Senin, 05 September 2011

RPP BERPOLA PPR


I. Pengantar PPR
Beberapa hal ini perlu diperhatikan :
1. PPR merupakan polapikir untuk mewujudkan pendididkan kemanusiaan, yaitu pendidikan yang semakin memanusiakan manusia. Oleh karenanya yang lebih penting dan lebih diperhatikan tentu bagaimana menumbuhkembangkan kemanusiaan yang utuh. PPR sebagai polapikir boleh dikatakan harus mengabdikan diri pada pencapaian pengembangan siswa dalam kemanusiaan. Kalau mungkin “istilah PPR” tidak perlu ada, tetapi usaha menumbuhkembangkan siswa dalam kemanusiaan harus tetap ada.
2. RPP perlu disikapi sebagai sarana untuk membantu siswa berkembang dalam kecerdasan, ketrampilan, sikap dan nilai kemanusiaan. RPP bukan pertama-tama kelengkapan administrasi guru yang dituntut Pemerintah, Yayasan atau Kepala Sekolah, melainkan sebagai “penjamin keberhasilan pendidikan kemanusiaan”. RPP disikapi secara inovatif dan kreatif oleh guru. Artinya kalau dampak pada siswa belum optimal, RPP perlu diubah dan dikembangkan lebih lanjut secara inovatif dan kreatif.
3. RPP berpola PPR seharusnya menunjang pengembangan ranah akademik, ketrampilan, afektif, maupun nilai kemanusiaan. RPP yang baik yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan akan berdampak pada kualitas pembelajaran, suasana kelas dan sekolah, kepuasan siswa, guru, maupun orang tua siswa.

II. Skema pembelajaran berpola PPR
Pembelajaran berpola PPR sama dengan pembelajaran biasa ditambah dengan pengalaman persaudaraan atau nilai kemanusiaan lain dalam belajar dengan kerjasama kelompok-4, refleksi siswa atas persaudaraan di dalam kerjasama yang difasilitasi dengan pertanyaan reflektif guru, aksi siswa berdasar refleksi yang juga difasilitasi pertanyaan aksi dari guru. Jadi, secara garis besar RPP pembelajaran berpola PPR (paling sederhana) dengan tujuan aspek persaudaraan dapat dibuat sebagai berikut di bawah ini.
Untuk pencapaian pengembangan kemanusiaan dalam persaudaraan, solidaritas dan saling menghargai, pembelajaran berpola PPR sama dengan pembelajaran biasa dengan suatu plus. kerjasama dalam kelompok-4 sebagai pengalaman persaudaraan yang diikuti dengan refleksi dan aksi, maka RPP berpola PPR juga RPP biasa plus soal-soal latihan (pendalaman), yang bisa dipakai sebagai soal-soal kerjasama untuk kelompok-4 untuk menyiapkan ulangan harian, pertanyaan refleksi, dan pertanyaan aksi.
Secara singkat skema pembelajaran berpola PPR sebagai berikut :
1. Pembuka pelajaran
a. Tujuan pembelajaran
b. Tujuan aspek persaudaraan (nilai kemanusiaan) dalam kerjasama kelompok-4
2. Kegiatan inti :
a. Pembahasan/uraian materi (metode apapun)
b. Latihan soal dan atau saling menguji dengan kerjasama kelompok-4 (pengalaman)
3. Evaluasi : Ulangan harian dan pembahasannya, evaluasi ketrampilan dan sikap
4. Refleksi
5. Aksi
6. Penutup
Catatan :
1. Guru menyesuaiakan bahan pelajaran dan metode mengajarnya dengan konteks siswa
2. Guru menyiapkan :
- Soal-soal untuk kerja kelompok mempersiapakan ulangan harian
- Pertanyaan refleksi
- Pertanyaan aksi
3. Guru mengadakan evaluasi menyeluruh (termasuk nilai kemanusiaan) mengenai pembelajarannya dan dampak pembelajaran berpola PPR ini pada siswa, kelas, dan sekolah.


III. Skema RPP berpola PPR


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Aloksi Waktu : ... x jam pelajaran
I. Standar Kompetensi : diambil dari Standar Isi atau Silabus
II. Kompetensi Dasar.
a. Kompetensi Dasar matapelajaran (diambil dari Standar Isi atau Silabus Matapelajaran yang bersangkutan)
b. Kompetensi Dasar Nilai Kemanusiaan (sesuai dengan nilai kemanusiaan yang dikembangkan dan diperjuangkan di sekolah / yayasan)
Beberapa contoh KD Nilai Kemanusiaan, misalnya :
• Membangun persaudaraan dengan sesama untuk mewujudkan kehidupan kelas yang nyaman dan damai
• Berperilaku jujur dalam setiap kegiatan untuk membangun pribadi yang dapat dipercaya
• Membangun solidaritas terhadap sesama yang memerlukan dukungan
• Mensyukuri rahmat Tuhan yang diterima dalam kehidupan sehari-hari
• Melestarikan alam untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi kehidupan manusia dan semua ciptaan

III. Indikator Ketercapaian KD
1. Indikator menyatakan apa yang dapat dilakukan / dikerjakan / dikuasai oleh siswa setelah siswa malakukan kegiatan pembelajaran.
2. Dalam menyusun indicator, tentukan materi pokok untuk mendukung ketercapaian KD. Indikator dapat dirumuskan dengan menambahkan kata kerja pada meteri pokok. Kata kerja tidak lebih tinggi dari kata kerja pada KD (lihat taksonomi Bloom).
a. untuk aspek pengetahuan misalnya : menyebutkan, mendeskripsikan, mendaftar, mengidentifikasi, membandingkan, menyimpulkan konsep, menerapkan konsep, menghitung, menemukan hubungan, menganalisis, mengevaluasi, ....
b. untuk aspek ketrampilan (kinerja dan atau produk) misalnya : menggambarkan, melukis, melakukan pengukuran, melakukan percobaan, melakukan gerakan, memperagakan, mendemonstrasikan, membuat produk, mempraktikkan, ....
c. untuk aspek sikap (nilai kemanusiaan) misalnya :
• KD persaudaraan  bekerjasama, menghargai, mendengarkan, berkomunikasi santun, ...
• KD jujur  tidak nyontek saat ulangan, tidak berbohong, menghargai hak orang lain, ...
• KD solidaritas  membantu teman, berkorban, menyisihkan uang saku, menolong yang susah, ...
• KD bersyukur  beterima kasih, berdoa, bersyukur karena ..., gembira (bahagia) karena ...
• KD melestarikan lingkungan  bersyukur atas alam, memelihara lingkungan kelas, meletakkan sampah di tempatnya, ....

IV. Materi Pembelajaran, Alat Pendukung Pembelajaran dan Metode
a. Materi pembelajaran dipilih untuk mendukung ketercapaian KD sesuai yang dirumuskan dalam indikator. Materi pelajaran dapat diambil dari : Buku Teks, Rekaman kejadian (audio atau video), cerita dari yang mengalami langsung, dokumentasi (gambar, klipping, ...)
b. Alat Pendukung pembelajaran : alat-alat yang digunakan untuk memperjelas, memperlancar dan memudahkan proses pembelajaran, seperti alat-alat untuk praktik (demonstrasi), alat peraga, ...
c. Metode pembelajaran dipilih dan disesuaikan dengan Indikator ketercapaian Kompetensi Dasar yang ditentukan, sedapat mungkin dipilih metode dimana siswa aktif sebagai subyek belajar dan guru sebagai motivator, fasilitator dan dinamisator kegiatan belajar.

V. Ringkasan Pembelajaran.
1 RPP merupakan satu kesatuan kegiatan pembelajaran untuk mendampingi siswa dalam menguasai KD tertentu. Jika dalam 1 RPP terdapat beberapa kali pertemuan sebaiknya dibuat Ringkasan Pembelajaran untuk mempermudah memahami alur dalam RPP bersangkutan.
Ringkasan pembelajaran dimaksudkan untuk memberi gambaran singkat tentang alur pembelajaran dalam 1 RPP, sehingga memudahkan dalam melakukan cek terhadap pelaksanaan pembelajaran. Dalam ringkasan pembelajaran dituliskan kegiatan inti dalam pertemuan tersebut, dengan alokasi waktu 1-2 jp tiap pertemuan.

VI. Kegiatan Pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran diusahakan agar siswa menjadi pusat (subyek) belajar, sehingga kegiatan pembelajaran lebih ditekankan kepada apa yang dilakukan siswa sebagai subyek belajar.
Pembelajaran perlu direkayasa sehingga selama proses pembelajaran siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman belajar bermakna, dapat berupa :
• pemahaman konsep yang dipelajari dan makna konsep dalam kehidupan;
• penanaman dan penghayatan nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan di sekolah
Pengalaman belajar yang ingin dicapai selama proses pembelajaran sangat menentukan bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dilaksanakan.
Kegiatan pembelajaran : ditulis/diuraikan “apa yang dilakukan siswa” selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan guru sejauh mungkin berfungsi sebagai fasilitator dan dinamisator. Dalam setiap pertemuan, langkah pembelajaran terdiri dari :
1. Pendahuluan.
a. berisi pengantar, mengulang kembali, menggali konsep / pengetahuan yang sudah difahami siswa, ...
b. penjelasan singkat bagaimana kegiatan pembelajaran akan berlangsung (termasuk menjelaskan nilai kemanusiaan yang diperjuangkan), tujuan, kerangka pembelajaran hari ini,
2. Kegiatan inti
a. Apa yang dilakukan siswa (kelompok siswa) selama proses pembelajaran.
Eksplorasi (menggali informasi, percobaan, mencari data, …); elaborasi (mengolah data, menemukan kecenderungan, menemukan konsep); konfirmasi (kesimpulan, penegasan guru, …)
b. Guru sejauh mungkin sebagai fasilitator yang memacu agar siswa aktif dan senang belajar.
3. Kegiatan Penutup (Rangkuman pembelajaran), dapat berisi :
a. Penegasan ulang terhadap apa yang dipelajari (diperoleh) dalam pembelajaran  kesimpulan, rangkuman.
b. Pemberian tugas di rumah

Catatan : dalam kegiatan inti sejauh mungkin diusahakan agar Kerjasama kelompok menjadi bagian dari pembelajaran, termasuk di dalamnya untuk menyiapkan ulangan dengan saling uji di kelompok 4. Kegiatan kerjasama kelompok tidak serta merta menghilangkan (menggantikan) kegiatan siswa secara mandiri (pribadi).

VII. Evaluasi.
1. Evaluasi tertulis sebaiknya dengan menggunakan soal uaraian (terbuka atau terstruktur), kecuali untuk materi yang memang lebih sesuai dengan soal obyektif. Soal-soal evaluasi dituliskan dalam RPP atau sebagai lampiran RPP.
2. Evaluasi ketrampilan (produk atau kinerja). Untuk ketrampilan kinerja dilakukan pengamatan pada saat siswa melakukan aktivitas tentang hal yang diujikan, sedangkan untuk ketrampilan produk tekanan penilaian pada hasil yang dicapai oleh siswa.
3. Evaluasi terhadap sikap siswa dapat dilakukan dengan pengamatan terhadap perilaku siswa dalam penghayatan nilai kemanusiaan yang diperjuangkan, dalam proses pembelajaran (termasuk kegiatan ulangan).
Untuk mempermudah penilaian dalam setiap kegiatan pembelajaran guru cukup membuat 3 kategori penilaian sikap, misalnya :
• 1(atau +) : untuk siswa yang sungguh-sungguh dalam penghayatan nilai kemanusiaan yang diperjuangkan.
• 0(atau .) : untuk populasi siswa yang biasa
• -1(atau -) : untuk siswa yang tidak bersungguh-sungguh dalam penghayatan nilai kemanusiaan yang diperjuangkan
• Nilai sikap diperoleh dari hasil kumulatif penilaian pengamatan dalam beberapa kali pertemuan (pembelajaran), yang dapat di-skor berdasarkan hasil pengamatan tersebut.

Catatan : Untuk mendukung agar tingkat ketercapaian pembelajaran lebih baik, sebelum kegiatan evaluasi sebaiknya diadakan persiapan evaluasi dengan kegiatan saling menguji dalam kelompok 4, yang soal-soalnya sudah disediakan oleh guru. Soal ulangan sebaiknya diambilkan dari soal-soal yang sudah dilatih (dikerjakan oleh siswa) dalam kegiatan saling menguji ataupun dalam kegiatan latihan soal.
Kumpulan soal-soal latihan menjadi salah satu bank soal yang dimiliki guru

VIII. Refleksi dan Aksi
Refleksi dan Aksi merupakan cirikhas dari PPR. Agar siswa sungguh dapat semakin menghayati nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan bersama, maka guru perlu menyiapkan pertanyaan Refleksi dan Aksi yang sejalan dengan nilai kemanusiaan yang diperjuangkan.
Refleksi dan Aksi dapat dilakukan setelah semua rangkaian kegiatan pembelajaran diselesaikan (setelah evaluasi), tetapi tidak menutup kemungkinan dilakukan di setiap akhir pertemuan. Pemilihan waktu disesuaikan dengan dinamika kelas (situasi dan kondisi kelas / siswa).
Pertanyaan Refleksi.
Sebagai contoh beberapa pertanyaan Refleksi, misalnya untuk yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan berikut :
1. Kerjasama
a. Apakah dalam kegiatan kelompok aku sudah dapat bekerjasama dengan baik ? Mengapa ?
b. Apakah pada saat latihan soal aku mau membantu temanku saat temanku mengalami kesulitan ? Mengapa ?
c. Bagaimana perasaanku saat aku membantu temanku dan berhasil ? Mengapa ?
d. Bagaimana perasaanku saat aku mendampingi temanku, tetapi tidak mudeng2 ? Mengapa ?
e. Dst. ....
2. Persaudaraan (menghargai, mendengarkan, mendukung, ...)
a. Apakah aku sungguh-sungguh mendengarkan temanku yang sedang berbicara saat diskusi kelompok ? Mengapa ?
b. Apakah aku bisa menghargai pendapat temanku, walaupun mungkin pendapatnya “salah” atau “kurang tepat” menurut ukuranku ? Mengapa ?
c. Apakah aku mentertawakan temanku yang berbuat salah (menjawab pertanyaan, melakukan aktivitas tertentu, ...) ? Mengapa ?
d. Jika aku berbuat salah dan ditertawakan, bagaimanakah perasaanku ? Mengapa ?
e. Apakah aku suka mengejek (mentertawakan) kelemahan temanku ? Mengapa ?
f. Apakah aku dengan sukarela mau membantu temanku yang mengalami kesulitan ? Mengapa ?
g. Dst. .....

3. Solidaritas
a. Bagaimana perasaanku saat menyaksikan saudara-saudaraku yang menjadi korban banjir (dalam tayangan pembelajaran) tadi ? Mengapa ?
b. Menurut yang aku bayangkan bagaimana rasanya jika aku menjadi korban banjir (atau gempa, atau bencana yang lain) ?
c. Dst ....
4. Jujur
a. Apakah dalam melakukan percobaan aku sudah mencari dan mencatat data apa adanya ? Apa manfaatnya bagiku ?
b. Siapa saja yang dirugikan jika aku membuat data sembarangan atau hanya mengambil data orang lain ?
c. Apakah keuntungan dan kerugianku jika aku tidak jujur dalam mengerjakan ulangan ? Mengapa ?
d. Bagaimana perasaanku jika saat ulangan aku mengetahui ada temanku yang berbuat curang ? Mengapa ?
e. Bagaimana perasaanku jika aku mengetahui telah dibohongi oleh temanku ? Mengapa ?
f. Dst. ....
5. Syukur
a. Apa saja yang perlu aku syukuri selama kegiatan pembelajaran (sekolah) berlangsung ? Mengapa ?
b. Apakah hari ini ada peristwa yang membuat hatiku gembira ? Apa ? Mengapa ?
c. Apakah hari ini ada peristiwa yang membuat hatiku sedih ? Apa ? Mengapa ?
d. Hari ini aku pantas berterima kasih kepada (teman, guru, saudara, ...), karena apa ?
e. Bakat dan potensi (dari Allah) apa saja yang pantas aku syukuri dan kembangkan ? Mengapa ?
f. Jenis kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang paling menyenangkan bagiku ? Mengapa ?
g. Dst. ...
6. hubungan materi pelajaran dengan kehidupan
a. Apakah manfaat dari apa yang kita pelajari ini dalam kehidupan sehari-hari ? Jelaskan !
b. Apa yang akan terjadi jika semua orang membuang sampah di sungai (seperti yang kita diskusikan) ? Mengapa ?
c. Apakah dampaknya terhadap lingkungan jika hal-hal yang kita diskusikan (materi pelajaran) tidak mendapatkan perhatian serius ? Mengapa ?
d. Menurut pendapatku kejadian serupa ini ... (materi yang didiskusikan) dapat dicegah, jika ... Jelaskan !
e. Dst. ....

Catatan :
1. Pilihan nilai dan pertanyaan refleksi di atas hanya sekedar contoh. Guru dapat mengembangkan sendiri yang sesuai dengan KD dalam Indikator.
2. Dalam satu RPP cukup 1 atau 2 nilai kemanusiaan yang direfleksikan, yang sesuai dengan KD dan Indikatornya. Nilai yang lain direfleksikan dalam RPP yang lain.
3. Refleksi dapat berupa refleksi proses pembelajaran (penghayatan nilai kemanusiaan), ataupun refleksi materi pembelajaran.

Pertanyaan Aksi.
Aksi yang dapat dilakukan siswa harus berhubungan dengan refleksi yang sudah dilakukan. Aksi merupakan tindak lanjut dari refleksi. Aksi diharapkan merupakan bentuk perbaikan / penyempurnaan atau penghayatan dari apa yang direfleksikan.
Jika refleksinya tentang kerjasama, maka aksinya juga tentang kerjasama, dst.
Aksi mencerminkan / mengungkapkan apa yang akan / bisa / sebaiknya / seharusnya dilakukan siswa / kelompok siswa / kelas / sekolah dalam menyikapi refleksi yang telah dilakukan.
Aksi dapat berupa :
a. Internalisasi nilai : pembatinan, pendalaman, penanaman nilai, membangun niat. Aksi bentuk ini lebih ditekankan pada pemahaman siswa tentang nilai tertentu dan apa yang sebaiknya / semestinya dilakukan (niat).
b. Pelaksanaan nilai dalam sikap hidup siswa : berupa tindakan nyata yang sungguh-sungguh dilakukan siswa sebagai bentuk penghayatan nilai (pertobatan). Aksi ini tercermin langsung dalam sikap / perilaku siswa sehingga mengubah sikap hidup siswa menjadi lebih baik.
Sebagai contoh, berikut ini dituliskan beberapa pertanyaan pemandu agar siswa dapat melakukan aksi.
1. Kerjasama
a. Apa yang dapat aku lakukan agar aku lebih dapat bekerjasama dalam kegiatan kelompok ?
b. Sikap apa (yang mana) yang harus aku tinggalkan agar kerjasama dalam kelompokku dapat berjalan dengan lebih baik ?
c. dst.
2. Solidaritas
a. Apa yang dapat aku lakukan untuk membantu saudaraku yang tertimpa bencana (seperti yang didiskusikan dalam pembelajaran) ?
b. Apa yang dapat dilakukan oleh (kelasku, sekolahku, ...) untuk meringakan beban dari saudara kita yang tertimpa bencana ... ? kapan ? bagaimana dikoordinasikan ?
c. dst. ...
3. Syukur
a. Bentuk ungkapan syukur apa yang pantas aku lakukan untuk mewujudkan rasa syukurku tentang ... ?
b. Bagaimana aku harus mewujdukan rasa terima kasihku kepada (teman, guru,. ..) yang telah membantu dan mendukung aku dalam ... ?
c. dst. ...
Catatan : beberapa pertanyaan aksi ini hanya sebagai contoh. Guru dipersilahkan untuk mengembangkan sesuai dengan refleksi yang dilakukan.
Hasil Refleksi maupun Aksi sebaiknya didokumentasikan oleh guru (dirangkum), sehingga menjadi bekal khusus untuk “mengingatkan” siswa, jika diperlukan, sekaligus menjadi dokumentasi guru.

IX. Produk (kreasi) yang diharapkan dapat dibuat siswa.
Untuk mendidik siswa agar memiliki sikap enterpreneur (kewirausahaan), siswa perlu dilatih dan didampingi untuk membuat / menghasilkan sesuatu dalam proses belajar. Produk yang dihasilkan siswa merupakan pengalaman berharga bagi siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, maka sebaiknya apapun hasilnya pantas diapresiasi oleh guru.
Untuk melengkapi (menyempurnakan) RPP PPR enterpreneurship maka dalam setiap KD jika dimungkinkan siswa menghasilkan produk tertentu yang sesuai.

X. Lembar Kegiatan Siswa
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran agar siswa aktif belajar, menggali, menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, RPP terkadang perlu dilengkapi dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang berfungsi sebagai pemandu kegiatan siswa.
Agar kegiatan siswa sungguh mengarah pada Indikator Hasil Belajar yang telah ditetapkan, maka LKS semestinya disusun oleh guru penyusun RPP, sehingga LKS menjadi sarana untuk mewujudkan kompetensi dasar yang diperjuangkan dan harus dikuasai oleh siswa. (Perlu diingat tidak semua proses pembelajaran memerlukan LKS).
LKS sebaiknya menjadi bagian (lampiran) dari RPP, kecuali di dalam buku teks sudah ada LKS yang membimbing siswa melakukan kegiatan dengan bimbingan guru.

Tidak ada komentar: