BAGAIMANA MENJADI GURU YANG EFEKTIF
Aku teringat pelajaran SPG 29 tahun yang lalu, ibu guru yang mengajar psikologi pendidikan pernah mengatakan bahwa peran seorang guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilisator, organisator, dan model bagi siswa. Dalam situasi apa pun, pilihan metode pembelajaran banyak tergantung pada apakah guru yang bersangkutan cakap melaksanakannya. Pelaksanaan metode tertentu yang membawa sukses di tangan guru tertentu belum tentu banyak membawa hasil jika metode tertentu itu dipergunakan oleh guru lain. Dari sini aku merenung bahwa metode dan pembawaan seorang guru sangat menentukan keberhasilan dalam mengajarnya, ini juga berarti bahwa metode itu bukan hanya ceramah belaka, bagaimana guru dapat memvariasi metode sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang kita dampingi. Kecakapan metodologis seorang guru tergantung penguasaan pengetahuan yang mendasarinya, kematangan latihan unjuk kerja (performance) yang relevan, kesediaan mengembangkannya berdasarkan tuntutan situasi konkret yang dihadapinya, dan kecakapan guru yang bersangkutan dalam menggunakan sarana-sarana penunjangnya. Memang fasilitas bukanlah ukuran utama tetapi bagaimanapun juga dalam praktek keseharian kita juga membutuhkannya, bukan …? Dalam mengembangkan kecakapan metodologis tersebut, kerjasama guru-guru sebidang studi ataupun pararel kelas dan adanya administrator, supervisor yang jitu sangat diperlukan oleh para guru. Guru yang ingin mengahlikan diri dibidang metodologis tidak cukup hanya mengandalkan latihan unjuk kerja yang terarah dan sungguh-sungguh, tetapi memerlukan dukungan kompetensi-kompetensi keguruan lainnya , di jaman sekarang munculnya yang disebut eksplorasi , elaborasi dan konfirmasi ; menfasilitasi peserta didik agar dapat berinteraksi dengan enjoi dengan demikian mereka memperoleh tugas yang bermakna bagi perkembangan pribadinya serta perlu adanya umpan balik atau reward sebagai refleksi dari yang sudah dipelajari.
Bagaimana pendampingan guru- guru di sekolahku ?
Dengan berdasar carakter, latar belakang, social, ekonomi peserta didik yang kami hadapi maka kami memberikan pelayanan prima sesuai visi dan misi dari sekolah kami. Panggilan hidup sebagai guru selalu bersemayam di hati kami, sehingga kami memahami benar bahwa semua peserta didik adalah anak anak yang pandai, walau secara akedemis mereka masih ada yang dibawa SKM yang ditentukan sekolah , namun di sisi lain mereka memilki potensi yang melebihi teman sebayanya. Misal: Andre anak yang kurang bidang akedemis namun ia anak yang pandai dalam bermain futsal, maka pusat pendampingan kami dari segi olahraganya, dsb. Bagaimana pendampingan yang efisien agar peserta didik yang dipercayakan kepada kami dapat mulai memahami tujuan hidupnya dan memahami kecerdasan apa yang mereka miliki dan yang harus mereka kembangkan. Selamat melayani agar mereka menjadi manusia manusia yang cerdas dan berbudi….pro ecclesia et patria ………..
Selasa, 22 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar