian tiba, karena telah menghabiskan seluruh hidup untuk tujuan serupa yang mendorong Yesus memberikan hidupNya sendiri, yaitu demi kasih, demi allah dan demi orang miskin.”
(DBSV III, 120 – SV VII, 382 – 24 Nopember 1658)
Hidup seperti Yesus Kristus
“Ingatlah bahwa kita hidup dalam Yesus Kristus oleh kematian Yesus Kristus… dan agar mati seperti Yesus Kristus kita perlu hidup seperti yesus kristus.”
(SV I,295)
Bekerja dengan semangat yesus sendiri
“Hendaklah anda mulai mengerjakan tugas dengan semangat Yesus Kristus sendiri. Untuk maksud ini hendaklah anda menghormati kebijaksanaan, kewaspadaan, kelembutan, dan kecermatan Yesus sendiri.”
(SV I, 175 – 28 Nopember1632)
Cara hidup misionaris
“Cara hidup misionaris merupakan cara hidup yang sesuai dengan amanat injil yaitu meninggalkan dan melepaskan segala-galanya,seperti para rasul, untuk mengikuti Yesus Kristus dan melakukan sesuai dengan teladanNya apa yang baik.”
(DBSV V, 1)
Sesuai dengan Yesus
“Marilah menghayati semnagat Yesus agar bias meneladani tindakanNya karena tidak cukuplah berbuat baik, tetapi perlu melakukannya dengan baik sesuai dengan teladan Yesus.”
(DBSV V, 68)
Mengasihi Yesus secara Efektif
“Ada dua macam kasih, yaitu kasih afektif dan kasih efektif. Kasih efektif berarti melakukan hal-hal yang diperintahkan atau diharapkan oleh pribadi yang dikasihi… mengasihi Tuhan Yesus secara efektif bukan berarti hanya mengikuti ajaran-ajaran dan pesan-pesan Tuhan Yesus, tetapi juga mengajak dunia mengajak dan mengasihi Tuhan Yesus.”
(DBSV V,55)
Berbahagialah yang mengabdi Kristus
“Sungguh berbahagialah mereka yang mencurahkan seluruh hidup demi pengabdian kepada Tuhan kita Yesus Kristus, seperti dia juga telah mencurahkan hidupNya demi keselamatan manusia.”
(DBSV I, 182 – SV VII, 131-19 April 1658)
Kebahagiaan yang Besar
“Oh! Betapa besar kebahagiaan kita bila kita senantioasa menyenangkan Allah , bila apa saja yang kita lakuan kita kerjakan demi kasih epada Allah dan untuk berkenan kepadaNya.”
(DBSV V, 237 – 30 April 1655)
Hanya untuk kemuliaan Allah
“Dalam segala kegiatan berjuanglah hanya untuk mencari kemuliaan Allah dan menyenangkan dia.”
(DBSV III, 164 – SV VIII, 318 – 9 Juli 1660)
Carilah Allah dalam segala kegiatan
“Carilah Allah dalam segala kegiatan dan jangan rasgu-ragu.”
(DBSV III, 11 – SV VI, 497 – 29 September 1657)
Hanya karena kasih
“Marilah mencintai Allah, sekali lagi marilah mencintai Allah… tatapi dengan mencucurkan keringat dan dengan menyisingkan lengan baju.”
(SV XI, 40)
Tidak melakukan apa – apa kecuali mengasihi
“sungguh baik kalau kita tidak melakukan apa-apa kecuali mengasihi. Dengan demikian kita melakukan sekaligus segala keutamaan dan menyatu dengan Yesus Kristus ,sambil bekerja sama dengan dia demi keselamatan dan penghiburan orang-orang miskin.”
(DBSV III, 140-SV VIII, 162- 8 Nopember 1659)
Rahasia hidup rohani
“Sungguh inilah rahasia hidup rohani yaitu meninggalkan segala sesuatu yang kita cintai dan menyerahkan diri kita sendiri kepada kehendakNya dengan keyakinan mutlak bahwa dalam segala hal akan terjadi yang terbaik.”
(DBSV III, 145-SV VIII, 225-3 maret 1660)
Kebahagiaan dan kebijaksanaan sejati
“Kebahagiaan kita sepenuhnya terletak dalam pelaksanaan kehendak Allah dan kebijaksanaan yang sejati ialah tidak mengharapkan apa-apa kecuali apa yang dia kehendaki.”
(DBSV IV, 168-21 desember 1651 – SV IV, 289)
Cara mudah menjadi kudus
“Oh, betapa mudah untuk menjadi sangat kudus yaitu melakukan kehendak Allah dalam segala hal.”
(SV II, 36)
Berbahagialah…
“Berbahagialah orang yang menghendaki apa yang dikehendaki Tuhan, orang yang bertindak hanya kalau Penyelenggaraan Ilahi memberi kesempatan, orang yang hanya memiliki apa yang tuhan berikan kepadanya berdasarkan kebijaksanaanNya.”
(SV III, 188 – 10 mei 1647)
Tunduk kepada kehendak Allah
“Kalian harus tunduk kepada kehendak Allah dan merasa damai, dengan harapan bahwa segalanya akan berjalan dengan baik. Karena biasanya karya Allah akan memperoleh hasil yang baik justru dalam hal yang tidak memberi kepuasan kepada kita.”
(DBSV III, 164 – SV VIII, 317 – 9 Juli 1660)
Bukan untuk mengabdi keinginan anda sendiri
“Anda tidak menyerahkan diri kepada Allah untuk mengabdi keinginan anda, melainkan untuk tunduk kepada kehendakNya.”
(DBSV I, 158 – SV VI, 129 – 12 November 1656)
Tidak semua keinginan baik berasal dari Roh Kudus
“Tidak semua keinginan, betapapun baik berasal dari Roh Kudus.”
(DBSV I, 158 – SV VI, 129 – 12 November 1656)
Keinginan yang berasal dari Tuhan
“Keinginan-keinginan yang berasal dari Tuhan itu lembut dan membiarkan hati tetap tenang; sebaliknya gejolak yang datang dari roh jahat itu membuat hati bergelora dan tidak tenang.”
(SV VII, 418 – 27 Desember 1658)
Kerajaan Allah dalam hati yang damai
Kerajaan allah adalah damai dalam Roh Kudus; Dia akan meraja dalam diri anda bila hati anda tetap damai.”
(SV I, 114)
Janganlah tergesa-gesa
Dalam hal mewujudkan suatu rencana penting, janganlah tergesa-gesa,”sampai ada tanda yang jelas bahwa Tuhan menghendakinya.”
(SV I , 113 )
Memasrahkan diri kepada Allah dalam segala situasi
“Kita harus memasrahkan diri kepada Allah dalam segala situasi dan berharap agar kehendaknya terlaksana.”
(DBSV III, 39 – SV IV, 280 – 29 Nopember 1651)
Siap siaga menghadapi segala kemungkinan
“Kita harus menyesuaikan diri dengan kehendak Allah baik dalam situasi yang merepotkan maupun situasi yang menyenangkan yang terus saling berganti. Karena itu dari kita dibutuhkan sikap siap siaga untuk segalanya dan sikap tidak terikat sama sekali pada diri kita sendiri.”
(DBSV III, 39 – SV IV, 280 – 29 Nopember 1651)
Menghayati kehadiran Allah
“Kesadaran akan kehadiran Allah akan membantu kalian untuk menunaikan segala kewajiban setiap hari… untuk melakukan kehendak Allah dalam segala hal.”
(DBSV III, 19 – SV IV, 162 – 18 Maret 1651)
Bersikap lepas bebas
“Marilah kita bersikap lepas bebas dan memberi waktu kepada Tuhan untuk menunjukkan kehendaknya… karena makin kecil peranan kita makin besarlah perananNya.”
(SV V, 534-30 Januari1656)
Ketekunan, kesabaran dan Do’a
“Tuhan sering menangguhkan suatu niat yang suci bagi mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Ini dilakukannya agar mereka akhirnya memperoleh hasil yang baik melalui pekerjaan yang tekun melalui kesabaran dan doa.”
(SV III, 627 – 25 Maret 1650)
Keinginan yang disertai sikap pasrah
“Meskipun Tuhan mengulur waktu namun dia akan menunjukkan bahwa dia merestui keinginan kita asalkan keinginan itu disertai dengan sikap pasrah kepada kehendakNya.”
(SV III, 627 – 25 Maret 1650)
Mengikuti penyelenggaraan Ilahi
“Betapa besar harta tersembunyi yang ada dalam penyelenggaraan Ilahi dan betapa Tuhan kita dimuliakan oleh mereka yang mengikutinya.”
(SV I , 68)
Janganlah tergesa untuk memutuskan dan bertindak
“pertimbangkan segalanya dihadapan Tuhan… manfaatkan waktu untuk menimbang-nimbang dengan matang… dan ikuti langkah demi langkah Penyelenggaraan Ilahi.”
(SV II, 206-208 – 7 Desember)
Menanti panggilan Penyelengaraan Ilahi
“Supaya bias melangkah dengan mantab kita harus menunggu panggilan Penyelenggaraan Ilahi dan mengikutiNya.”
(SV III , 545 – 14 februari 1650)
Biarkanlah Tuhan berkarya
“Kita harus pasrah kepada Tuhan dalam segala TindakanNya dan siap menerima segala kemungkinan… Biarkanlah Tuhan berkarya. Dia akan menyelesaikan segalanya tanpa kita ikut memikirkannya.”
(SV V, 24 – 10 Oktober 1653)
Uluran tangan Allah mulai bekerja
“Dimana sarana-sarana manusiawi tak berdaya, disitulah uluran tangan Allah mulai bekerja.”
(DBSV IV, 183 – SV IV, 328 – 1 Maret 1652)
Tuhan menolong pada saat yang tepat
“Tuhan tidak lalai menolong kita pada saat yang tepat yaitu setelah dari pihak kita sendiri melakukan apa yang mungkin kita lakukan.”
(DBSV III, 136 – SV VII, 547 – 14 Mei 1659)
Keberhasilah karya Tuhan
“Karya tuhan berhasil bukan pada saat yang kita harapkan melainkan pada saat yang Dia kehendaki.”
(SV III, 626 – 25 Maret 1650)
Relakan diri dituntun oleh Allah
“Jangan sampai anda mengambil kembali apa yang sudah anda berikan kepada Allah. Relakanlah diri anda untuk dibimbing dan anda akan dituntun oleh Allah sendiri.”
(DBSV I, 217 – SV VII, 573 – 28 Mei 1659)
Percaya kepada bimbingan Allah dan siap menghadapi kesulitan.
“Percayalah secara penuh kepada bimbingan Allah dan siapkanlah diri kalian untuk menghadapi segala macam kejadian agar dapat memanfaatkan dengan baik kejadian-kejadian yang mempersulit kalian.”
(SV IV, 290 – 21 desember 1651)
Allah memberikan yang terbaik
“Apa yang Allah berikan kepada kita adalah yang terbaik bagi kita, meskipun tidak menyenangkan kodrat kita dan bertentangan dengan harapa kita.”
(DBSV III, 114 – SV VII, 241 – 24 Agustus 1658)
Bertekun dalam kebaikan dan bersabar dalam percobaan
“Seringkali Allah mau membangun kebaikan-kebaikan yang kokoh diatas kesabaran mereka yang sedang mengusahakan kebaikan itu, dan untuk itu Dia menguji mereka dengan aneka percobaan.”
(SV IV, 290 – 21 Desember 1651)
Terarah pada pelayanan bagi masyarakat
“kita harus menjadi sepenuhnya milik Tuha n dan sekaligus terarah pada pelayanan bagi masyarakat. Demi tujuan ini kita harus menyerahkan diri kepada tuhan, menghabiskan diri , memberika hidup kita. Biatr kita telanjang , bila dapat dikatakan demikian agar orang lain memperoleh pakaian.”
(DBSV I, 3-SV XI, 402 – 17 Juni 1657)
Berjiwa Kristiani
“Tidak ada yang lebih berjiwa kristiani daripada pergi dari desa ke desa untuk menolong masyarakat miskin dalam usaha mencari keselamatan.”
(DBSV V,1)
Tindakan kasih yang paling agung
“apakah ada tindakan kasih yang lebih agung daripada memberikan diri secara total untuk orang-orang yang mengalami kesusahan dan meringankan penderitaan mereka?”
(DBSV III, 121 – SV VII, 383 – 24 Nopember 1658)
Semangat belas kasih
“dipenuhi dengan semangat belas kasih… kita memiliki kewajiban untuk melayani orang-orang yang paling papa, orang-orang yang paling terabaikan dan yang paling dibebani.oleh kesusahan baik jasmani maupun rohani.”(DBSV V,104)
Kewajiban semua untuk melayani orang miskin
“Jangan mengira bahwa kalian luput dari kewajiban berkarya demi keselamatan orang-orang miskin karena kalian juga dapat melakukannya sesuai dengan keadaan kalian.”
(DBSV V, 185)
Jangan bersikap diskriminatif
“jangan memperlakukan orang dengan sikap membeda-bedakan orang miskin harus kita layani seperti orang kaya, malah dengan perhatian yang lebih besar , karena sikap ini lebih sesuai dengan cara hidup Yesus didunia.”
(DBSV V,22)
Layanilah orang miskin dengan sebaik mungkin
“Hendaknya kalian melayani orang miskin dengan sebaik mungkin dan selanjutnya serahkanlah segalanya kepada kebaikan Allah.”
(DBSV III, 114 – SV VII, 242 – 24 Agustus 1658)
Siapapun orang miskin yang membutuhkan pertolongan
“anda memiliki panggilan yang mewajibkan anda untuk menolong tanpa membeda-bedakan segala macam orang, entah laki-laki, perempuan atau anak-anak, pokoknya semua orang miskin yang membutuhkan pertolongan anda.”
(DC, 1028)
Allah telah memilih orang miskin
“Allah telah memilih orang-orang miskin itu untuk menjadikan mereka kaya dalam iman.”
(SV 25 Januari 1643)
Misit me evangelizare pauperibus
“Tuhan kita Yesus Kristus telah datang ke dunia dengan tujuan utama membantu orang-orang miskin dan mendampingi mereka. Misit me evangelizare pauperibus.”
(DBSV V, 148)
Gunanya belajar atau sekolah
“Studi akan menjadi sarana bagi kita untuk menuju allah… dan akan meningkatkan kemampuan kita untuk menghasilkan buah bagi sesama.”
(DBSV V,35)
Nasihat bagi yang sedang belajar
“belajar hendaklah menjadi pekerjaan yang paling penting bagi anda, selain berusaha untuk semakin berkenan kepada Tuhan dengan menjalankan keutamaan-keutamaanNya.”
(DBSV I, 219-SV VII, 624-28 Juni 1659)
Belajar secara wajar
“Hendaknya belajar secara wajar, hanya terdorong oleh keinginan untuk memperoleh pengetahuan yang berguna bagi kita sesuai dengan status kita”
(DBSV V,174)
Kasih dan pengetahuan harus berjalan seiring
“Hendaknya belajar dengan cara tertentu sehingga kasih dapat mengimbangi pengetahuan… dengan cara itu mencapai kesucian dan pengetahuan yang kokoh.”
(DBSV V,175)
Bertumbuh dari hari ke hari
“Hendaknya anda terus berjuang untuk menghayati keutamaan-keutamaan dan untuk bertumbuh dari hari ke hari dalam kasih dan dalam usaha meneladani Tuhan kita.”
(DBSV III, 76 – SV VI, 42-25 Juli 1656)
Membaca buku yang baik
“kita harus berusaha memperkaya jiwa kita dengan semangat rohani sama seperti dengan ilmu dan untuk itu hendaknya kita membaca buku-buku yang baik dan berguna.”
(DBSV V,35)
Kuasailah ilmu tapi jangan sombong
“Ilmu memang dibutuhkan… dan celakalah mereka yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik! Tetapi kita harus sangat berhati-hati karena pengetahuan menjdikan orang sombong.”
(DBSV V,175)
Kamis, 18 Maret 2010
PERTEMUAN APP GURU DAN KARYAWAN
Panggilan itu soal isi hati
1. Pengantar
. Pada hakekatnya tujuan hidup manusia adalah membangun Kerajaan Allah di dunia yaitu komunitas keselamatan yang hidup rukun, damai , dan sejahtera. Keselamatan dapat terwujud bila ada kerjasama antar sesama sebagai pribadi , sesama sebagai komunitas dan antar pribadi manusia dengan Allah. Oleh karena itu keselamatan tidak dapat dicapai sendiri-sendiri, melainkan membutuhkan kerjasama. Dalam kerjasama dibutuhkan kesatuan pikiran, hati, dan tindakan untuk mencapai sebuah tujuan atau cira-cita bersama, dan semuanya harus berlandaskan kasih.
2. Lagu Pembukaan :
3. Doa Pembukaan :
Allah Yang Maha Kasih, Engkau telah menganugerahkan Roh KudusMu ke dalam hati kami yang menggerakkan kami untuk melakukan kasih pada sesama. Namun kami sadar akan kelemahan dan keterbatasan kami. Doronglah kami untuk mempersatukan apa yang ada pada kami dengan apa yang ada dalam diri sesama demi membangun dunia yang lebih baik, melalui tugas pelayanan kami sebagai guru dan karyawan di sekolah ini. Demi Kristus dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
4. Injil : Kis 4:32 -37
5. Peneguhan : DARI MANA MEMBANGUN PRIBADI YANG UTUH ?
~ Kita sering meributkan orang lain, tetapi tidak konsen pada diri sendiri
~ Kita tidak kunjung berhasil/ tidak selesai- selesai karena sibuk urus orang lain
~ Kita ini citra Allah, apakah peduli dengan citra Allah yang lain
~ Kalau profesi guru hanya sebagai pekerjaan untuk mencari nafkah akan
berbeda, kalau guru itu sebagai persembahan diri pada Tuhan
~ Profesi guru tidak hanya membangun pribadi murid, tetapi juga pribadinya
~ Semakin kita hanya bekerja/ profesi ( fragmen) maka hal ini tidak membuat kita
menjadi pribadi yang utuh
~ Sadarkah kita bahwa lewat tugas dan jabatan ini Allah juga membangun pribadi
murid
~ Mungkin terbebani oleh tugas kita, wajar kalau kita lelah, tetapi kelelahan itu
akan berlarut-larut jika kita merasa terbebani
~ Kalau karena panggilan, kelelahan/ kejenuhan tidak akan berlarut-larut ; hanya
dengan berdoa, meditasi, dan suka cita
~ sepakat atau tidak ???
BAGAIMANA DENGAN SAYA ?
1. Apakah begitulah pemahaman saya dan apakah sudah melaksanakannya ?
2. Beranikah berkomitmen pada iman, harapan dan kasih ?
3. Kalau sesuatu dengan terpaksa, dengan berat hati, apakah itu panggilan ?
4. Sikap orang lain cerminan dari sikap saya , sepakat ?
5. Perasaan tidak sama dengan isi hati.
Contoh : Saat mengajar keadaan kelas pengap, perasaan saya gelisah; tidak bisa
konsentrasi, isi hati saya mengajar karena murid butuh, sehingga perasaan saya
mau berubah ~ isi hati samadengan komitmen, sepakat ?
Panggilan itu soal isi hati, sehingga tidak menjadi beban, maknai hidup ini dan
karya sebagai pembangun citra Allah pada diri saya dan sesama
6. Teman bukan untuk kerjasama saja, tetapi sebagai orang yang membangun
pribadi saya , sepakat ?
PERTANYAAN REFLEKSI
1. Bagaimana semangat kasih persaudaraan yang dialami oleh komunitas Gereja
Perdana yang patut kita contoh ?
2. Bagaimana seharusnya rasa persaudaraan dan kerukunan diwujudkan dan
bertumbuh dalam komunitas kita ?
3. Apakah anda telah menemukan misi Tuhan bagi anda ?
4. Apa saja usaha anda untuk menemukan misi itu ?
( baca : Ia membuat segalanya menjadi baik , hal 119 - 122 )
6. Sharing
7. Doa spontan
8. Doa Penutup :
Ya Allah Penyelamat kami, janganlah kami membiarkan kami menyia-nyiakan rahmat yang Kau berikan kepada kami. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu, kami dapan menjadi pribadi yang dipenuhi dengan semangat kesetiakawanan, dengan menjunjung tinggi nilai nilai keutamaan Vinsensius dan Kristus sendiri yang sangat peduli akan kebutuhan sesama, demi terwujudnya persaudaraan sejati dalam tugas pelayanan di sekolah ini. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
9. Lagu Penutup
Naskah Drama Karya Sekolahku>>
PEROBATAN SANTO VINCENTIUS YANG MEMBUAHKAN KESELAMATAN BAGI ORANG MISKIN
Prolog :
Saudara-saudara terkasih......Santo Vinsensius adalah seorang murid Tuhan yang setia. Dengan tiada pantang menyerah terhadap panggilan hidupnya , ia wujudkan dalam hidup orang kecil lemah dan miskin..yang lapar ia beri makan, yang haus ia beri minum, yang tidak punya tempat tinggal ia beri tumpangan, yang susah ia beri penghiburan, bersama saudara saudaranya suster-suster Puteri Kasih dan ibu ibu kasih ia..membuat segalanya menjadi baik...Hidup dan karya Vinsensius mengikuti Yesus Kristus dalam mewartakan injil ” Evangelizare Pauperibus Misit Me ” Aku wartakan kabar gembira bagi orang miskin.
Saudara-saudara terkasih..Vinsensius..manusia biasa..semula ia membawa cita cita keluarganya untuk memperbaiki status sosial ekonomi...namun setapak demi setapak Tuhan membimbingnya dan melalui pertobatan Vinsensius..banyaklah orang miskin yang terselamatkan jiwanya...inilah drama 1 babak dengan judul... PERTOBATAN VINSENSIUS YANG MEMBUAHKAN KESELAMATAN BAGI ORANG MISKIN
PERTOBATAN VINSENSIUS YANG MEMBUAHKAN KESELAMATAN BAGI ORANG MISKIN
ADEGAN I : VINSENSIUS DIARAK DAN DIHUJAT, DIOLOK – OLOK
MASA 1 : HUKUM DIA. USIR DIA DARI TEMPAT INI JANGAN SAMPAI MENJADI RACUN. KITA SEMUA SETUJU KALAU DIA DIUSIR. SETUJU.
MASA 2 : SETUJU………… (SAMPAI DI PENGADILAN)
HAKIM 1 : APAKAH BENAR SAUDARA YANG BERNAMA VINSENSIUS
VINSENSIUS : BENAR SEKALI IBU HAKIM
HAKIM 1 : BENARKAH APA YANG DITUDUHKAN KEPADA SAUDARA BAHWA SAUDARA TELAH MENGGELAPKAN UANG HASIL PERUSAHAAN. (dikondisikan jaman sekarang )
VINSENSIUS : SEMUA TUDUHAN ITU TIDAK BENAR. DEMI TUHAN SAYA TIDAK PERNAH MELAKUKAN SEMUA ITU.
PENUNTUT 1 : IBU HAKIM. ORANG INI TELAH MEMBERI JAWABAN-JAWABAN PALSU DAN TIDAK BENAR. DAN BERANINYA ORANG INI MENYEBUT NAMA TUHAN UNTUK MENCARI PERLINDUNGAN DIRINYA.
PENUNTUT 2 : MENURUT SAYA IBU HAKIM. KITA TANYAKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG ADA DISINI HUKUMAN APA YANG SETIMPAL BUAT PENJAHAT INI.
HAKIM 2 : KALAU BEGITU SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN. SIDANG INI AKU PUTUSKAN DALAM SEBUAH PERTANYAAN KEPADA KALIAN SEMUA. APAKAH KALIAN SETUJU.
MASA 2 : (KOMPAK) SETUJU…….!
HAKIM 2 : BAIKLAH. KALAU BEGITU HUKUMAN APAKAH YANG PANTAS BUAT ORANG INI.
MASA 1 : BUANG DIA DI TEMPAT PENGUNGSIAN. JUAL DIA. JADIKAN DIA BUDAK BELIAN.
HAKIM 2 : SAUDARA VINSENSIUS. SUDAHKAN KAMU MENDENGAR SERUAN MEREKA. SEMUA MENGHENDAKI KAMU DIJADIKAN BUDAK BELIAN. DAN HARI INI JUGA AKAN MEMENUHI PERMINTAAN SEMUA ORANG (PALU DIKETUK 3X)
ADEGAN II : VINSENSIUS DIBAWA KE KAPAL UNTUK DIJADIKAN TAHANAN SEKALIGUS BUDAK.
TARIAN ALGOJO :
ALGOJO 1 : (Bertolak Pinggang Sambil Menghampiri Vinsensiusius)
OH INIKAH BUDAK BARU YANG AKAN IKUT DALAM PERJALANAN KITA MENGARUNGI LAUTAN LEPAS.
ALGOJO 2 : BENAR KETUA. ORANG INILAH YANG MEMBUAT ONAR PERUSAHAAN. DIA PANTAS KITA JADIKAN BUDAK UNTUK MEMPERKUAT LAJUNYA KAPAL KITA.
SEMUA ALGOJO : ( Tertawa terbahak-bahak )
ALGOJO 1 : KALAU BEGITU PERJALANAN BERLAYAR KITA , SIAP KITA JALANKAN , SEMUA BEKERJA (Cambuk dibunyikan semua budak bekerja)
(PROPERTI TAMENG DIJADIKAN PERAHU, PEDANG DIJADIKAN DAYUNG)
DALAM PELAYARAN SEMUA ,MELAKUKAN YEL-YEL DAN GERAK MEMACU SEMANGAT.
ADEGAN III : PERAMPASAN TERJADI DI TENGAH LAUT, BAJAK LAUT MERENGSEK MENGUASAI ISI KAPAL YANG DITUMPANGI VINSENSIUS
BAJAK LAUT SEDANG MENGINTAI DENGAN TEROPONG
BAJAK LAUT : SEMUA AWAK KAPAL PERHATIKAN DI DEPAN KITA ADA SASARAN YANG SEMAKIN MENDEKAT DENGAN KITA.
PERAMPOK 1 : SIAP KAPTEN. SEMUA ANAK BUAH SIAP MELAKSANAKAN TUGAS. PEDANG, KLEWANG SIAP MENGHABISI SASARAN KITA YANG MELAWAN
BAJAK LAUT : KALAU BEGITU RAPATKAN KAPAL KITA PADA SASARAN DAN SEMUA BEGAL MASUK AMBIL SEMUA BARANG BAWAANNYA TIDAK TERKECUALI SELURUH BUDAK YANG ADA BAWA LALU KITA JUAL DIKOTA NANTI
PERAMPOK 1 : SEMUA PERINTAH SIAP KAMI LAKSANAKAN…………………………
PARA BEGAL SEMUA, SEBENTAR LAGI KAPAL KITA AKAN MERAPAT BERSIAP-SIAPLAH KALIAN SEMUA UNTUK BERPESTA PORA.
TARIAN PARA PERAMPOK
PERAMPOK 1 : SERBUUUUUUUUUUUUUUUUUU……..! SERAAAAAAAAAANG………!
SIKAT HABIS SEMUA YANG ADA. JANGAN SAMPAI ADA SISA. TENGGELAMKAN KAPAL MEREKA.
PERTEMPURAN TERJADI.
DIISI DENGAN TARIAN PERANG
ADEGAN IV : VINSENSIUS MENGITARI KOTA DAN MASUK KE LORONG-LORONG PENGAP.
TARIAN CORUS
VINSENSIUS : ( Berjalan menghampiri gelandangan , orang orang miskin, anak anak terlantar )
GELANDANGAN1 : TUAN. TOLONG ANAK SAYA TUAN. BADANNYA DEMAM, SEMALAMAN MENANGIS TERUS TUAN. TOLONG SAYA TUAN. SELAMATKAN ANAK SAYA TUAN.
VINSENSIUS : PERCAYALAH PADA TUHAN YANG AKAN MENGUTUS PARA MALAIKAT KEBAIKAN MELALUI TANGAN-TANGAN PARA ORANG-ORANG BIJAK DAN DERMAWAN.
ANAK KECIL : ( Berteriak-teriak kelaparan )
ORANG TUA : ( Para Orang Tua merintih kesakitan )
ANAK KECIL : AKU LAPAR TUAN. LAPAAAAAAAARR…., HAUUUUUUUUUUSSS..,,
TUAN ! TOLONGLAH TUAN. SELAMATKAN KAMI. KAMI ADALAH ANAK-ANAKMU. UTUSLAH MALAIKATMU UNTUK MENGASIHI KAMI.
GELANDANGAN 2
PA DAN PI : KELAPARAN ADALAH IBLIS YANG MENAWARKAN KEJAHATAN. KELAPARAN ADALAH PERBUDAKAN IBLIS YANG MERACUNI KEBAIKAN. AKU LAPAR. LAPAR. JANGAN BIARKAN KAMI MENDERITA KARENA KELAPARAN.
( Orang miskin bergantian menyuarakan isi hatinya)
KELAPARAN ADALAH BATU KARANG
YANG MENAWARKAN KEGANASAN
O..ALLAH BETAPA NIKMATNYA
SEKEPAL NASI PANAS
SEGELAS AIR MANIS
UNTUK MENUTUPI RASA LAPAR
ANAK – ANAK MENANGIS BERINGAS
BAGAI KELOMPOK SERIGALA YANG LAPAR
MEREKA BERTERIAK
AKU LAPAR, LAPAR…
MENGGEMA KE SELURUH PELOSOK KOTA
ORANG – ORANG BIJAK YANG DUDUK DIKURSI MEWAH
ORANG-ORANG KAYA YANG BERLEBIHAN HARTA
TIDAKLAH TERKETUK NURANIMU
UNTUK MENAWARKAN KEBAIKAN
O..ALLAH PANDANGLAH KAMI ANAK-ANAKMU
DARI BILIK SURGAMU..
VINSENSIUS : SAUDARA – SAUDARAKU DAN ANAK-ANAKKU TERKASIH TUHAN TIDAK AKAN MENINGGALKAN UMATNYA. APALAGI MENYAKITINYA. PERCAYALAH KEPADANYA AKU AKAN MENJADI TANGANNYA UNTUK MEMBASAHI SAUDARA-SAUDARAKU SEMUA. MARI KITA MEMOHON KEPADANYA AGAR APA YANG SAUDARA-SAUDARA INGINKAN SEGERA TERLAKSANA.
ADEGAN V : VINSENSIUS BERTEMU SUSTER SUSTER PUTERI KASIH UNTUK MEMBUAT SEGALANYA MENJADI BAIK
VINSENSIUS : SELAMAT SIANG SUSTER SUSTERKU, DAMAI BESERTAMU
KITA TAHU DI LORONG –LORONG KOTA BANYAK ORANG YANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN KITA, AYO KITA BERI YANG TERBAIK BAGI MEREKA.
PUTRI KASIH 1 : SUSTER-SUSTERKU SEMUA, HARI INI KITA MEMILIKI TUGAS YANG SANGAT MULIA
PUTERI KASIH 2 : TUGAS APA YANG KIRANYA HARUS KAMI LAKUKAN ?
PUTERI KASIH 1 : KITA MENGEMBAN TUGAS UNTUK MENGASIHI ANAK – AKAK YANG KURANG BERUNTUNG NASIBNYA. ITULAH TUGAS KITA
PUTERI KASIH 3 : PEKERJAAN APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ?
PUTERI KASIH 1 : BEGINI SAUDARIKU, APAPUN YANG KITA MILIKI KITA SERAHKAN MENURUT KEHENDAK TUHAN. APA YANG KITA LAKUKAN PASTI ADA JALAN.
PUTERI KASIH 3 : KALAU BEGITU SEGERALAH KITA MENEMUI ANAK-ANAK YANG TERLANTAR DAN KITA TAMPUNG MEREKA, KITA RAWAT BERSAMA
BERSAMA-SAMA : TUHAN HARI INI KAMI BERLUTUT DI HADAPANMU, MEMOHON PETUNJUK DAN TERANG JALANMU AGAR KAMI DAPAT BEKERJA MENURUT KEHENDAKMU. LAPANGKANLAH NIAT TULUS KAMI, BUKALAH TERANG JALAN KAMI, AGAR KAMI DAPAT MENJALANKAN TUGAS PERUTUSANMU. KAMI PERCAYA PADAMU TUHAN BAHWA TANGAN-TANGANMU AKAN BEKERJA MELALUI KAMI, YANG MAMPU BERBUAT UNTUK MENEGAKKAN PERINTAHMU.
VINSENSIUS : SUSTER-SUSTERKU, LIHATLAH DI SANA , BANYAK ANAK-ANAK TERLANTAR, JANDA-JANDA MISKIN, ORANG ORANG YANG TERPINGGIRKAN DAN TERSINGKIRKAN, ORANG YANG TERGUSUR KARENA KESERAKAHAN JAMAN...AYO KOTA HIBUR MEREKA, KITA TOLONG MEREKA...KARENA KITA DI UTUS MEMBUAT SEGALANYA MENJADI BAIK..KITA LAKSANAKAN MISI UMAT...KITA SEBARKAN PERSAUDARAAN KASIH..TUHAN BERSERTA KITA..
( Vinsensius dan 2 PK turun menjemput orang orang yang menderita )
PUTERI KASIH 1 : ( Mengajak penonton )
SAUDARA-SAUDARAKU YANG TERKASIH, MARI BERSAMA-SAMA
DENGAN RINGAN TANGAN MELEPASKAN BEBAN PENDERITAAN SAUDARA-SAUDARA YANG ADA PADA JAMAN INI. MARILAH SAUDARAKU KITA MEMBERI PELAYANAN YANG TERBAIK BAGI YANG MEMBUTUHKAN. TUHAN BESERTA KITA.
Surabaya, 15 Maret 2010
Penyusun Naskah : Thomas da Silva
Diperankan oleh : Guru, Karyawan, dan Siswa – Siswi SDK St Vinsensius
Sumber Inspirasi : IA MEMBUAT SEGALANYA MENJADI BAIK
Berjalan bersama Santo Vinsensius Depaul karya: Antonius Sad Budianto, CM
Selasa, 23 Februari 2010
PESTA INTAN ( 60 TAHUN ) SDK ST VINCENTIUS SURABAYA
Dimensi waktu berjalan sesuai arah jaman, tanpa terasa pada tahun 2010 SD Katolik Santo Vincentius Surabaya yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1950 dan kemudian dikelola oleh Yayasan Santa Louisa yang diasuh oleh Suster - Suster Puteri Kasih ( PK ) maka pada tanggal 1 Agustus 2010 mendatang memasuki usia yang ke 60 tahun. Kami merasakan hal ini merupakan suatu perjalanan panjang yang penuh perjuangan dan tantangan dan telah membuahkan tokoh-tokoh masyarakat yang selalu siap mengabdi pada gereja, bangsa dan Negara.
Untuk itu kami mengajak segenap warga SD Katolik Santo Vincentius, baik yang masih aktif maupun yang telah berhasil dalam masyarakat, juga para simpatisan yang berkenan menaruh hati pada perkembangan pendidikan dasar , untuk mengenang serta mensyukuri anugrah yang amat besar dari Allah yang Maha Baik.
Perayaan Pesta Intan ini juga merupakan momentum yang tepat untuk mengevaluasi diri dalam menjawab dan menghadapi tantangan jaman, menjadikan anak-anak yang cerdas dan berbudi, siap memasuki tahun yang penuh tantangan dan harapan. Perayaan Pesta Intan ini akan dipadukan dengan Perayaan 350 tahun Wafat Santo Vincentius dan Santa Louisa sebagai pelindung sekolah dan yayasan kami.
Bertitik tolak dari gagasan tersebut di atas maka pada pesta intan ini, SD Katolik Santo Vincentius akan merayakannya dengan rangkaian kegiatan selama kurang lebih 7 bulan dari bulan Maret 2010 sampai dengan bulan September 2010.
Berbagai kegiatan terebut meliputi :
1. Bidang Minat dan Bakat Siswa
2. Unjuk Prestasi para siswa dalam rangka meningkatkan keakraban dan kerjasama antar sekolah.
3. Kunjungan Vincentian/ Baksos
4. Temu Akrab Alumnus / Reuni
5. Seminar Pendidikan bagi para orangtua dan guru
6. Pembuatan Buku Kenangan
7. Pentas Seni sebagai buah kegiatan Ekstrakurikuler para siswa SD Katolik Santo Vincentius dan digelar drama kolosal “ Vincentius Guru dan Sahabatku “
2. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memperingati dan mensyukuri 60 tahun berdirinya SD Katolik Santo Vincentius Surabaya yang merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi sekolah, para guru, siswa-siswi, orangtua murid dan alumnus SD Katolik santo Vincentius
2. Memperingati 350 Tahun wafat Santo Vincentius dan Santa Louisa sebagai pelindung sekolah dan pelindung yayasan.
3. Mengembangkan dan mempraktekkan nilai-nilai inti Pendidikan Vincentian
4. Menjalin persahabatan dan kerja sama antar sekolah
5. Menjalin persahabatan dan keakraban di antara para alumni , walimurid dan keluarga besar SD Katolik Santo Vincentius
6. Mengembangkan potensi dan ketrampilan peserta didik secara kritis, kreatif dan inovatif menanamkan kecintaan pada budaya, bangsa dan Tanah Air Indonesia dengan menghargai pluralitas budaya dan agama serta membangun kepedulian terhadap sesama dan ciptaan.dengan semangat Vincentian.
.....SAMPAI JUMPA ............GOD LUCK
Selasa, 19 Januari 2010
Perayaan 350 tahun wafat Santo Vincentius dan santa Louisa
St. Vincentius a Paulo dan St. Luisa de Marillac
Rasul Agung Cinta Kasih
St. Vincentius a Paulo dan St. Luisa de Marillac dikenal sebagai dua orang kudus yang menonjol di dalam pelayanan kepada kaum miskin. Karena itu mereka disebut “rasul agung cinta kasih”. Namun mereka bukanlah orang_orang yang sejak awal hidup mereka menemukan panggilan Tuhan untuk melayani kaum miskin itu. Ketika masih muda, mereka tidak pernah memikirkan pelayanan bagi kaum miskin. Mereka memiliki impian-impian yang dapat dijumpai pada kebanyakan orang muda: memiliki karir yang baik, berhasil secara financial, membangun keluarga impian, memiliki situasi yang mapan dan sebagainya. St. Vincentius dan St. Luisa mampu menemukan panggilan Tuhan sesudah mereka sendiri mengalami sendiri cinta Tuhan. Sejak mengalami bahwa Tuhan mencintai mereka, maka mereka – sebagai orang beriman – percaya dan mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan dan mengabdi-Nya di dalam diri orang-orang miskin yang didera aneka penderitaan
Semangat St. Luisa de Marillac
St. Luisa sangat rindu untuk dekat dengan Tuhan Yesus. Ia juga berusaha mengikuti-Nya. Ia menemukan bahwa semua tindakan dan seluruh hidup Tuhan Yesus merupakan model untuk diteladani dan ditaati. Yesus tidak pernah menolak siapapun; Ia penuh belas kasihan pada mereka yang menderita; Ia sabar, penuh kasih dan hormat. Karena itu, St. Luisa menulis agar mereka yang ingin mengikuti Kristus perlu bersikap lembut dan sopan terhadap orang miskin. “…Kalian tahu bahwa mereka adalah guru kita dan kita harus mencintai mereka dengan lemah lembut dan hormat yang mendalam. Itu tidak cukup hanya ada dalam pikiran kita; kita harus bersaksi kepada mereka dengan pelayanan yang lembut dan murah hati”. Cinta dan hormat harus dilakukan bukan hanya pada orang sakit, anak-anak, para pengemis, tetapi juga kepada orang yang berkerjasama dengan kita. Bagaimana kiprahnya..ikuti novena perayaan 350 tahun wafat St Vincentius dan St Louisa. GBU
Langganan:
Postingan (Atom)