Rabu, 16 November 2011

PELAYANAN


Diakonia (Pelayanan)
Berasal dari bahasa Yunani : Kata kerja Diakonein = melayani Kata benda Diakonia = pelayanan
Kata benda Diakonos = pelayan

Diakonein (melayani) dalam Perjanjian Baru
Pandangan Yesus terhadap pelayanan tentang kasih terhadap sesama manusia sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh para murid-Nya. Dalam PB diakonein mempunyai arti sebenarnya melayani di meja (Lukas 17:8; Yoh 12:2). Di sekitar meja sangat terasa perbedaan tingkat antara mereka yang sementara makan yaitu “orang besar” dan mereka yang menanggalkan jubahnya atau orang yang melayani meja. Yesus merubah secara total arti melayani, karena Dia membalikkan hubungan antara melayani dan dilayani (Lukas 22:26-30). Diantara murid- muridNya yang memimpin adalah Yesus yang juga adalah diakonos (pelayan). Arti kata diakonein sebagai melayani meja diperluas juga dengan pemahaman mengumpulkan bahan makanan, menyiapkan makanan (Kis 6:2).
Diakonein artinya memperhambakan diri/ mengabdi di sini artinya diperluas, Yesus menyebut dalam Matius 25:42-44 pelbagai perbuatan seperti memberi makan, minum,memberi penginapan,memberi pakaian, mengunjungi orang sakit dan orang yang berada di penjara, itu diakonein. Diakonein =pelayanan ini adalah maksud dan tujuan orang Kristen terhadap sesama manusia, sekaligus juga menggambarkan bagaimana caranya mengikut Kristus. Dari pandangan yang dasariah ini Yesus menyimpulkan sehubungan dengan sifatNya sendiri menurut Markus 19:43-45 dan Matius 20:26-28, bahwa Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberi nyawaNya sebagai tebusan bagi banyak orang. Diakonein sebagai cara hidup jemaat Kristus.
Dengan apa yang kita pahami dari bahasan di atas menjadi jelas maksud dari melayani di dalam jemaat. Setiap karunia atau kharisma menurut I Petrus 4:10 merupakan pemberian yang dipercayakan kepada setiap orang dengan maksud supaya mereka yang mendapat karunia itu memanfaatkannya dan mengunakan karunia yang Tuhan berikan untuk melayani.
Diakonein sebagai mengumpulkan persembahan/ kolekte. Pelayanan khusus yang mempunyai peranan penting di dalam kehidupan Paulus adalah pengumpulan dan penyerahan kolekte bagi orang kudus di Yeruselem.
(2 Kor 8:19). Pelayanan kasih ini adalah teladan sebagaimana orang Kristen saling memperhatikan dan saling membantu berdasarkan kasih Kristus. Diakonein sebagai nama untuk pelayanan jabatan khusus. Dalam I Tim 3:10,13 kata kerja Diakonein dipakai untuk nama jabatan seorang diaken.
Cara Berdiakonia antara lain
Ada berbagai cara orang Kristen atau badan-badan gereja atau lembaga Kristen di dalam pelayanan pada sesama. Pelayanan ini merupakaan perwujudana kasih Kristus. (contoh bagi bahan makanan, pakaian, obat dll). Prinsip motivasinya adalah mendemonstrasikan kasih Kristus dalam perbuatan nyata. Ketaatan dan kerendahan hati gereja yang terdiri dari persekutuan orang percaya hendaknya terwujud dalam pola pelayanan dan bukan pola tuan melainkan pola hamba, pola melayani. Yesus menghendaki pelayanan kepadaNya terwujud dalam pelayanan kepada orang-orang yang paling hina, terhadap merekalah gereja melayani.

Diakonia dan Pembangunan
Sisi lain diakonia adalah diakonia sosial yang berupa upaya untuk membangun masyarakat yang bertanggung jawab. Itu berarti menuntut keterlibatan jemaat dalam pembangunan, jadi diakonia adalah pembangunan. Diakonia berarti sikap kritis kenabian gereja untuk memulihkan dan meluruskan arah pembangunan yang keliru dan mengangkat mereka yang tersisihkan dan terlupakan dalam pembagunan.
Jadi diakonia bukanlah jalan untuk mencapai sukses. Diakonia adalah berjalan,berbicara, dan berbuat bersama-sama dengan mereka yang hina. Diakonia adalah belajar sambil berbuat di tengah-tengah kehinaan.
Dengan ulasan diatas, kita pun harus mampu untuk memahami tugas panggilan gereja di dalam kehadirannya di dunia ini yakni Koinonia, Marturia dan Diakonia. Ketiganya saling behubungan satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Tugas yang satu akan menjadi sempurna ketika berada di dalam keterkaitannya dengan tugas yang lain, begitu juga sebaliknya. Kononia sebagai persekutuan yang hidup harus menjalankan peran marturia dan diakonianya. Tugas dan panggilan gereja meliputi Koinonia (persekutuan), Marturia (Kesaksian),dan Dikonia (Pelayanan).
Apa yang harus kuberikan pada Gereja/ Paroki ? sebagai konsekwensi dari sakramen babtis yang akan aku terima dari Allah ? Allah sudah banyak memberi berkat pada kita, apakah kita berani menjadi saluran berkat bagi saudara yang membutuhkan sebagaimana Yesus sendiri yang sudah banyak memberi contoh/ keteladanan secara nyata. Semoga kita mampu berbuat.

Tidak ada komentar: